DIAM ITU MUDAH

 

DIAM ITU MUDAH

Bilangan 32

Banyak ALASAN yang bisa kita temukan untuk MEMBENARKAN, bahwa TAK BERBUAT APA-APA itu MUDAH”:

- "Ini yang kami LAKUKAN, dan semua BAIK-BAIK saja."

Artinya: Walau tahu CARA BARU itu LEBIH EFEKTIF, tapi UNTUK APA DILAKUKAN?

Toh semua BAIK-BAIK saja!

- "Ini yang kami LAKUKAN dan HASILNYA KURANG BAIK."

Artinya: PERUBAHAN hanya membuat REPOT, kita harus lebih KONSENTRASI, harus BERADAPTASI, BUTUH WAKTU untuk BELAJAR, bahkan itu bisa membuat kita melakukan KESALAHAN. 

Jika TANPA BERUBAH kita tetap BAIK-BAIK saja, jika dengan BERUBAH kita malah LEBIH REPOT, BUKANKAH lebih baik DIAM dan tetap MELAKUKAN APA yang BIASA DILAKUKAN?

Kita tahu bahwa DIAM, mempertahankan STATUS QUO, dan TAK MAU BERUBAH adalah hal yang akan membuat kita HANCUR.

Tapi, banyak kita juga LEBIH MENYUKAINYA karena memang LEBIH NYAMAN.

Kita tahu MENGUBAH MANAJEMEN ACAK-ACAKAN menjadi RAPI itu BAIK, MENGUBAH PENULISAN yang penuh SUBJECTIVITAS menjadi TERUKUR dan OBJECTIF itu PENTING.

Tapi, saat MEMPRAKTIKKANNYA, kita MENOLAKNYA karena kita dipaksa DISIPLIN, PENULIAN yang OBJECTIF juga bisa membuat kita "KEHILANGAN" SIKAP "MANIS" beberapa karyawan yang suka CARI MUKA ke atasannya.

Selalu ada yang HILANG ketika kita MENGUBAH sesuatu di HIDUP kita.

Yang HILANG itu sering kali adalah HAL-HAL yang DIAM-DIAM kita NIKMATI.

Banyak orang MENOLAK BERUBAH BUKAN hanya karena TAKUT GAGAL dan KECEWA, tapi mereka juga TAKUT jika PERUBAHAN itu BERHASIL, karena itu artinya mereka BENAR-BENAR harus BERUBAH! 

Padahal, PERUBAHAN adalah hal tak TERELAKAN. 

Suku Ruben MEMILIH TANAH seberang sungai Yordan karena SUDAH PUAS atau TAKUT TANAH LAIN TAK LEBIH BAIK dari tanah itu.

Mereka juga disebut terlalu banyak PERTIMBANGAN untuk ikut BERPERANG dengan bangsanya (Hakim-Hakim 5:15-16).

Kita pun bisa melihat bahwa SUKU yang SULUNG ini justru menjadi SUKU yang TELUPAKAN.

TANPA MAU BERUBAH, lambat laun kita akan segera TERSINGKIRKAN, TERLUPAKAN, bahkan LENYAP!