DIANGGAP GILA



DIANGGAP GILA
Kejadian 7:1-24

Bapurao Tajne adalah seorang pria asal India yg pernah DILARANG MENGAMBIL AIR SUMUR oleh pemiliknya karena ia berasal dari kasta rendahan.

Istri Tajne pun DIHINA karena sering mengambil air sumur orang lain.

Hal itu membuat Tajne BERANI BERBUAT NEKAT dengan berusaha menggali sumur seorang diri.

Banyak orang menganggapnya GILA, namun ia terus BEKERJA.

Pada akhirnya ia BERHASIL MENDAPATKAN AIR.

Bahkan sumurnya memberi MANFAAT bagi BANYAK ORANG di sekitarnya, yg dulu menolaknya.

Jika perintah ALLAH kepada Nuh terjadi di masa kini, besar kemungkinan banyak orang juga akan MENGOLOK-OLOK Nuh sebagai orang yg GILA.

BUKANKAH GILA jika membangun BAHTERA bertingkat tiga di TANAH yg KERING?

Namun demikian Nuh TIDAK MALU dan TIDAK TAKUT dianggap GILA, demi menunjukkan KETAATANNYA kepada PERINTAH ALLAH.

Oleh karena KETAATANNYA, Nuh bersama anggota keluarganya SELAMAT.

Hidup BERIMAN kepada TUHAN menuntut kita harus siap menjalani RISIKO.

KENAPA?

- Karena kita akan melakukan hal-hal yg DIPANDANG sebagai KEGILAAN oleh dunia.

- Selalu MENGAMPUNI sekalipun sering DISAKITI.

- RELA BERKORBAN demi menyatakan KASIH kepada semua orang, termasuk orang yg TAK DIKENAL bahkan MUSUH sekalipun.

- Tidak menjadikan PENCAPAIAN dan KESENANGAN DUNIA sebagai TUJUAN HIDUP.

- Melepaskan HARTA DUNIA bahkan menganggapnya seperti sampah.

- Serta masih banyak lagi yg lain.

Hanya IMAN yg TEGUH dan pertolongan ROH KUDUS yg MEMAMPUKAN kita melakukan semua KEGILAAN-KEGILAAN itu.

Namun, mengingat PENGHARAPAN kita di dalam TUHAN, tentu kita TIDAK MERASA TERBEBAN dianggap GILA, karena tahu bahwa semua itu kita LAKUKAN dalam rangka menyatakan KETAATAN pada KEHENDAK-NYA.

Lebih baik DIANGGAP GILA oleh dunia, daripada kita dianggap “NORMAL” tapi kita tidak melakukan KEHENDAK ALLAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR