Postingan

MOMENT OF COMMITMENT

Gambar
  MOMENT OF COMMITMENT 1 Samuel 14:24-46 TIDAKLAH SULIT untuk: - Berkata "YA" saat SEMUA ORANG juga SETUJU , atau berkata "TIDAK" untuk sesuatu yang secara UMUM dianggap NEGATIF. - MENGERJAKAN satu hal ketika BANYAK ORANG MEMBANTU dan MENDUKUNG. Namun, BAGAIMANA jika SITUASINYA TERBALIK? BISAKAH kita: - Tetap berkata "YA" saat SEMUA ORANG MENOLAK? - MENOLAK sesuatu yang dianggap PELUANG EMAS oleh KEBANYAKAN ORANG, karena kita masih TERBEBAN untuk TUGAS kita SEKARANG? - Terus MELAKUKAN yang TERBAIK saat seolah TAK ADA yang MENOLONG atau MENDUKUNG kita? Hanya ORANG yang benar-benar punya KOMITMEN yang bisa MELAKUKANNYA! KOMITMEN adalah HAL yang SANGAT PENTING dimiliki PEMIMPIN. PEMIMPIN yang BERKOMITMEN KUAT akan MEMOTIVASI BAWAHANNYA untuk memiliki SEMANGAT yang SAMA. Nyatanya, TUGAS PEMIMPIN adalah MEMENGARUHI dan MENGARAHKAN PENGIKUTNYA untuk MELAKUKAN HAL BARU, MENCOBA CARA BARU, atau memiliki CARA PANDANG serta CARA PIKIR BARU. Jika seorang PE

NEGOSIASI & PERCAYA DIRI

Gambar
  NEGOSIASI & PERCAYA DIRI Kejadian 30:25-43 PERCAYA DIRI diperlukan saat kita BERNEGOSIASI dengan siapapun. Namun, PERCAYA DIRI di sini bukan berarti KAKU dan sama sekali TIDAK MAU KOMPROMI. Itu BUKAN SIKAP yang TEPAT untuk BERNEGOSIASI.  PERCAYA DIRI adalah TAHU NILAI DIRI KITA. Misalnya, saat INTERVIEW KERJA dan BERNEGOSIASI soal GAJI. Walau kita BERNEGOSIASI dengan CALON ATASAN, kita BERHAK melakukan NEGO karena tahu kita punya KUALITAS untuk DITAWARKAN. Hal ini tentu butuh CARA PANDANG yang POSITIF dan LUAS. Dalam NEGOSIASI GAJI tadi, misalnya, TIDAK CUKUP kita hanya MENETAPKAN GAJI sekian saja. Namun, kita harus SIAP dengan berbagai ALTERNATIF (BUKAN HANYA ANGKA tapi juga APA yang bisa DIBERIKAN oleh KUALITAS Anda) untuk DITAWARKAN jika PERUSAHAAN TIDAK SETUJU dengan NILAI yang Anda AJUKAN. Inilah sebabnya kita harus SUNGGUH-SUNGGUH melakukan PERSIAPAN. Mulai dari MELATIH BODY LANGUAGE kita, MENYIAPKAN PENAWARAN kita, juga MEMINTA PENDAPAT dari pihak lain untuk bisa menemukan

SEGALA KEKHAWATIRAN KITA

Gambar
  SEGALA KEKHAWATIRAN KITA 1 Petrus 5:6-10 KEKHAWATIRAN dapat dirasakan sebagai SERANGAN – kita DIHANCURKAN dari DALAM oleh berbagai KETAKUTAN, KEKECEWAAN dan KEPUTUSASAAN. KEKHAWATIRAN adalah EMOSI yang MERUSAK dan hari ini kita DIINGATKAN bahwa si jahat pandai sekali MEMANFAATKANNYA. Namun kita tak perlu HIDUP dengan KEKHAWATIRAN karena ALLAH mengatupkan MULUT SINGA-SINGA yang MENGANCAM para pengikut-NYA (Daniel 6:22). Petrus telah menunjukkan bagaimana CARANYA BEBAS dari ANCAMAN KEKHAWATIRAN: I. Kita harus MERENDAHKAN DIRI di hadapan TUHAN. KEKHAWATIRAN menimbulkan RASA TAK BERDAYA dalam SITUASI tertentu, sehingga RESPONS yang TERBAIK adalah BERSERAH kepada TUHAN, MENUNDUKKAN DIRI dengan KEYAKINAN bahwa DIA berkuasa MENGENDALIKAN HIDUP anda. Hal lain yang MEMBANGUN IMAN adalah MENYADARI bahwa ALLAH terus BEKERJA dalam SEGALA SITUASI untuk mendatangkan KEBAIKAN bagi kita dan bagi KEMULIAAN-NYA (Roma 8:28). II. Mengungkapkan PERSOALAN Anda kepada TUHAN dan MEMPERCAYAI DIA untuk ME

BATAS & BATASAN

Gambar
  BATAS & BATASAN Lukas 12:13-21 Di jalan tol, ada ATURAN BATASAN KECEPATAN maksimal adalah 80 km/jam. Namun, nyatanya BANYAK MOBIL MELAJU LEBIH dari 80 km/jam di jalan tol dan banyak yang TETAP BAIK-BAIK saja. Di MOBIL, juga ada BATAS KECEPATANNYA, ANGKA di SPEEDOMETER. Kita bisa MENGINJAK GAS DALAM-DALAM agar MOBIL MELAJU MELEBIHI ANGKA di SPEEDOMETER. Tapi, hal itu justru akan MERUSAK MESIN MOBIL dan SANGAT MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI. Dalam bahasa Inggris, DUA HAL ini dibedakan dengan kata: BOUNDARY dan LIMIT. BOUNDARY ibarat ATURAN KECEPATAN MAKSIMAL di JALAN TOL. DIBUAT oleh MANUSIA, oleh KEBIASAAN atau ATURAN.  Di dalam BATASAN, masih tersedia ruang untuk "DILANGGAR". Di DUNIA KERJA, BATASAN ini bisa berupa JADWAL, BUDGET, JOBDESK, atau SPESIFIKASI LAIN yang ada.  Adalah BAIK untuk: - MENAATI BATASAN itu. - BEKERJA berdasar JADWAL atau JOBDESK. - Membuat RENCANA berdasar BUDGET. - Membuat sesuatu dengan SPESIFIKASI sesuai PESANAN. Namun, KREATIVITAS kita bisa

