MENERIMA BERITA BURUK

 



MENERIMA BERITA BURUK

Mazmur 112:1-10


Di BERITA-BERITA SURAT KABAR atau MEDIA ONLINE, BERITA BURUK pasti lebih banyak DIULAS secara DALAM daripada BERITA BAIK.


RESPONS dari netizen pun SETALI TIGA UANG. 


INFORMASI tentang hal-hal yang MENGKHAWATIRKAN, BERITA KRIMINAL, KONFLIK, BENCANA, yang menunjukkan betapa BURUKNYA masyarakat dan dunia kita saat ini, akan LEBIH BANYAK DIKOMENTARI dan DIBAHAS.


Bahkan di dalam sebuah BERITA BAIK, kadang selalu ada ULASAN tentang SISI-SISI NEGATIF dari hal itu.


TANPA SADAR, kita pun seolah selalu dihantui KABAR BURUK.


Jika satu kali tiba-tiba ada PESAN WhatsApp dari TEMAN yang sudah lama tidak saling kontak, APA yang MUNCUL di BENAK kita?


Banyak kita CURIGA, JANGAN-JANGAN ia hendak MEMINJAM UANG.


Jika saat kerja, tiba-tiba ada TELEPON dari SAUDARA di kampung halaman, banyak kita mungkin terbersit PIKIRAN, JANGAN-JANGAN ada KABAR BURUK dari orang tua saya!


BAGAIMANA kita tidak cenderung BERPIKIRAN NEGATIF jika APA yang selalu MASUK di KEPALA kita, melalui MEDIA MASSA atau MEDSOS, juga adalah BERITA-BERITA BURUK?


Tentu saja, BERITA BURUK tetap bisa ADA.


Kita semua, tanpa terkecuali, pernah menerima BERITA BURUK.


ORANG BENAR pun juga bisa menerima KABAR BURUK.


Tapi, bagi ORANG BENAR, KABAR CELAKA itu tidak membuatnya TAKUT (ay. 7).


Bukan karena ia tidak punya "SENSE OF CRISIS", bukan karena ia terlalu POLOS untuk menyadari betapa GAWAT SITUASI yang ada, tapi ia TIDAK TAKUT karena HATINYA PERCAYA penuh pada TUHAN.


Ia seperti:


- YESUS yang tetap bisa TIDUR saat BADAI menerpa perahu-NYA (Mrk. 4:38).


- Petrus yang tetap bisa TIDUR NYENYAK meski ia DIPENJARA, DIIKAT dengan RANTAI, dan esok harinya sangat mungkin akan DIHUKUM MATI (Kis. 12:6).


- Paulus dan Silas yang tetap bisa MEMUJI TUHAN meski baru saja DISESAH dan DIBELENGGU (Kis. 16:25).


PERCAYA pada TUHAN tidak bisa muncul TIBA-TIBA. 


IMAN tumbuh dari PENDENGARAN oleh FIRMAN KRISTUS (Roma 10:17).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?