SPONTANITAS



SPONTANITAS
Lukas 19:1-10

Kebanyakan orang suka dengan HIDUP yg TERATUR.

Bahkan jika hidupnya TIDAK TERATUR pun, mereka juga SUKA dengan KETIDAKTERATURAN itu; TERATUR dalam KETIDAKTERATURAN.

Mereka bahkan punya RITUAL masing-masing.

Jika ia seorang karyawan, maka mungkin TIAP HARI ia akan BANGUN pada pukul 5 atau 6 pagi, kemudian MANDI, NGOPI/MINUM teh sambil baca koran cetak/digital, dan setelah itu berangkat bekerja.

Sampai di kantor, ia BEKERJA SESUAI AGENDA.

Sepulang kantor, RUTE jalan pulang yg ia lewati SAMA.

Sampai rumah, ia MANDI, lalu MAKAN, menikmati ME TIME, kemudian pergi TIDUR.

Esok harinya, RUTINITASNYA SAMA.

Pikiran dan perilaku yg TERPOLA seperti ini memang bisa menjamin KELANCARAN, namun segala sesuatu yg RUTIN cenderung menimbulkan KEBOSANAN dan pada akhirnya STRES.

Disinilah kita kadang perlu lebih SPONTAN.

Ketika berada di bumi, fokus YESUS cuma satu, yakni MELAYANI.

Tentunya, la sudah punya RENCANA sendiri setiap kali akan MELAYANI.

Besok ke kota mana, SETELAH ITU ke mana, dan MAU APA.

Meski demikian, kita sering kali melihat-NYA melakukan segala sesuatu dengan SPONTAN.

la memang punya RENCANA, tapi la tidak SEKAKU itu.

Ketika MELAYANI dan kemudian MELIHAT Zakheus yg sampai memanjat pohon untuk melihat-NYA, lA juga bersikap sangat SPONTAN.

TANPA RENCANA, lA kemudian MEMUTUSKAN untuk MENGINAP di rumah Zakheus.

Hampir setiap MUKJIZAT yg dilakukan-NYA berdasar pada SPONTANITAS.

BERENCANA memang PENTING, tapi jika kita ingin menikmati hidup yg LEBIH MENYENANGKAN, maka kita pun perlu mulai memasukkan SPONTANITAS atau sesuatu yg benar-benar BERBEDA dari RUTINITAS kita.

Ambil RUTE yg BERBEDA ketika berangkat atau pulang dari kantor.

Adakan RAPAT di TEMPAT dan SUASANA BERBEDA.

LAKUKAN hal yg BELUM PERNAH Anda LAKUKAN.

Jika sebelumnya Anda TIDAK TERATUR, COBALAH sesekali menjadi pribadi yg LEBIH TERATUR.

JADILAH SPONTAN, agar tidak bosan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?