Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

SUKACITA SEJATI

Gambar
  SUKACITA SEJATI Kisah Rasul 16:19-40 Setelah menabung bertahun-tahun, seorang pria BERHASIL MEMBELI sebuah MOBIL. la merasa PUAS karena meski MOBIL BEKAS, KONDISI MOBIL itu masih SANGAT BAGUS. Dengan BANGGA ia MENGENDARAINYA untuk PULANG ke kampung halaman. Melihat itu, ORANG TUANYA SENANG dan TETANGGA MEMUJINYA. la pun kini merasa LEBIH PEDE jika harus ke ACARA BESAR. Tapi, tak berapa lama JUNÄ°ORNYA di kantor juga MEMBELI MOBIL, bahkan MOBIL baru. la mulai BERPIKIR, BAGAIMANA bisa JUNIORNYA MENGENDARAI MOBIL BARU sedang dirinya hanya MOBIL BEKAS? la kemudian pergi ke ACARA REUNI sekolahnya. Di situ, ia melihat TEMAN-TEMAN SEKOLAHNYA MENGENDARAI MOBIL bahkan jauh LEBIH MAHAL. MALAM itu, ia merasa MALU memakai MOBILNYA itu.  la merasa MOBILNYA TUA dan KETINGGALAN ZAMAN. Coba RENUNGAN! BUKANKAH sebenarnya TIDAK ADA yang BERUBAH?  MOBIL itu TAK BERUBAH. Tapi, MENGAPA MOBIL yang SAMA di AWAL membuatnya BERSUKACITA dan BANGGA, tapi dalam SEKEJAP MOBIL itu membuatnya SEDIH dan MINDER? Tent

CUSTOMER = AUDIENCE

Gambar
  CUSTOMER = AUDIENCE Efesus 6:5-8 APA BEDANYA DATANG ke sebuah SUPERMARKET dengan DATANG ke sebuah GEDUNG PERTUNJUKAN? Ketika kita ke SÃœPERMARKET, yang kita pikirkan hanyalah ingin MEMBELI BARANG A, B, C, MEMBAYAR lalu PULANG. Sementara itu, saat kita ke GEDUNG PERTUNJUKAN/FILM, KONSER, atau PAMERAN SENI, kebanyakan kita BELUM TAHU betul APA yang akan kita TEMUI di sana. Kebanyakan kita TIDAK ke BIOSKOP untuk MENONTON FILM yang SUDAH PERNAH kita TONTON. Saat ke KONSER MUSIK, meski kita SUDAH TAHU LAGU-LAGU SI MUSISI, kita TAK TAHU MANA yang akan DIBAWAKAN dan SEPERTI APA ia MEMBAWAKANNYA. Orang yang DATANG ke SÃœPERMARKET disebut KONSUMEN, sementara orang yang DATANG ke PERTUNJUKAN disebut AUDIENS. Walaupun sama-sama DATANG ke satu tempat untuk MENCARI sesuatu yang mereka INGINKAN, tapi MINDSET KONSUMEN dan AUDIENS itu BEDA. AUDIENS datang BUKAN SEKADAR untuk MENCARI SATU HAL lalu PULANG. Mereka MENGINGINKAN LEBIH DARI ITU, yaitu sebuah PENGALAMAN, KEPUASAN secara EMOSIONAL, KEJUTAN ME

MENGUBAH PERILAKU

Gambar
  MENGUBAH PERILAKU Lukas 16:1-9 Sekitar tahun 2000, di BUNGKUS ROKOK mulai tertera tulisan "MEROKOK dapat menyebabkan KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, dan GANGGUAN KEHAMILAN dan JANIN". Karena TULISAN PANJANG itu mungkin JARANG DIBACA, dibuatlah yang LEBIH SINGKAT "MEROKOK MEMBUNUHMU!" Tapi, itu tetap DIABAIKAN. Lalu dipasanglah di BUNGKUS ROKOK, GAMBAR MENGERIKAN ORANG yang TERKENA KANKER akibat MEROKOK. Tapi, PARA PEROKOK itu MENYIASATI dengan membeli KOTAK ROKOK sendiri lalu MEMINDAHKAN BATANG ROKOKNYA ke situ.  CARA-CARA tadi tampak TIDAK MEMPAN. Namun, ketika HARGA ROKOK NAIK CUKUP TINGGI, menurut data, barulah JUMLAH KONSUMSI ROKOK MENURUN. MAYORITAS PEROKOK SADAR jika MEROKOK itu MERUGIKAN KESEHATAN. Tapi, nyatanya DAMPAK ROKOK pada KESEHATAN baru dirasakan dalam JANGKA PANJANG. Itu sebabnya MENGINGATKAN mereka akan DAMPAK JANGKA PANJANG merokok KURANG EFEKTIF. Baru ketika DAMPAK MEROKOK dirasakan dalam JANGKA PENDEK, yakni JUMLAH UANG untuk MEMBELI ROKO

