MENDENGARKAN DENGAN TUNTAS
MENDENGARKAN DENGAN TUNTAS
Lukas 17: 11-19 + Matius 11:15
Seorang ibu BERTANYA kepada anaknya (5 tahun), "Kalau mama & kamu sedang pergi BERMAIN bersama, lalu kita KEHAUSAN tapi tidak ada AIR, dan kebetulan di tas kamu ada 2 BUAH APEL, APA yg akan kamu LAKUKAN?"
Setelah berpikir sejenak, si anak menjawab dengan mantap, "Saya akan MENGGIGIT KEDUA APEL tersebut."
JAWABAN yg TIDAK DIHARAPKAN itu membuat sang ibu KECEWA.
la benar-benar BERHARAP sang anak akan MEMBAGI APEL tersebut.
Meski begitu, sang ibu mencoba BERSABAR.
Ia pun kemudian menanyakan ALASANNYA: "Bisakah kamu MEMBERI TAHU mama ALASAN kenapa kamu melakukan itu?"
Dengan lugu, si anak menjawab: "Karena... karena saya mau MEMBERIKAN APEL yg LEBIH MANIS kepada mama."
Begitu mendengarnya, HATI sang ibu pun TERSENTUH.
Tanpa terasa, AIR MATA haru pun MEMBASAHI pipinya.
Manusia diciptakan dengan 1 MULUT dan 2 TELINGA.
Tapi meski demikian, lebih banyak orang ternyata lebih MEMENTINGKAN BERBICARA daripada MENDENGAR.
Mereka LEBIH CEPAT MENYIMPULKAN sesuatu daripada BERSABAR untuk MENDENGARKAN LEBIH BANYAK.
Segala yg DICIPTAKAN TUHAN pasti memiliki TUJUAN yg BAIK.
Jika lA memberikan JUMLAH TELINGA yg LEBIH BANYAK daripada JUMLAH MULUT, maka itu juga pasti karena lA ingin kita LEBIH BANYAK MENDENGARKAN daripada CEPAT BERBICARA.
Banyak KESALAHPAHAMAN terjadi karena kurangnya kesediaan untuk MENDENGAR atau MENDENGAR LEBIH BANYAK.
Ilustrasi di atas menjadi bukti betapa MENDENGAR LEBIH BANYAK ternyata memang pantas untuk kita PRAKTIKKAN di mana pun dan dengan siapa pun.
Jangan sampai, MAKSUD yg sebenarnya BAIK kemudian kita SIMPULKAN menjadi TIDAK BAIK hanya karena kita terlalu CEPAT BERBICARA MENANGGAPI, dan apalagi MENYIMPULKAN.
TUHAN saja menunjukkan diri sebagai PENDENGAR yg BAIK (Mzm. 116:1-2).
Di mata TUHAN, agar kita menjadi PENDENGAR yg BAIK adalah sesuatu yg SANGAT PENTING (Mat. 11:15: 13:9; 13:43; Mrk. 7:16).
Komentar
Posting Komentar