HUSTLE CULTURE

 



HUSTLE CULTURE

Amsal 10


HUSTLE CULTURE adalah BUDAYA KERJA KERAS yang mendorong diri sendiri dan MELEWATI BATAS KEMAMPUAN untuk mencapai KESUKSESAN SECEPAT MUNGKIN.


BEKERJA dalam RENTANG WAKTU yang BERLEBIHAN, dari pagi hingga larut malam, bahkan tidur hanya beberapa jam saja.


Yang ada di pikirannya hanya KERJA, KERJA, dan KERJA, TANPA ADA WAKTU ISTIRAHAT, sebab WORKAHOLIC seperti ini akan MERASA BERSALAH ketika ISTIRAHAT. 


Lalu TARGET yang ingin dicapai juga sering TIDAK REALITIS.


BUKAN bermaksud MEMBUNUH MIMPI BESAR seperti itu, tapi jika TIDAK MENGELOLA IMPIAN dengan BIJAK maka justru kita akan mengalami BURNOUT atau KELELAHAN BEKERJA.


KERJA KERAS TAK SALAH.


Yang SALAH adalah jika kita MENDORONG DIRI secara BERLEBIHAN, bahkan MELAMPAUI BATAS KEMAMPUAN kita.


Ibarat MESIN, DIPAKSA BEKERJA terus TANPA ADA WAKTU ISTIRAHAT SEDIKITPUN.


Tentu saja MESIN yang DIPAKSA BEKERJA secara EKSTREM akan JEBOL juga pada akhirnya.


Demikian juga kalau IMPIAN MEMAKSA kita untuk BEKERJA MELEWATI BATAS KEMAMPUAN, BUKANNYA kita SEMAKIN CEPAT meraih mimpi, ujung-ujungnya kita malah SAKIT dan LANGKAH kita semakin TERTUNDA!


BEKERJALAH sesuai dengan UKURAN yang PAS.


TIDAK BOLEH terlalu SANTAI dan BERMALAS-MALASAN, tapi juga TIDAK BOLEH terlalu KERAS hingga MENYIKSA DIRI karena akhirnya mengalami KELELAHAN dalam BEKERJA.


Di ayat 4 dikatakan TANGAN ORANG RAJIN menjadikan KAYA, namun di ayat 22 dikatakan bahwa BERKAT TUHANLAH yang menjadikan KAYA, SUSAH PAYAH TIDAK MENAMBAHINYA.


Ayat-ayat ini seolah BERTENTANGAN tapi sebenarnya TIDAK, justru SALING MELENGKAPI.


HARUS RAJIN kerja, tapi TIDAK BOLEH BERLEBIHAN. 


Ibarat KENDARAAN, ada GASNYA tapi ada juga REMNYA.


Jadi PERCAYALAH bahwa BERKAT itu datang dari TUHAN saja, sedangkan BEKERJA adalah bagian dari TANGGUNG JAWAB kita kepada-NYA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?