KARAKTER DAN KOMPETENSI

Gambar
  KARAKTER DAN KOMPETENSI Matius 10:16-33 YESUS memberikan gambaran bahwa kita ini ibarat DOMBA yang berada DI TENGAH-TENGAH SERIGALA. SULIT untuk BERTAHAN. Jika BERTAHAN saja SULIT, apalagi MENANG. Karena itu YESUS memberikan CARA BAGAIMANA DOMBA bisa BERTAHAN, bahkan MENANG LAWAN SERIGALA, yaitu dengan CERDIK seperti ULAR dan TULUS seperti MERPATI. KOMBINASI antara CERDIK dan TULUS ini HARUS TERJADI dalam KEHIDUPAN kita. TIDAK BOLEH kita hanya MEMILIH SATU dan MENGABAIKAN YANG LAIN. CERDIK seperti ULAR itu berbicara tentang KOMPETENSI atau KECAKAPAN. Sedangkan TULUS seperti MERPATI itu berbicara tentang KARAKTER yang BAIK. Jika kita hanya CERDIK seperti ULAR, namun TIDAK TULUS seperti MERPATI. Lalu, APA BEDANYA KITA dengan ORANG-ORANG DUNIA? KECAKAPAN TANPA KARAKTER hanya akan membuat kita menjadi SERIGALA juga! Sebaliknya, jika kita hanya TULUS seperti MERPATI namun TIDAK CERDIK seperti ULAR, maka dengan mudah KEBAIKAN HATI kita DIMANFAATKAN oleh orang-orang dunia. Kita akan jadi MA

PEKERJAAN ITU DISYUKURI

Gambar
  PEKERJAAN ITU DISYUKURI Mazmur 128 Banyak KARYAWAN MENGELUHKAN:  - PEKERJAANNYA yang BANYAK - GAJINYA yang SEDIKIT. - LINGKUNGAN KERJA yang TIDAK MENYENANGKAN. - ATASAN yang REWEL. - PERJALANAN yang JAUH dan MACET.  VERSI BOS beda lagi. BOS MENGELUHKAN: - KETATNYA PERSAINGAN. - PROFIT MARJIN yang TIPIS. - BIROKRASI yang BERBELIT-BELÄ°T. - ANAK BUAH yang TIDAK BISA DIAJAK "LARI". Ternyata baik BOS maupun KARYAWAN ternyata SAMA saja, SAMA-SAMA suka MENGELUHKAN PEKERJAANNYA. Padahal kita menghabiskan SEPERTIGA WAKTU (8 jam sehari) kita di TEMPAT KERJA. ALANGKAH MENYEDIHKAN! Jika kita MENGELUHKAN PEKERJAAN terus menerus, seolah-olah PEKERJAAN itu yang membuat kita TIDAK BISA BAHAGIA. Seolah-olah PEKERJAAN sama dengan PENDERITAAN.  Bahkan, sebagian besar orang menganggap bahwa PEKERJAAN itu KUTUKAN. Tentu saja CARA PANDANG seperti ini perlu DILURUSKAN. TUHAN tidak pernah MENDESAIN PEKERJAAN seperti itu. TUHAN tidak pernah menyuruh manusia BEKERJA supaya manusia

MULAI SEKARANG

Gambar
  MULAI SEKARANG Lukas 9:57-62 BAGAIMANA CARA memasukkan GAJAH ke dalam KULKAS? MUDAH, PINTU KULKAS DIBUKA, GAJAH DIMASUKKAN, dan PINTU KULKAS DITUTUP. TEBAKAN ini MENJEBAK karena banyak orang akan LEBIH MEMIKIRKAN BAGAIMANA CARANYA GAJAH yang BESAR bisa MASUK ke KULKAS yang KECIL? Tapi, yang DITANYAKAN BUKANLAH APAKAH itu MUNGKIN TERJADI, tapi BAGAIMANA CARANYA. Banyak orang juga SUKA BERPIKIR DEMIKIAN. Banyak orang berkata INGIN MEMBUKA USAHA, tapi ia lebih berkutat pada BAGAIMANA jika BEGINI dan BEGITU sehingga akhirnya TIDAK JADI MEMULAI USAHA. Ini seperti orang yang ingin MENCUCI BAJU tapi malah SIBUK dengan MENCARI SABUN MANA yang PALING WANGI, BERAPA KUCEKAN untuk membuat baju bersih, APA KELEBIHAN MENCUCI dengan MESIN dibanding TANGAN, BERAPA BANYAK IDEALNYA AIR yang diperlukan, dst. Padahal untuk MENCUCI BAJU, hal yang harus dilakukan adalah SEGERA MENCUCI BAJU itu. Jika Anda INGIN: - Jadi PEBISNIS, yang Anda LAKUKAN adalah BERBISNIS. - MEMASARKAN sesuatu, TEMUKAN HAL POSI