HARUS PAS

Gambar
  HARUS PAS Amsal 30:7-9 MASAKAN akan ENAK kalau semua BAHAN dan BUMBU DIRACIK secara PAS. TIDAK KURANG sehingga RASA jadi KURANG NENDANG, tapi juga TIDAK BERLEBIH sehingga RASA jadi ENEG.  HARUS PAS. MENYANYI atau MAIN MUSIK juga demikian. TIDAK BOLEH TERLALU OVER hingga MENYANYI secara AKROBATIK TERUS MENERUS, tapi juga TIDAK BOLEH TERLALU DATAR hingga jadi MEMBOSANKAN. HARUS PAS. Dalam menjalani KEHIDUPAN SEHARI-HARI, PRINSIP "HARUS PAS" menjadi PEGANGAN kita. Saat kita bisa PAS, maka SEMUANYA akan BERJALAN HARMONIS dan SELARAS. Sebaliknya, begitu kita TIDAK SEIMBANG maka KEKACAUAN akan TERJADI dimana-mana. BEKERJA HARUS PAS. TIDAK BOLEH SANTAI dan BERMALAS-MALASAN, tapi TIDAK BOLEH juga TERLALU BERLEBIH. Kalau BEKERJA secara BERLEBIH maka KESEHATANLAH yang akan DIKORBANKAN. Dalam HAL KESEHATAN, maka SAYUR dan BUAH itu BAIK sebagai VITAMIN ALAMI bagi TUBUH kita. Tapi kalau SATU KERANJANG kita HABISKAN SEKETIKA itu juga, BUKANNYA kita SEHAT tapi malah SAKIT PERUT. BERIBADAH

BENIH UNTUK DITABUR

Gambar
  BENIH UNTUK DITABUR Mazmur 126 PETANI yang BIJAK tahu BAGAIMANA CARA MENGELOLA HASIL PANEN. TIDAK MENGHABISKAN SEMUA HASIL PANEN, tapi MENYISIHKAN SEBAGIAN untuk dijadikan BENIH untuk DITABUR. Coba bayangkan seandainya SANG PETANI MENGHABISKAN SEMUA HASIL PANENNYA? Memang PETANI itu akan MENIKMATI LEBIH BANYAK, tapi di KEMUDIAN HARI ia TIDAK lagi mendapat HASIL PANEN karena TIDAK ADA LAGI BENIH yang DITABUR.  PRINSIP yang SAMA berlaku soal MEMBERI atau MENABUR. BERKAT yang TUHAN BERIKAN TAK SEHARUSNYA kita HABISKAN dan kita NIKMATI SENDIRI. Kita harus BERSEDIA MENYISIHKAN SEBAGIAN untuk kita TABUR, BAIK untuk PEKERJAAN TUHAN maupun untuk MENOLONG SESAMA. Banyak kita TIDAK MENABUR karena memang TIDAK MENYISIHKAN BENIH untuk kita TABUR. Akhirnya muncul ARGUMEN untuk MEMBENARKAN DIRI SENDIRI: jika untuk DIRI SENDIRI saja PAS-PASAN bahkan KURANG, BAGAIMANA mungkin kita bisa MEMBERI untuk ORANG LAIN? MASALAHNYA, dari awal kita TIDAK MENYISIHKAN BENIH untuk DITABUR. Kita MENGHABISKAN SEMUA

HEALING

Gambar
  HEALING Mazmur 62 Akhir-akhir ini, banyak orang merasa butuh "HEALING". SEDIKIT-SEDIKIT HEALING, SEDIKIT-SEDIKIT HEALING.  BUKANNYA ANTI HEALING, sebab pada dasarnya saya juga SUKA JALAN-JALAN. Tapi jika TIAP KALI menghadapi TEKANAN kita selalu merasa BUTUH HEALING, maka ADA yang SALAH dengan kita. Ini MENUNJUKKAN bahwa kita SANGAT RENTAN terhadap TEKANAN. BUKANKAH TEKANAN adalah HAL yang BIASA dalam KEHIDUPAN? MENGAPA SEDIKIT MENGHADAPI TEKANAN kita LANGSUNG berusaha mencari TEMPAT PELARIAN?  "MASALAH harus DIHADAPI, MASALAH BUKAN untuk DIHINDARI. Kalau SEDIKIT SEDIKIT HEALING, BAGAIMANA mungkin DAPUR akan tetap MENGEPUL?" BUKAN BERARTI kita TAK BUTUH REFRESHING. Kita BUTUH WAKTU-WAKTU tertentu untuk MENYEGARKAN KEMBALI dari HIRUK PIKUK KOTA yang SIBUK dan dari JADWAL yang PADAT. Tapi HEALING tidak selalu berarti PERGI ke TEMPAT-TEMPAT SUNYI, bukan? Banyak orang MENDAMBAKAN KEDAMAIAN dan MEMAKNAI KEDAMAIAN sebatas KETENANGAN di TEMPAT-TEMPAT TERTENTU. Tak salah m