STOP REGRETTING
STOP REGRETTING
Matius 27:3-5, Efesus 4:17-32
Seorang PENJAHAT DITANGKAP, namun ia TENANG-TENANG saja, TIDAK MENUNJUKKAN tanda-tanda PENYESALAN sama sekali.
Melihat hal itu mungkin MEMBUAT kita KESAL, APALAGI jika kita KORBANNYA.
PENYESALAN memang salah satu TANDA masih adanya NILAI KEBAIKAN dan KESADARAN akan mana yg BENAR dan SALAH di diri seseorang.
Jika pelaku PEMBUNUHAN sadis TIDAK menunjukkan PENYESALAN sama sekali, biasanya ada BEBERAPA KEMUNGKINAN bisa karena:
- HATINYA sudah TERTUTUP dari KEBAIKAN dan BELAS KASIH.
- Ia sudah BERKALI-KALI MELAKUKANNYA (mis: pembunuh bayaran).
- Ia mengalami GANGGUAN JIWA.
Kita semua pernah MENYESAL.
Mungkin BUKAN karena kita sudah melakukan hal seperti PEMBUNUHAN atau KRIMINALITAS.
Namun, kita MENYESAL karena kita TIDAK MEMANFAATKAN KESEMPATAN EMAS, karena membuat KEPUTUSAN KELIRU, karena CEROBOH, MEREMEHKAN sesuatu yg TERNYATA AMAT PENTING, TIDAK BERUSAHA yg TERBAIK, dsb.
PENYESALAN seperti itu PENTING karena menunjukkan bahwa kita kini tahu mana TINDAKAN yg DULU SEHARUSNYA kita LAKUKAN.
Sayangnya, banyak orang BERHENTI pada MENYESAL saja.
Atau malah PENYESALAN itu justru membuat mereka KAPOK, TIDAK MAU BERGERAK dan MENCOBA lagi dengan CARA LEBIH BAIK.
Yudas Iskariot MENYESAL telah MENYERAHKAN YESUS.
Namun, ia lalu MENEMUI ORANG yg SALAH (para imam yg makin MENYALAHKANNYA).
la juga BERESPONS SALAH, yaitu MENUTUP DIRI.
Ia TIDAK KEMBALI ke 11 rasul lain (mungkin karena TAKUT), tapi juga TIDAK DATANG MEMINTA AMPUN pada TUHAN.
Yudas pun TERPURUK, MENYALAHKAN DIRI SENDIRI, dan akhirnya memutuskan dirinya TIDAK LAYAK HIDUP.
PENYESALAN itu BAIK.
Tapi, PENYESALAN TANPA PERUBAHAN itu SIA-SIA.
KEGAGALAN dan KESALAHAN yg sudah kita lakukan harus menjadi PELAJARAN dan BUKAN VONIS KEMATIAN.
MARI RESPONS KEGAGALAN itu dengan PERUBAHAN, itulah yg dilakukan semua ORANG SUKSES.
Seperti yg diajarkan ALKITAB agar kita kini harus MENGENAKAN MANUSIA yg BARU (Ef. 4:24).
Komentar
Posting Komentar