SARANG MADU

Gambar
  SARANG MADU Amsal 16:21-24 SARANG MADU adalah TEMPAT lebah menghasilkan banyak MADU di sana. MADU sendiri sudah ADA dari sejak zaman dahulu kala. Sampai sekarang, KUALITAS MADU tetap SAMA. MADU itu MANIS RASANYA. MADU juga bisa memberikan ENERGI atau KEKUATAN bagi TUBUH. MADU juga bisa menjadi OBAT. Salomo sampai-sampai mengunakan SARANG MADU untuk menggambarkan PENTINGNYA MEMILIKI PERKATAAN yang MENYENANGKAN (ay. 24). 1. MADU itu MANIS RASANYA. Demikian juga PERKATAAN yang TEPAT dan disampaikan pada WAKTU yang TEPAT, akan terdengar MANIS bagi ORANG yang MENERIMANYA. Jika kita bisa BERKATA-KATA: - Dengan LEMBUT, MENGAPA harus mengucapkan KATA-KATA KASAR? - Sesuatu yang MEMBANGUN, MENGAPA kita malah MENGUCAPKAN sesuatu yang MELEMAHKAN? - Yang bisa MENYEJUKAN HATI, MENGAPA kita MEMILIH KATA-KATA yang PEDAS, TAJAM, dan MELUKAI HATI? 2. MADU itu MEMBERI KEKUATAN. Demikian juga PERKATAAN kita seharusnya bisa MENGUATKAN mereka yang sedang LEMAH.  Dalam situasi seperti itu, orang-

TOPIK TAK PENTING

Gambar
  TOPIK TAK PENTING 2 Timotius 2:23 APA TOPIK OBROLAN yang PALING SERU dan bisa berlangsung berjam-jam? OBROLAN tentang BERBAGAI HAL. Dari membicarakan KABAR KELUARGA sampai soal KASUS ARTIS Hollywood, dari TOPIK HEWAN PELIHARAAN sampai SEJARAH diciptakannya LOGO APPLE, dsb. TOPIK-TOPIK RINGAN seperti itu memang selalu SERU DIBINCANGKAN. TIDAK HANYA OBROLAN, sering kali orang juga lebih suka BERDEBAT mengenai hal-hal seperti BAGAIMANA seharusnya HANDUK DILETAKKAN, tentang POSISI PARKIR, tentang INTRO di VIDEO PRESENTASI yang akan disajikan ke klien, dan hal-hal sejenisnya. KENAPA ORANG SUKA BICARA mengenai hal-hal seperti itu? Karena itu LEBIH MUDAH DIBICARAKAN. TOPIK OBROLAN seperti itu juga sering kali TIDAK TERLALU BERDAMPAK APA-APA. Jika PENDAPAT kita SALAH itu TIDAK MERUGIKAN, jika kita BENAR juga TIDAK MEMBAWA KEUNTUNGAN.  Karena itulah, orang LEBIH ASYIK BERLAMA-LAMA MEMBICARAKANNYA. Namun, hal-hal ini juga bisa membawa AKIBAT yang LEBIH SERIUS, yaitu bahwa PEMBICARAAN seperti i

JEMBATAN

Gambar
  JEMBATAN Kejadian 33 Di jalan yang RAMAI di sebuah kota, sebuah JEMBATAN sedang DIPERBAIKI, APA yang TERJADI? MACETNYA LUAR BIASA! KEMACETAN ini menyadarkan kita BETAPA PENTINGNYA JEMBATAN itu. Jika dihitung KERUGIAN secara material maupun non material akibat KEMACETAN itu, tentu saja LUAR BIASA BANYAK. JEMBATAN itu PENTING. Dalam konteks kita sebagai MAKHLUK SOSIAL, RELASI dan INTERAKSI adalah HAL yang PENTING. Itu adalah "JEMBATAN" yang MENGHUBUNGKAN kita satu sama lain. BAGAIMANA jika "JEMBATAN" itu RUSAK? BAGAIMANA jika HUBUNGAN dan KOMUNIKASI kita BERMASALAH? Secara tidak langsung sebenarnya kita sedang mengalami KERUGIAN. Misalnya, jika Anda mempunyai MUSUH dan Anda membuka RUMAH MAKAN, MUNGKINKAH MUSUH Anda akan JALAN di RUMAH MAKAN Anda? Sekalipun MASAKAN di RUMAH MAKAN Anda ENAKNYA SELANGIT, tetap saja orang itu TIDAK AKAN SUDI MAKAN di RUMAH MAKAN Anda! JANGAN MERUSAK JEMBATAN. JANGAN BAKAR JEMBATAN. BERBAIKLAH dengan SEMUA ORANG. SERIBU TEMAN itu TERLAL

