TRAGEDI SI KAYA

 



TRAGEDI SI KAYA

Markus 10:17-27


Kisah ORANG KAYA yang DATANG pada YESUS sering dipahami sebagai kisah seorang yang TERLALU PERCAYA DIRI, bahkan SOMBONG, karena KEBAIKANNYA, lalu KESOMBONGANNYA itu DIPATAHKAN oleh YESUS.


Namun, di kitab Markus yang PALING DETAIL MENGISAHKANNYA.


ORANG KAYA ini DATANG kepada YESUS dengan sikap RENDAH HATI (BERSUJUD) dan BERSUNGGUH-SUNGGUH (hingga ia RELA BERLARI-LARI).


la juga tampak benar-benar ingin BELAJAR dari YESUS sehingga MEMANGGIL-NYA sebagai GURU yang BAIK, bukan sekadar GURU atau RABI.


ORANG KAYA ini datang kepada YESUS untuk DIAJAR, BUKAN untuk MENCOBAI DIA seperti para Farisi. 


Setelah YESUS mendengar PENGAKUAN orang itu bahwa ia SUDAH MENAATI 10 PERINTAH ALLAH sejak muda, YESUS pun menaruh KASIH padanya (ay. 21).


YESUS BUKANNYA KESAL dan menganggapnya SOMBONG.


YESUS juga BUKANNYA TIDAK MAU KALAH sehingga la menyuruh orang itu MENJUAL SEGALA HARTANYA. 


YESUS MENGASIHI ORANG KAYA itu.


Oleh sebab itu, lA mau dia mengalami KEKAYAAN SEJATI dalam TUHAN.


Ini hanya bisa didapatkan jika TUHAN menjadi SATU-SATUNYA ALLAH di HIDUPNYA.


PERINTAH untuk MENJUAL SELURUH HARTANYA, MEMBAGI-BAGIKANNYA ke ORANG MISKIN, dan MENGIKUTI YESUS bukan diberikan agar ia GAGAL, tapi supaya ia bisa MELAYANI TUHAN dengan SEPENUH HATI, BUKAN dengan MENDUAKAN-NYA dengan HARTA/MAMON (Mat. 6:24).


ORANG KAYA ini pun PERGI dari YESUS dengan SEDIH.


Saya percaya, YESUS juga SEDIH melihat orang itu LEBIH MEMILIH HARTA daripada TUHAN.


Kisah ini TIDAK MENGAJARKAN bahwa ORANG KAYA TAK AKAN BISA MENGIKUT YESUS.


Namun, untuk MENGIKUT YESUS, kita harus MELEPASKAN SEGALA KETERGANTUNGAN kita kepada dunia.


Jika kita LEBIH MENARUH PENGHARAPAN kepada HARTA, JABATAN, MANUSIA, atau KEKUATAN SENDIRI daripada TUHAN, kita akan SULIT MASUK dalam KERAJAAN ALLAH.


BAGAIMANA dengan KITA?


AKANKAH kita juga SEDIH saat TUHAN meminta kita HIDUP MENGANDALKAN DIA saja, BUKAN kepada HARTA, JABATAN, atau DIRI KITA SENDIRI?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?