TANPA CINTA

 



TANPA CINTA

Wahyu 2:1-7


Bayangkan SKENARIO ini.


Suami Anda pulang dari kantor dan tiba-tiba mengajak Anda BICARA dengan nada SERIUS, "Aku harus jujur mengatakan bahwa aku TIDAK LAGI MENCINTAIMU. Namun JANGAN KHAWATIR, aku akan tetap MENCUKUPI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA dan ANAK-ANAK. Aku tetap MEMBERI UANG untuk BELANJA, ARISAN, dan semua yang kamu INGINKAN. JANGAN KHAWATIR kita TIDAK akan BERCERAI. Kita tetap MAKAN BERSAMA, TIDUR BERSAMA, dan melakukan AKTIVITAS BERSAMA. Hanya saja memang aku sudah TIDAK MENCINTAIMU lagi."


BAGAIMANA RESPONS Anda ketika MENDENGAR UCAPAN suami Anda seperti itu?


AKANKAH Anda BIASA-BIASA saja menanggapinya? 


AKANKAH Anda berkata dalam hati, BOLEH saja TIDAK DAPAT CINTAMU asal aku DAPAT UANGMU!


Jika PERNIKAHAN Anda SEHAT, tentu REAKSI Anda TIDAK MUNGKIN SEPERTI ITU.


Tapi seringkali kita TIDAK MENYADARI bahwa kita sering MELAKUKAN HAL yang SAMA kepada TUHAN! 


Kita sudah TIDAK CINTA lagi kepada TUHAN.


Namun kita seolah berkata kepada TUHAN, "Tapi TENANG saja TUHAN, aku TIDAK AKAN PINDAH KEYAKINAN. Aku masih akan TETAP ke GEREJA. Bahkan, aku masih akan TETAP MELAYANI PEKERJAAN-MU. Hanya saja, aku sudah TIDAK CINTA kepadaMU TUHAN."


APAKAH hal ini terlalu MENGAPA-ADA?


MASAKAH orang yang TIDAK CINTA kepada TUHAN tetap akan BERIBADAH dan MELAYANI TUHAN? 


PESAN TUHAN kepada jemaat di Efesus menunjukkan bahwa itu mungkin saja TERJADI.


Jemaat di Efesus RAJIN melakukan PEKERJAAN TUHAN dan bersedia BERJERIH LELAH.


Mereka juga TEKUN, SABAR dan MENDERITA demi nama TUHAN.


Namun IRONISNYA, mereka sebenarnya sudah KEHILANGAN KASIH yang MULA-MULA.


Mereka melakukan AKTIVITAS ROHANI TANPA CINTA! 


JANGAN SAMPAI HAL yang SAMA TERJADI pada kita, sebab di MATA TUHAN hal itu adalah SIA-SIA!


MARI kita KEMBALI pada KASIH yang MULA-MULA. 


KOBARKAN CINTA kita kepada TUHAN.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?