WORK (OF ART)

Gambar
  WORK (OF ART) Kolose 3:23 Dokter Lo Siauw Ging (Solo) yang baru meninggal awal tahun ini, DIKENAL tak hanya karena DIAGNOSANYA JITU tapi juga karena KEMURAHHATIANNYA, TAK PERNAH MINTA BAYARAN kepada pasiennya. Untuk pasien kalangan bawah, selama puluhan tahun ia bahkan MENOLAK DIBAYAR dan justru MEMBIAYAI OBAT dan PERAWATAN RUMAH SAKITNYA.  Banyak orang mengenangnya sebagai DOKTER LANGKA. Saat ditanya ALASAN dokter Lo BERBUAT DEMIKIAN, ia berkata jika ia menjadi dokter untuk MENOLONG masyarakat, BUKAN untuk BERDAGANG alias MENCARI UNTUNG. Menjalani PROFESI DOKTER dengan cara seperti dokter Lo adalah PILIHAN. Begitupun menjadi DOKTER yang KHUSUS melayani PASIEN KALANGAN ATAS. Dalam BEKERJA, kita kadang dihadapkan pada PILIHAN, BEKERJA untuk MENCARI UANG atau BEKERJA untuk juga MENEMUKAN MAKNA. Dua hal itu BUKAN KEBALIKAN. BUKAN BERARTI PEKERJAAN yang DIBAYAR TINGGI pasti TIDAK BERMAKNA atau sebaliknya. Tapi, jika kita selama ini BEKERJA hanya untuk UANG TANPA MENEMUKAN MAKNA dari APA

TAHU KAPAN BERKATA TIDAK

Gambar
  TAHU KAPAN BERKATA TIDAK Markus 1:35-39 “Ada GULA ada SEMUT”. Ketika seseorang sedang di PUNCAK KESUKSESAN, maka BANYAK ORANG akan MENDEKATINYA. Orang yang BERPENAMPILAN MENARIK, yang punya BANYAK HARTA, yang punya KEKUASAAN pun MENGALAMI HAL SERUPA. Dalam DUNIA KERJA, mereka yang memiliki banyak BAKAT, SKILL, dan KEMAMPUAN, juga akan banyak DIDEKATI.  Entah itu oleh: - PERUSAHAAN yang ingin memakai JASA mereka, - REKAN KERJA atau KLIEN yang akan LEBIH NYAMAN jika BEKERJA SAMA dengan Anda, - ATASAN yang LEBIH PERCAYA jika menyerahkan PROYEK di tangan Anda. Sekarung GULA pun pada akhirnya akan HABIS juga jika Anda MEMBIARKAN SEMUT terus berdatangan MENGAMBILNYA. Namun, sekarung GULA juga bisa DIPAKAI untuk BAHAN MAKANAN atau MINUMAN yang bisa dinikmati banyak orang, atau MEMBUAT MAKANAN MINUMAN yang bisa DIJUAL dan HASILNYA bisa DIPAKAI untuk melakukan HAL-HAL POSITIF. Itu adalah PILIHAN. Demikian juga dengan BAKAT dan KEMAMPUAN yang kita PUNYA. Ikut TERLIBAT di berbagai proyek,

