BUKAN SEKADAR MENIMBUN
BUKAN SEKADAR MENIMBUN
Lukas 12:13-21, Kejadian 41:47-49, 1 Timotius 6:17
Pada saat awal pandemi, terjadi KELANGKAAN benda-benda seperti MASKER, APD, HAND SANITIZER, hingga OBAT-OBATAN dan MULTIVITAMIN.
BUKAN karena semua orang MEMBELI, tapi karena ada pihak-pihak yang sengaja MEMBORONG dan MENIMBUN, untuk DIJUAL KEMBALI tapi ada juga yang DIPAKAI SENDIRI.
Juga di banyak waktu menjelang TERJADINYA sebuah PERUBAHAN (dari krismon hingga kenaikan BBM), PENIMBUNAN sering dilakukan orang.
Sepintas yang Yusuf LAKUKAN juga sekadar MENIMBUN sebanyak-banyaknya saat MASA KELIMPAHAN lalu saat MASA KELAPARAN datang, HASIL MENIMBUN itu DIPAKAI.
APAKAH BEDANYA PENIMBUNAN yang Yusuf LAKUKAN ini dengan yang DILAKUKAN orang kaya dalam PERUMPAMAAN YESUS di Lukas 12:16-21?
Satu hal yang SANGAT MEMBEDAKAN dua PENIMBUNAN ini adalah bahwa Yusuf dengan jelas menyatakan bahwa BUKAN Yusuf, Firaun, atau orang lain, tapi hanya TUHANLAH yang bisa MEMBUAT USAHA mereka BERHASIL.
Sementara si orang kaya MENIMBUN dengan pikiran bahwa KEKAYAANNYALAH yang akan membuatnya BERHASIL dan TERJAMIN MASA DEPANNYA.
Maka, MENIMBUN karena KESERAKAHAN dan KEKHAWATIRAN jelas BUKAN sesuatu yang BERKENAN di mata TUHAN.
Yang Yusuf lakukan BUKAN SEKADAR MENIMBUN, tapi ia MENGELOLA BERKAT dan KELIMPAHAN dengan BIJAK.
MASA KELIMPAHAN BUKAN berarti MASA BERFOYA-FOYA, tapi ini adalah MASA untuk BIJAK MENGELOLA.
GAJI NAIK, PENGHASILAN MENINGKAT, JANGAN DIARTIKAN BELANJA harus NAIK juga.
Faktanya, banyak orang BARU MAU MENGELOLA dan MENGATUR KEUANGAN dengan LEBIH SAKSAMA saat MENIPIS, tapi BOROS saat BANYAK UANG.
TELADAN dari Yusuf mengajarkan kita untuk BIJAK MENGELOLA justru dari sekarang, apalagi SAAT dalam KELIMPAHAN.
TUJUANNYA BUKAN SEKADAR untuk MEMPERKAYA DIRI, tapi juga agar kita bisa MENOLONG orang lain, SAMA seperti Yusuf juga MENOLONG bangsanya.
MENGELOLA BERKAT juga adalah bentuk TANGGUNG JAWAB kita kepada-NYA.
Komentar
Posting Komentar