MEMBANDINGKAN
MEMBANDINGKAN
Mazmur 139:13-14, Matius 22:39
Manusia banyak BELAJAR dari MELIHAT ORANG LAIN.
Kita BELAJAR BICARA dari MENIRUKAN ORANG TUA kita.
Kita lakukan KEBIASAAN tertentu karena ORANG di SEKITAR kita melakukan itu.
Namun, kita juga harus HATI-HATI akan hal ini.
Tak hanya MENIRU, ini juga bisa membuat kita suka MEMBANDINGKAN DIRI dengan ORANG LAIN.
Bisa jadi ORANG TUA kita yang PERTAMA-TAMA MELAKUKANNYA.
Kita DIBANDING-BANDINGKAN dengan:
- KAKAK atau ADIK kita,
- ANAK TETANGGA,
- TEMAN sekolah kita,
- Bahkan ANAK yang TAK kita KENAL.
Banyak orang tua mungkin MELAKUKANNYA untuk MEMACU anak agar jadi LEBIH BAIK seperti ANAK LAIN itu.
Sayangnya, ini justru LEBIH BANYAK MERUSAK daripada MEMPERBAIKI.
MEMBANDINGKAN DIRI dengan ORANG yang tampak LEBIH BAIK dari kita bisa membuat kita MINDER, IRI, dan TAK BISA BERSYUKUR.
Kita hanya melihat KEKURANGAN kita, MENGELUHKANNYA, dan MENGABAIKAN KELEBIHAN kita.
Sebaliknya, MEMBANDINGKAN DIRI dengan ORANG yang tampak LEBIH BURUK dari kita membuat kita SOMBONG, MEREMEHKAN, bahkan PRAKTIK BULLYING bisa muncul.
Parahnya, di era MEDSOS, KEBIASAAN MEMBANDING-BANDINGKAN justru makin SUBUR.
Kita LUPA jika yang ditampilkan di MEDSOS itu BELUM TENTU SESUAI KENYATAANNYA.
Tapi, kita tetap makin TAK PUAS dengan diri dan hidup kita.
Kita KEJAR hal-hal sebenarnya TAK PENTING, kita INGIN dan berpura-pura jadi ORANG LAIN di MEDSOS, kita terjebak dalam FOMO (Fear Of Missing Out), kita mencari PUJIAN dari ORANG yang bahkan TIDAK KENAL kita, meski semua itu hanya FANA!
Jika ada PEMBANDINGAN yang TUHAN MAU kita LAKUKAN, maka itu BUKAN MEMBANDINGKAN dengan ORANG LAIN, tapi dengan DIRI SENDIRI.
HUKUM KASIH berkata, KASIHILAH ORANG LAIN seperti kita MENGASIHI DIRI KITA SENDIRI (Mat. 22:39).
Ini PERBANDINGAN, tapi tak membuat kita MINDER atau SOMBONG.
Kita diciptakan LUAR BIASA (Mzm. 139:14) dan TUHAN punya maksud UNIK untuk tiap KEBERADAAN kita (Ef. 2:10).
Komentar
Posting Komentar