MENGANTISIPASI PERUBAHAN

Gambar
  MENGANTISIPASI PERUBAHAN Matius 24:32-33 Kita tahu PERUBAHAN terus terjadi. Bahkan di zaman ini, PERUBAHAN terjadi MAKIN CEPAT. Puluhan tahun lalu, orang TERKEJUT karena semua hal yang biasa dilakukan MANUAL ternyata bisa dilakukan LEBIH CEPAT dengan PERANGKAT ELEKTRONIK. Kemudian orang kembali TERKEJUT saat menyadari jika AKTIVITAS yang DULU mengharuskan kita PERGI KE SANA SINI, kini bisa dilakukan DARI MANA SAJA secara ONLINE. Beberapa tahun ini, kita kembali KAGET karena banyak hal yang DULU perlu SKILL KHUSUS yang harus dipelajari lama, kini DAPAT DILAKUKAN oleh Al atau KECERDASAN BUATAN dalam hitungan detik.  Setidaknya hanya dalam WAKTU KURANG dari 50 bahkan 40 tahun, TIGA PERUBAHAN BESAR telah TERJADI. Baik sebagai PELAKU USAHA maupun sebagai individu, kita perlu MELIHAT ini sebagai SATU PELAJARAN. APA yang biasanya kita LAKUKAN selama bertahun-tahun, itu semua adalah PENGALAMAN BERHARGA, sebuah BEKAL PENTING untuk kita. Tapi, itu BUKANKAH KEWAJIBAN yang harus selalu DIIKUTI.

BEGINNER’S LUCK

Gambar
  BEGINNER’S LUCK Filipi 3:13-14 "BEGINNER’S LUCK" (KEBERUNTUNGAN PEMULA) ialah ORANG yang BERHASIL melakukan sesuatu meski baru PERTAMA KALI melakukannya. BARU PERTAMA KALI MEMBUKA USAHA, langsung BERJALAN BAIK dan STABIL. BARU PERTAMA KALI mengikuti AUDISI/ BERKOMPETISI LANGSUNG LOLOS/MENANG.  BARU PERTAMA KALI MENULIS BUKU langsung BEST SELLER. Hal seperti itu BISA TERJADI tapi JARANG. BEGINNER’S LUCK itu juga biasanya hanya terjadi SEKALI saja. USAHA PERTAMA memang BERJALAN BAIK tapi saat MEMBUKA USAHA KEDUA, prosesnya ternyata TIDAK SEMULUS yang PERTAMA. BUKU PERTAMA mungkin BEST SELLER, tapi BUKU KEDUA dan KETIGA TIDAK SELARIS yang PERTAMA, bahkan pembaca selalu membanding-bandingkannya dengan buku pertama. Kebanyakan orang TIDAK LANGSUNG BERHASIL ketika melakukan sesuatu untuk PERTAMA KALINYA. PENULIS yang BUKU PERTAMANYA BEST SELLER pun TIDAK MENULIS BUKUNYA dalam SEKALI TULIS, TANPA KOREKSI/EDITING, TANPA BANYAK MENGHAPUS dan MEROMBAK. PENYANYI HEBAT pun JARANG yang

UPGRADE

Gambar
  UPGRADE 2 Petrus 1:1-15 Ketika Anda MENGINAP di sebuah HOTEL, terkadang Anda ditawari KAMAR yang LEBIH BAGUS, LEBIH LUAS, dan KELASNYA LEBIH TINGGI, padahal bayarnya sama. Itu UPGRADE! Kita merasa membutuhkan KOMPUTER yang LEBIH CEPAT, LEBIH CANGGIH, dan LEBIH MUMPUNI untuk mengerjakan banyak hal, maka kita melakukan UPGRADE. KENDARAAN KAPASITAS MESIN yang KECIL, UPGRADE ke MESIN yang LEBIH BESAR. KELAS MOBILNYA pun BERUBAH, dari LOW BUDGET jadi MOBIL PREMIUM. Jika memang bisa melakukannya, rasanya HAMPIR SEMUA ORANG SUKA kalau mengalami UPGRADE. Kita UPGRADE RUMAH, HANDPHONE, MOBIL, LAYANAN, dan sebagainya. Tapi, APAKAH kita juga UPGRADE untuk PERKARA-PERKARA ROHANI? Jika untuk hal-hal yang sifatnya JASMANI kita mau melakukan UPGRADE dan BERSEDIA BAYAR HARGA, APAKAH kita juga BERSEDIA BAYAR HARGA untuk PERKARA-PERKARA ROHANI? LEVEL KEROHANIAN kita harus BERTUMBUH atau mengalami UPGRADE. TIDAK BOLEH BERHENTI hanya pada SATU LEVEL KEROHANIAN saja. PERCAYA YESUS itu KEPUTUSAN TERBAIK.

