PENUHI KEBUTUHAN EMOSI



PENUHI KEBUTUHAN EMOSI
Kejadian 30:25-34

Seorang sales mencoba MENAWARKAN ponsel kepada seorang manajer.

Dengan antusias, sales itu MEMBEBERKAN fitur-fitur ponsel produknya yg mumpuni.

Tapi sayang, sang manajer sepertinya KURANG TERTARIK; ia masih merasa bahwa ponsel miliknya MASIH MENCUKUPI kebutuhannya.

TIDAK BERHASIL MENJUAL, sales tadi kemudian KELUAR dari ruangan manajer dan tanpa sengaja MELIHAT ponsel-ponsel staf yg TERGELETAK di meja masing-masing.

Meski BEDA MERK, sales itu menyadari bahwa FITUR ponsel yg DIMILIKI PARA STAF ternyata MIRIP dengan ponsel sang manajer.

Maka, keesokan harinya, ia kembali MENAWARI manajer tersebut.

la secara TERSIRAT mengatakan bahwa FITUR ponsel manajer tadi memang MASIH MENCUKUPI, tapi ponsel para staf pun PUNYA FITUR SAMA.

Sedang PRODUKNYA MEMILIKI FITUR yg JAUH LEBIH UNGGUL.

PEMBELIAN pun terjadi.

Tenaga sales tadi tahu benar KEBUTUHAN EMOSI konsumennya, dan itulah yg menjadi KUNCI KEBERHASILANNYA MENJUAL.

Pada kenyataannya, banyak manajer MENGGANTI PONSELNYA karena stafnya juga menggunakan TIPE yg SAMA.

FAKTOR EMOSILAH yg membuatnya TIDAK INGIN DITIRU oleh anak buahnya.

Berdasar sebuah RISET tentang PROSES MEMBELI, EMOSI nyatanya LEBIH DOMINAN daripada LOGIKA dalam memengaruhi keputusan pembelian.

Rata-rata , 84% konsumen MEMBELI berdasarkan EMOSI, BUKAN LOGIKA.

Ketika Yakub mengajukan kepada Laban perihal TERNAK yg pantas menjadi UPAHNYA, ia juga MENYENTIL EMOSI Laban dengan MENJELASKAN JASA-JASANYA selama ini (ay. 29).

Ini jugalah yg pada akhirnya memudahkan Laban MENYETUJUI PROPOSAL yg Yakub AJUKAN.

MEMIKIRKAN dan MEMERHATIKAN kebutuhan konsumen dapat membantu kita MEMAHAMI benar KEBUTUHAN EMOSI konsumen.

KEPANDAIAN memainkan PENDEKATAN EMOSIONAL untuk produk dan jasa inilah yg pada akhirnya akan MEMBANTU Anda MENJUAL dengan LEBIH EFEKTIF.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?