MENGAPA TAK BAHAGIA?
MENGAPA TAK BAHAGIA?
Pengkhotbah 2
Buku esei Walker Percy yg berjudul THE MESSAGE IN THE BOTTLE mengajukan beberapa PERTANYAAN mendalam seperti ini:
- MENGAPA lebih banyak orang BUNUH DIRI di San Fransisco yg notabene KOTA TERINDAH di Amerika?
- MENGAPA orang yg TINGGAL di New York, KOTA PALING MAJU di Amerika, sering kali MURUNG dan STRES TANPA TAHU SEBABNYA?
- MENGAPA KEPUTUSASAAN sering kali justru MUNCUL dari KONDISI KELIMPAHAN daripada kekurangan?
Di buku biografi Viktor Frankl yg SANGAT TERKENAL “MAN’S SEARCH FOR MEANING”, saat berada dalam kamp konsentrasi Nazi.
la mengalami SIKSAAN dan PENDERITAAN HEBAT.
Yg mengherankan, dalam situasi seperti itu orang-orang Yahudi di kamp konsentrasi justru BERTAHAN dengan SEGALA CARA agar bisa MEMPERTAHANKAN HIDUP mereka.
“RASA PUTUS ASA TIDAK BERTUNAS di lobang-lobang neraka Auschwitz atau Siberia, tapi MALAHAN di kafe-kafe Paris, kedai-kedai kopi Kopenhagen, atau istana-istana mewah Beverly Hills", kata Philip Yancey, penulis terkenal.
MENGAPA bisa seperti ini?
Jelas hal ini menunjukkan bahwa MAKNA HIDUP yg sebenarnya BUKAN DITENTUKAN oleh APA yg DI LUAR, melainkan APA yg ADA DI DALAM.
Jika kita sudah menemukan KRISTUS dalam HIDUP kita, maka kita akan mengerti MAKNA HIDUP yg sebenarnya (ay. 25).
Itu JAMINAN yg lebih dari cukup untuk kita TIDAK MERASA SIA-SIA menjalani HIDUP, TIDAK PEDULI SEBERAT dan SESULIT apapun KEHIDUPAN yg kita JALANI.
Raja Salomo MENGAKUINYA, di saat ia BERHASIL menggapai PUNCAK KEJAYAAN dan MENDAPATKAN SEMUA yg DIINGINKAN, justru di SAAT ITULAH ia merasa HIDUPNYA KOSONG dan HAMPA.
Semua yg ia KEJAR dalam HIDUP berakhir dengan SIA-SIA, seperti USAHA MENJARING ANGIN.
IRONIS, bukan?
KEADAAN kita TIDAK MENENTUKAN BAHAGIA TIDAKNYA kita, sebab yg MENENTUKAN justru SIKAP dan RESPONS kita terhadap KEADAAN kita itu.
Komentar
Posting Komentar