JANGAN MEMBANDINGKAN

Gambar
  JANGAN MEMBANDINGKAN 2 Korintus 10:12-18 MEMBANDINGKAN itu PERLU. Tapi kalau sudah menyangkut urusan dengan PASANGAN, MEMBANDINGKAN justru SIKAP yang SANGAT BURUK. Banyak PERTENGKARAN dan KERETAKAN di dalam RUMAH TANGGA terjadi saat kita mulai MEMBANDINGKAN PASANGAN kita dengan yang LAIN.  Saat MEMBANDINGKAN PASANGAN, biasanya kita hanya melihat SISI NEGATIFNYA saja. MENGAPA PASANGANKU TIDAK ROMANTIS? MENGAPA KURANG punya SELERA HUMOR? MENGAPA PENAMPILAN FISIKNYA TIDAK OKE? LUPA, bahwa PASANGAN kita juga memiliki KELEBIHAN yang tidak dimiliki orang lain. Lebih parah lagi kalau kita MEMBANDINGKAN secara TERANG-TERANGAN, "MENGAPA kamu TIDAK SEPERTI si A? BENAR, bahwa maksud kita adalah membuat PASANGAN BISA BERUBAH untuk jadi LEBIH BAIK, tapi jika kita MEMBANDINGKAN SECARA LANGSUNG dengan seseorang, tentu hal ini akan membuatnya TERSINGGUNG. KENYATAANNYA, TIDAK ADA SEORANG pun yang mau DIBANDINGKAN! TERIMA PASANGAN kita APA ADANYA. JANGAN hanya melihat KEKURANGAN-KEKURANGANNYA, ta

ALASAN MELAKUKAN SESUATU

Gambar
  ALASAN MELAKUKAN SESUATU Lukas 14:25-35, 18:28-30 Dalam membangun RELASI dengan KONSUMEN, PEMBERIAN HADIAH adalah hal yang BAIK dilakukan. Semua orang SENANG MENDAPAT HADIAH dan hal itu bisa memberi KESAN POSITIF yang akan meningkatkan LOYALITAS KONSUMEN terhadap produk Anda. Meski demikian, kita mesti tetap kembali ingat akan PRINSIP SEBAB AKIBAT. MEMBERIKAN HADIAH, BONUS atau DISKON kepada pembeli, itu boleh saja, bahkan BAIK DILAKUKAN. KONSUMEN tentu juga TIDAK AKAN CURIGA jika ia membeli ke TOKO atau RESTORAN Anda, lalu Anda MEMBERINYA DISKON atau BONUS ES KRIM GRATIS. Namun, supaya PEMBERIAN itu bisa benar-benar EFEKTIF dan TEPAT SASARAN, dalam arti benar-benar bisa MENINGKATKAN LOYALITAS dan KEPUASAN KONSUMEN terhadap PRODUK/USAHA kita, maka kita harus menerapkan HUKUM SEBAB AKIBAT. PASTIKAN KONSUMEN TAHU ALASAN kita MEMBERINYA DISKON, BONUS, atau HADIAH itu. Buat PROGRAM PEMBERIAN DISKON/BONUS itu sebagai STATEMEN yang menunjukkan NILAI-NILAI PERUSAHAAN. Jika HADIAH Anda BERIK

STAY OR MOVE?

Gambar
  STAY OR MOVE? Matius 16:1-4 Saat ini banyak ANAK MUDA yang bahkan belum genap berusia 30 tahun sering BERPINDAH KERJA, bahkan ada yang sudah pernah menjalani 10 PEKERJAAN. "PEKERJAAN BATU LONCATAN", BEKERJA hanya dalam beberapa bulan bahkan minggu, lalu PINDAH KERJA. Terlalu sering BERPINDAH-PINDAH KERJA seperti itu, memang KURANG DIREKOMENDASIKAN. Itu hanya membuat Anda tampak KURANG BERDEDIKASI, bahkan Anda bisa DICURIGAI sering MEMBUAT MASALAH atau TIDAK BISA BEKERJA SAMA.  Tapi, BERPINDAH KERJA juga JANGAN DIANGGAP TABU.  Untuk beberapa ALASAN, BERPINDAH KERJA bisa jadi PILIHAN yang LEBIH BAIK. BAGAIMANA kita tahu KAPAN kita perlu BERPINDAH KERJA atau TETAP BERTAHAN? 1. Kita perlu JUJUR pada DIRI SENDIRI dan juga kepada PERUSAHAAN, khususnya tentang APA yang Anda HARAP dari PERUSAHAAN. Ini lebih dari sekadar soal GAJI, tapi APAKAH PEKERJAAN Anda saat ini sudah MEMENUHI HARAPAN Anda akan nilai-nilai yang Anda ingini ada saat BEKERJA? 2. MASIHKAH Anda BERKOMITMEN untu

BEBAS RISIKO = MITOS!

