UPAH PROFESIONAL
UPAH PROFESIONAL
1 Timotius 5:17-18
Seorang eksekutif perusahaan BERBICARA dengan salah satu buruh pabriknya.
"BERAPA banyak biji besi yg bisa kamu HASILKAN dalam SEMINGGU, Flynn? APAKAH kami perlu MENAIKKAN GAJIMU agar HASILNYA bisa LEBIH BANYAK?"
Buruh itu lalu menjawab: "TIDAK PERLU, Pak. Saya sudah BEKERJA SEKERAS MUNGKIN, tapi HASILNYA TIDAK BISA LEBIH dari 1 TON PER HARI."
Eksekutif itu lalu KEMBALI ke kantornya, dan TETAP MEMINTA ke bagian keuangan untuk MENAIKKAN GAJI Flynn jika ia bisa LEBIH PRODUKTIF.
Seminggu kemudian, eksekutif itu KEMBALI MENGHAMPIRI Flynn, yg nampak sedikit MALU.
"ADA APA, Flynn?" tanyanya.
"Pak, ternyata saya SALAH. Sejak ada KEBIJAKAN GAJI yg BARU, saya sekarang bisa MENGHASILKAN 4 TON sehari, dan pekerjaannya TIDAK TERASA BERAT lagi."
Mengenai GAJI atau UPAH, Paulus pernah menjelaskan PRINSIPNYA bahwa seorang PEKERJA (tidak hanya pelayan TUHAN), harus MENDAPATKAN UPAH yg ADIL.
Paulus memang tidak mengatakan bahwa mereka harus dibayar dengan UPAH yg BESAR, tapi maksudnya adalah mendapatkan UPAH yg PANTAS.
Jika pemberi kerja ingin HASIL KERJA yg PROFESIONAL, maka pemberi kerja juga perlu MEMBERIKAN UPAH PROFESIONAL pada para pekerja.
Demikian juga, jika pekerja ingin mendapat UPAH PROFESIONAL, maka ia perlu BEKERJA secara PROFESIONAL.
Dengan kata lain, KEDUA PIHAK harus SALING MENGHORMATI KEWAJIBAN MASING-MASING.
Pihak pemberi kerja wajib memberikan UPAH yg PANTAS atau bahkan LEBIH agar PERFORMA KERJA pekerjanya MEMUASKAN.
Sedang pihak pekerja wajib memberikan PERFORMA KERJA yg TERBAIK sehingga pihak pemberi kerja tidak akan pikir panjang untuk MEMBERIKAN UPAH yg PANTAS dan bahkan LEBIH.
Jika kedua pihak sama-sama SADAR akan KEWAJIBANNYA, dan MELAKUKANNYA dengan BAIK, maka OPERASIONAL perusahaan pun akan BERJALAN dengan LANCAR.
HASILNYA, para pekerja pun akan BEKERJA dengan SENANG HATI, TIDAK MERASA BERAT, serta LEBIH PRODUKTIF.
Dan ujungnya, KEDUA PIHAK akan DIUNTUNGKAN.
Komentar
Posting Komentar