DEADLINE DAN REWARD
DEADLINE DAN REWARD
Kolose 3:23-24
Sebagai ORANG TUA yang ANAKNYA MASIH KECIL, sering kita MEMBUJUK agar ANAK segera MENGHABISKAN MAKANANNYA, karena ANAK KECIL sering ogah-ogahan saat MAKAN.
Ada ORANG TUA yang lalu memakai CARA memberi ULTIMATUM.
10 menit lagi makanan HARUS SUDAH HABIS.
Tapi, ada juga yang memakai CARA seperti: jika MAKANANMU HABIS, kamu boleh makan ES KRIM.
Di DUNIA KERJA, sebuah PROYEK sering kali diberikan DEADLINE atau BATASAN WAKTU supaya:
- Klien bisa mendapatkan PRODUK atau JASA kita TEPAT pada WAKTUNYA.
- Membantu kita MENGATUR PRIORITAS KERJA, untuk MENGUKUR DIRI dan menyesuaikan KECEPATAN KERJA kita.
- MENGHINDARI PENUNDAAN.
Intinya, DEADLINE sering dibuat karena dianggap bisa membantu KELANCARAN PROSES KERJA.
Kadang, DEADLINE juga disertai SANKSI bagi yang GAGAL MENEPATINYA.
Meski demikian, bukan berarti DEADLINE adalah SATU-SATUNYA CARA agar kita bisa memberikan HASIL KERJA TERBAIK dengan TEPAT WAKTU.
Ada juga REWARD.
Seperti ilustrasi tadi, ES KRIM yang DIJANJIKAN jika MAKANAN sudah DIHABISKAN.
Banyak orang berusaha MENEPATI DEADLINE karena merasa DIBURU-BURU ATASAN atau KLIEN.
la BEKERJA CEPAT karena TAKUT KENA SANKSI jika melewati DEADLINE.
Tapi untuk REWARD, DORONGAN itu lebih banyak berasal dari DIRI KITA SENDIRI.
Kita ingin mendapat REWARD itu sehingga kita BEKERJA LEBIH CEPAT.
DEADLINE sering kali mendorong kita untuk “HARUS” BEKERJA.
Tapi, REWARD mendorong kita “INGIN” BEKERJA.
Tak ada salahnya BEKERJA dengan DEADLINE atau REWARD.
Keduanya bisa dilakukan, baik saat BEKERJA dengan ORANG LAIN maupun BEKERJA SENDIRIAN.
“BEKERJALAH dengan SEGENAP HATI, seperti untuk TUHAN, BUKAN untuk MANUSIA”.
Sebab jika FOKUS kita hanya MANUSIA, kita bisa BEKERJA OGAH-OGAHAN ketika merasa TAK DIBAYAR SESUAI KAPASITAS kita.
Kita bisa BEKERJA dengan JENGKEL karena DIBURU-BURU KLIEN REWEL.
Namun, jika kita BEKERJA untuk TUHAN, maka dorongan untuk tetap MELAKUKAN yang TERBAIK akan MUNCUL meski SITUASI di sekitar kita TIDAK KONDUSIF sekalipun.
Komentar
Posting Komentar