Gambar
  BEBAS RISIKO = MITOS! 2 Raja-raja 7 Banyak orang MENGINGINKAN segala sesuatu yang PASTI. Contoh, sekalipun JADI PENGUSAHA memungkinkan seseorang mengalami LOMPATAN dalam KEUANGANNYA, banyak orang MEMILIH untuk JADI KARYAWAN. MENGAPA? PENGHASILANNYA PASTI! Meski INVESTASI di PASAR MODAL menjanjikan TINGKAT KEUNTUNGAN yang TINGGI, banyak orang lebih suka MENDEPOSITOKAN UANGNYA di BANK yang mana BUNGANYA RELATIF RENDAH. MENGAPA? Karena BUNGA DEPOSITO itu PASTI, sedangkan INVESTASI di PASAR MODAL itu memiliki RISIKO yang CUKUP BESAR. Larry Laudan, seorang penulis yang mempelajari manajemen risiko berkata, "Betapa kita HIDUP di tengah-tengah masyarakat yang begitu DIKENDALIKAN RASA TAKUT akan RISIKO yang mungkin saja TERJADI." SEBESAR APAPUN USAHA kita untuk MENGHINDARI RISIKO, tetap saja RISIKO akan selalu ADA. BEBAS RISIKO adalah MITOS! Meski demikian, JANGAN pernah biarkan TAKUT akan RISIKO membuat kita TIDAK MELAKUKAN APAPUN dan TIDAK BERANI MENUJU KEMANAPUN. Empat orang kus

TERLALU FOKUS

Gambar
  TERLALU FOKUS Matius 23:23-24 FOKUS memang PENTING. TANPA FOKUS, kita tidak akan pernah melakukan PENCAPAIAN yang MAKSIMAL. Meski demikian, FOKUS harus dilakukan secara SEIMBANG. Jika TIDAK, FOKUS justru akan MEMBAHAYAKAN dan menjadi BUMERANG bagi dirinya sendiri. Dalam penerbangan, ada istilah "TARGET ACQUISITION FIXATION". Biasanya ini terjadi pada CALON PILOT yang mencoba MENERBANGKAN sebuah PESAWAT. CALON PILOT tersebut begitu FOKUS dengan TARGET di MONITOR pesawat hingga ia MENGABAIKAN segala sesuatu yang ada DI SEKITARNYA. Misalnya, kita begitu FOKUS dengan KARIER dan PEKERJAAN, akibatnya ANAK-ANAK dan PASANGAN jadi TERABAIKAN. Dalam hal KARIER kita SUKSES, tapi KELUARGA jadi HANCUR BERANTAKAN. PELAYANAN adalah HAL yang BAIK untuk kita lakukan, tapi APA yang TERJADI jika kita begitu FOKUS dengan PELAYANAN hingga MELUPAKAN STATUS dan TANGGUNG JAWAB kita sebagai ORANG TUA? Bahkan, saking FOKUSNYA kita kepada PEKERJAAN, sampai-sampai kita LUPA MAKAN, TIDAK CUKUP ISTIRAHA

AYAH

Gambar
  AYAH Efesus 6:1-4 Menjadi seorang AYAH itu BERKAT! Itu adalah PRIVILEGE yang perlu kita SYUKURI.  Namun tidak hanya kita SYUKURI, menjadi seorang AYAH adalah sebuah TANGGUNG JAWAB. Tidak bermaksud mengabaikan PERAN IBU, tapi AYAH memberikan PENGARUH yang SANGAT BESAR dalam sebuah KELUARGA. Bahkan, dalam ALKITAB, kata yang digunakan untuk BAPA dalam bahasa Yunani adalah "KEPALE" yang artinya SUMBER. Seorang AYAH atau BAPA adalah SUMBER bagi KELUARGANYA. Seperti kita tahu, SUMBER menentukan SEPERTI APA ALIRAN yang ada di bawahnya, demikian juga seorang AYAH akan menentukan SEPERTI APA RUMAH TANGGA dan ANAK-ANAKNYA. Menjadi seorang AYAH artinya kita menjadi:  1. PEMIMPIN di dalam KELUARGA. Kita menentukan ARAH dan TUJUAN KELUARGA kita. Dan kita harus berani MENGAMBIL KEPUTUSAN, bahkan ketika SITUASI menjadi sedemikian DILEMATIS. 2. IMAM di dalam KELUARGA. Kita BERTANGGUNG JAWAB untuk: - MEMBAWA KELUARGA kita kepada KRISTUS. - Memerhatikan PERTUMBUHAN ROHANI anak-anak k

