ASERTIF = AGRESIF?
ASERTIF = AGRESIF?
Galatia 2:11-14, Matius 5:37
Banyak orang Indonesia SULIT untuk MENOLAK.
Berapa banyak orang IKUT ASURANSI, jadi MEMBER BISNIS JARINGAN, atau MEMBELI SESUATU hanya karena yg menawari adalah SAHABAT/SAUDARA sendiri?
Kita sebenarnya TAK TERLALU MINAT, tapi karena SUNGKAN, takut MEMBUAT TERSINGGUNG, TIDAK ENAK, KASIHAN, dll, kita pun SULIT MENOLAK.
Apa berarti MENERIMA LEBIH MUDAH? TIDAK juga.
Saat BERTAMU dan tuan rumah MENAWARI MAKAN, misalnya.
Awalnya kita akan MENOLAK halus, bahkan meski perut kita sebenarnya KERONCONGAN.
PENOLAKAN seperti itu dianggap sebagai SOPAN SANTUN.
Baru jika tuan rumah MENDESAK, kita lalu MAU bahkan MAKAN dengan SANGAT lahap.
Karena itulah, sikap ASERTIF kadang dianggap sebagai sifat NEGATIF.
ASERTIF adalah SIKAP di mana kita bisa benar-benar MENGKOMUNIKASIKAN apa yg memang kita INGINKAN.
SIKAP ini juga kadang kala DISAMAKAN dengan sikap AGRESIF, SUKA MEMAKSAKAN KEHENDAK, MENEKAN, MEMOJOKAN, dll.
Padahal TIDAK DEMIKIAN.
ASERTIF itu tetap MENGHORMATI orang lain.
Sikap ASERTIF ini yg mesti kita MILIKI.
BUKAN TERPAKSA MENERIMA padahal sebenarnya MENOLAK atau BERPURA-PURA MENOLAK padahal dalam hati SANGAT INGIN.
Jika YA katakan YA, jika TIDAK katakan TIDAK (Mat. 5:37).
ASERTIVITAS kita BUKAN didasari keinginan MENDOMINASI, melainkan didasari KASIH.
BUKAN supaya kehendak kita TERLAKSANA tapi supaya KEBENARAN dan KEHENDAK-NYA yg JADI.
Kita TEGAS BERSUARA karena MEMBELA yg BENAR, BUKAN MEMBELA DIRI SENDIRI.
Inilah KUALITAS yg harus kita MILIKI di MARKETPLACE.
MENGASIHI, bersikap LEMAH LEMBUT BUKAN berarti selalu MENYERAH TANPA DAYA.
Kita harus BERSUARA dan BERDAMPAK.
Hanya caranya BUKAN dengan MEMAKSAKAN KEHENDAK, melainkan dengan MENEKANKAN KEBENARAN.
Komentar
Posting Komentar