SEDIAKAN WAKTU



SEDIAKAN WAKTU
Ulangan 6:6-9

Sudah lebih dari 5 TAHUN saya MEMELIHARA ikan koi.

Tapi sampai hari ini, belum ada “IKATAN EMOSIONAL” antara ikan koi dengan tuannya.

Hubungan kami JAUH.

Saat saya MENGULURKAN TANGAN untuk memberikan makanan, ikan-ikan koi itu malah TAKUT MENDEKAT.

BERBEDA JAUH dengan ikan koi kepunyaan teman saya.

Begitu melihat teman saya MENGHAMPIRI kolam itu, ikan-kan koi itu sudah datang MENDEKAT.

MENGAPA bisa begitu BERBEDA?

BUKAN karena JENIS ikan koinya atau MAKANANNYA sebab saya juga memberikan makanan yg terbaik.

Melainkan, karena PERLAKUAN yg diberikan memang BERBEDA.

Teman saya tiap pagi dan sore MEMBERI MAKAN dengan TELATEN dan BERLAMA-LAMA di kolam koi.

Sedangkan saya MEMBERI MAKAN kalau INGAT saja, malah pembantu rumah tangga kamilah yg lebih sering MEMBERI MAKAN ikan.

Kalaupun saya yg MEMBERI MAKAN, saya JARANG BERLAMA-LAMA di kolam koi tersebut.

Jika hewan peliharaan saja bisa MERASAKAN BAGAIMANA mereka DIPERLAKUKAN, apalagi ANAK-ANAK kita!

Jika kita MENYEDIAKAN WAKTU bagi ANAK-ANAK kita, BERLAMA-LAMA bersama mereka, bahkan menganggap mereka PENTING, maka secara otomatis akan terbangun HUBUNGAN yg DEKAT.

Sebaliknya, jika kita terlalu SIBUK mengurus pekerjaan.

Setelah letih bekerja, kita MENGHABISKAN WAKTU untuk apa yg menjadi HOBI atau KESUKAAN kita.

Anak dan keluarga pun TERABAIKAN.

Jika setiap hari kita melakukan seperti ini, BAGAIMANA mungkin kita berharap anak kita MEMILIKI HUBUNGAN yg DEKAT dengan kita?

Jika Anda KESULITAN MEMBANGUN HUBUNGAN dengan anak, mungkin akar masalahnya adalah kita TIDAK CUKUP MENYEDIAKAN WAKTU untuk mereka.

Kita bahkan tidak menganggap itu sebagai HAL PENTING.

SEDIAKAN lebih banyak WAKTU untuk keluarga kita.

BERLAMA-LAMALAH bersama ANAK-ANAK kita.

TIDAK HARUS membicarakan hal SERIUS, terkadang BERMAIN dan OBROLAN RINGAN pun sudah membuat mereka merasa DIPERHATIKAN, DIKASIHI, dan dianggap PENTING!

CIPTAKAN WAKTU yg BERKUALITAS, sekaligus BERKUANTITAS bersama mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?