HUKUM SEBAB AKIBAT

Gambar
  HUKUM SEBAB AKIBAT 1 Tesalonika 5:21 Di zaman serba online, PENIPUAN MAKIN CANGGIH. Ada PENIPU: - MENGAKU dari pihak EKSPEDISI dan mengirimkan PESAN ke WhatsApp kita. Yang isinya FILE seolah-olah adalah FOTO BARANG untuk kita. Ternyata FILE itu adalah APLIKASI yang bisa MENYADAP ponsel kita. - MENGIRIM UANG JUTAAN ke rekening kita lalu ia menghubungi kita, MENGAKU ia sudah SALAH MENGIRIM dan MINTA UANG itu DIKIRIM ke rekeningnya. Ternyata, UANG itu adalah dari PINJOL (pinjaman online) dan ia sudah MENDAFTARKAN DATA kita sebagai PEMINJAM. Alhasil, KITALAH yang nanti DITAGIH PIHAK PINJOL padahal UANGNYA DINIKMATI oleh SI PENIPU tadi. Sayang, CUKUP BANYAK yang TERTIPU dan menjadi KORBAN. SIAPA yang TIDAK SUKA dan GEMBIRA tiba-tiba mendapatkan: - KIRIMAN BARANG, meski ia tidak memesan apa-apa? - TAMBAHAN UANG JUTAAN di rekeningnya? PENIPUAN ini terjadi karena orang hanya melihat AKIBAT dan tidak mencari SEBAB. Jika memang TIDAK MEMBELI BARANG, BUKANKAH kita mesti CURIGA jika tiba

SEBAB DAN AKIBAT

Gambar
  SEBAB DAN AKIBAT Roma 8:28 Jika terjadi KECELAKAAN LALU LINTAS, misalnya, biasanya 2 PERTANYAAN ini akan muncul. 1. BAGAIMANA kondisi korbannya? 2. KENAPA kecelakaan itu bisa terjadi? Jika ada teman mengaku TERLILIT UTANG, maka kita BERTANYA: 1. BERAPA besar utangnya? 2. KENAPA ia bisa berutang sebesar itu? Kita selalu berpikir SEBAB dan AKIBAT, itulah yang disebut BERPIKIR LOGIS. Dalam SEMINAR MOTIVASI, kadang kita diajarkan MEMOTIVASI DIRI dengan berkata "AKU PASTI BISA!" atau "AKU YAKIN BISA SUKSES!" Kita juga diajarkan untuk mengucapkan KALIMAT POSITIF daripada yang NEGATIF. Ketika mengucapkan KALIMAT-KALIMAT itu, kita mungkin akan TERMOTIVASI. Apalagi jika DIUCAPKAN dengan LANTANG dan BERSAMA-SAMA. Namun, APAKAH CUKUP dengan memenuhi PIKIRAN kita dengan PERNYATAAN-PERNYATAAN POSITIF lalu TINDAKAN kita BENAR membawa HASIL POSITIF? INGAT, manusia adalah MAKHLUK LOGIS. PERNYATAAN-PERNYATAAN POSITIF di atas adalah AKIBAT dan kita TAK BISA BERPEGANG hanya

BICARA ADALAH MODAL

Gambar
  BICARA ADALAH MODAL Keluaran 4:9-15 Banyak orang mengaku TAKUT BICARA. Jika diminta BICARA, mereka MENGELAK. Mereka beralasan TIDAK PANDAI (bahkan TAK BISA) BICARA. BENARKAH ada orang yang TAKUT (TAK BISA) BICARA? Selama mereka bukan penyandang (maaf) disabilitas, semua orang BISA dan BIASA BICARA.  BUKANKAH setiap hari kita BICARA dengan KELUARGA, TEMAN, PASANGAN, ANAK, PENJUAL, dll? BUKANKAH kita SERING MELAKUKANNYA dan PEMBICARAAN itu juga dilakukan di DEPAN UMUM? MASALAH sebenarnya lebih kepada DENGAN SIAPA KITA BICARA. Ketika AUDIENS yang MENDENGARKAN kita anggap sebagai PENTING atau sebagai TEKANAN, maka di situlah RASA TAKUT itu MUNCUL.  Kita TAKUT DIHAKIMI, DÄ°TERTAWAKAN, DIABAIKAN, atau DITOLAK. Meski ini NORMAL dan dialami BANYAK ORANG. Namun, KETAHUILAH BAHWA KEMAMPUAN BICARA, apalagi BICARA di DEPAN PUBLIK, adalah: - MODAL yang akan selalu BERGUNA bagi HIDUP kita. - BUKAN soal KEMAMPUAN MERANGKAI KATA saja, tapi ini juga MELATIH SKILL KEPEMIMPINAN. Dengan BICARA di DEP