PEMIMPIN YANG BERTANYA



PEMIMPIN YANG BERTANYA
2 Raja-Raja 21:1-18

Saat masih muda dan baru meniti karier, John Maxwell adalah PRIBADI yg TERGESA-GESA.

Maxwell BERGELIMANG VISI dan SEMANGAT dan ia BERUPAYA MENGHIMPUN KEPERCAYAAN dari orang lain.

la sering memberi ARAHAN tetapi ia JARANG BERTANYA.

Sikap demikian BERUBAH setelah beliau SALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN dan hal tersebut MEMENGARUHI beberapa orang dalam organisasinya.

Sejak itulah Johrn TERSADAR bahwa saat seorang PEMIMPIN mengambil KEPUTUSAN BURUK, IMBASNYA BUKAN hanya pada DIRINYA, melainkan juga ANGGOTA TIMNYA.

Demi MEMPERBAIKI KESALAHAN, John menerapkan prinsip baru, yakni BERTANYA.

KEPUTUSAN seorang PEMIMPIN akan MENENTUKAN NASIB orang-orang yg DIPIMPINNYA.

Ketika raja Manasye mengambil JALAN MENYIMPANG dari TUHAN, rakyat pun IKUT-IKUTAN MENYIMPANG dari jalan TUHAN sehingga mereka BERKELAKUAN LEBIH JAHAT dibanding bangsa-bangsa lain yg telah dipunahkan ALLAH dari hadapan mereka.

Manasye TIDAK PERNAH MENANYAKAN KEHENDAK ALLAH kepada nabi-nabi-NYA, imam-imam-NYA atau para tua-tua yg sebelumnya melayani Hizkia, ayahnya.

Itu yg membuat Manasye MELAKUKAN BANYAK KEKEJIAN di hadapan ALLAH, sampai-sampai MURKA TUHAN yg bernyala-nyala tetap tidak beralih dari Yehuda (2 Raj. 23:25-27).

Setiap orang butuh CERMIN yg akan MENOLONGNYA untuk MELIHAT KEADAANNYA yg SEBENARNYA.

Demikian halnya sebagai seorang PEMIMPIN, meski sebagai PUCUK PIMPINAN tapi BUKAN berarti PEMIMPIN itu SEMPURNA dalam banyak hal.

Dengan BERTANYA dan MEMINTA NASIHAT orang-orang yg bisa dipercaya, seorang PEMIMPIN akan memiliki WAWASAN yg MAKIN LUAS sehingga ia bisa mengambil KEPUTUSAN dengan LEBIH BIJAK.

Bahkan, seorang PEMIMPIN terkadang perlu BERTANYA kepada BAWAHAN untuk mendapatkan FEEDBACK dari mereka sebagai salah satu PERTIMBANGAN yg BERGUNA dalam PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

PEMIMPIN yg BIJAK harusnya mau menerima MASUKAN bahkan KRITIKAN dari para bawahan.

Sebagai PEMIMPIN, APAKAH kita cukup RENDAH HATI untuk BERTANYA?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?