KECAKAPAN BEKERJA
KECAKAPAN BEKERJA
Amsal 10
Seorang PEMAIN GITAR yg BAIK harus bisa MENYETEL senar gitar supaya TIDAK SUMBANG.
SEHEBAT apa pun sebuah LAGU kalau GITARNYA SUMBANG akan terdengar MENYEDIHKAN, atau malah MUSTAHIL disebut LAGU.
Begitu juga MENULIS.
SEHEBAT apa pun IDE dan GAGASAN yg hendak dituangkan dalam KARYA TULIS, kalau si penulis tidak tahu hal-hal mendasar dalam TULISAN (tentang tanda baca, kalimat, logika, dan sebagainya), ia hanya akan menulis KARYA yg MENYEDIHKAN, atau mungkin MUSTAHIL disebut KARYA.
Mungkin MINAT dapat membangkitkan ANTUSIASME.
Tapi, bila MINAT menjadi sebuah PEKERJAAN, sudah lain ceritanya.
Menggeluti PEKERJAAN apa pun perlu KECAKAPAN, TAK HANYA bermodal ANTUSIASME.
Melatih KECAKAPAN kita di suatu bidang adalah bukti bahwa kita MENGHARGAI KARUNIA ALLAH yg diberikan-NYA pada kita — kita mempunyai KARUNIA yg BERLAIN-LAINAN menurut KASIH KARUNIA yg DIANUGERAHKAN kepada kita” (Roma 12:6).
Dan renungan hari ini mengajak kita merenungi suatu kenyataan bahwa PEKERJAAN yg DITEKUNI dengan KEGIGIHAN dan KESABARAN akan membuat KEHIDUPAN kita BERMAKNA.
Sebab itu, APAPUN yg ada di TANGAN kita, MARI kita LAKUKAN yg TERBAIK.
“TANPA KETEKUNAN dan KEGIGIHAN untuk BELAJAR, MINAT tak akan menjadi KESUKSESAN.”
Komentar
Posting Komentar