Memuji dan Melayani
Memuji dan Melayani
1 Korintus 12:12-31
Suatu hari kita makan di restoran yg RAMAI.
Saat kita masuk, harus BINGUNG mencari meja sendiri.
Setelah itu kita duduk tapi hingga sekian menit kita BENGONG, TAK ADA MENU atau PELAYAN DATANG.
Kita harus MEMANGGIL mereka BERULANG-ULANG.
Setelah memesan, makanan LAMA KELUAR dan saat datang TAK SESUAI pesanan, di kasir kita harus ANTRE LAMA, dst.
Meski makanan di restoran tersebut ENAK atau MURAH, KECIL kemungkinan kita KEMBALI ke restoran tersebut.
KENAPA?
PELAYANAN yg BURUK.
MENGAPA LAYANAN BURUK membuat kita KAPOK?
KARENA sebagai konsumen kita merasa TIDAK DIHARGAI.
PENGHARGAAN TIDAK HARUS berupa BENDA atau PUJIAN.
PENGHARGAAN juga bisa berwujud PELAYANAN atau PERTOLONGAN.
Kabar baiknya, di TEMPAT KERJA semua orang bisa MENOLONG, baik kepada rekan kerja, atasan, atau bawahan.
Ini juga adalah KEBIASAAN yg BAIK dan bisa MENGHINDARI tuduhan seperti CARI MUKA atau BASA-BASI.
PERTOLONGAN dan PELAYANAN yg diberikan dengan TULUS dan GEMBIRA (bukan dengan terpaksa atau sikap negatif) akan membuat orang merasa DIHARGAI.
Meski demikian, kita juga harus MEMASTIKAN dulu beberapa hal, misalnya: APAKAH memang ia MAU DIBANTU, APAKAH BANTUAN yg kita tawarkan SESUAI dengan KEBUTUHANNYA, APAKAH kita juga mau menolong dengan MENGIKUTI CARANYA, APAKAH kita mau MENOLONG sampai TUNTAS (jika memang kita hanya ingin menolong di awal, apakah ia sudah tahu itu?), dan APAKAH kita sendiri SUDAH MENYELESAIKAN TUGAS kita?
MENOLONG rekan di tempat kerja, bahkan yg posisinya di bawah kita, tak hanya perlu dilakukan sebagai bagian dari menumbuhkan BUDAYA APRESIASI tapi bagi anak TUHAN, ini juga PERINTAH-NYA.
Gambaran TUBUH yg kita baca hari ini tak hanya soal jemaat gereja, tapi PRINSIPNYA juga bisa kita lakukan di TEMPAT KERJA.
Ketika kita MELAYANI, kita MENGHARGAI dan MENGHORMATI orang lain.
Komentar
Posting Komentar