SUKACITA SEJATI

 



SUKACITA SEJATI

Kisah Rasul 16:19-40


Setelah menabung bertahun-tahun, seorang pria BERHASIL MEMBELI sebuah MOBIL.


la merasa PUAS karena meski MOBIL BEKAS, KONDISI MOBIL itu masih SANGAT BAGUS.


Dengan BANGGA ia MENGENDARAINYA untuk PULANG ke kampung halaman.


Melihat itu, ORANG TUANYA SENANG dan TETANGGA MEMUJINYA.


la pun kini merasa LEBIH PEDE jika harus ke ACARA BESAR.


Tapi, tak berapa lama JUNİORNYA di kantor juga MEMBELI MOBIL, bahkan MOBIL baru.


la mulai BERPIKIR, BAGAIMANA bisa JUNIORNYA MENGENDARAI MOBIL BARU sedang dirinya hanya MOBIL BEKAS?


la kemudian pergi ke ACARA REUNI sekolahnya.


Di situ, ia melihat TEMAN-TEMAN SEKOLAHNYA MENGENDARAI MOBIL bahkan jauh LEBIH MAHAL.


MALAM itu, ia merasa MALU memakai MOBILNYA itu. 


la merasa MOBILNYA TUA dan KETINGGALAN ZAMAN.


Coba RENUNGAN!


BUKANKAH sebenarnya TIDAK ADA yang BERUBAH? 


MOBIL itu TAK BERUBAH.


Tapi, MENGAPA MOBIL yang SAMA di AWAL membuatnya BERSUKACITA dan BANGGA, tapi dalam SEKEJAP MOBIL itu membuatnya SEDIH dan MINDER?


Tentu MASALAHNYA BUKAN pada MOBILNYA, tapi ada pada DIRI PRIA itu.


PRIA itu MENGİZİNKAN sesuatu dari LUAR MENENTUKAN KEADAAN HATINYA.


Sejujurnya, BUKANKAH sering kali SUKACITA kita juga seperti itu?


SUKACITA kita TIDAK LAHIR dari dalam HATI, tapi ditentukan dari FAKTOR LUAR.


AKIBATNYA, kalau KONDISI BAGUS maka kita bisa BERSUKACITA.


Sebaliknya jika KONDISI sedang BURUK, kita jadi URING-URINGAN dan TIDAK BISA BERSYUKUR.


MARILAH kita TELADANI kehidupan rasul Paulus, bahwa kita akan BERSUKACITA dalam segala KEADAAN! (Flp. 4:4).


Dalam hal ini, Paulus TIDAK SEKADAR BERTEORI saja.


FAKTANYA TULISAN itu justru DIBUAT Paulus ketika berada dalam PENJARA!


Bahkan Paulus dan Silas tetap bisa MEMUJI Tuhan saat berada dalam PENJARA.


BUKANKAH hal ini menunjukkan bahwa PENJARA TIDAK BISA MEMENJARAKAN SUKACITA Paulus? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR