KECUKUPAN ATAU KEKENYANGAN?
KECUKUPAN ATAU KEKENYANGAN?
Filipi 4:10-20, Matius 6:7
KEKENYANGAN itu TIDAKLAH NYAMAN.
Untuk duduk saja harus BERSANDAR, NAFAS agak BERAT, BERGERAK TAK LELUASA, dsb.
Keadaan KENYANG, penuh, bahkan sampai MELIMPAH-LIMPAH, itu TIDAK SELALU NYAMAN.
Tidak hanya soal MAKAN, tapi juga dalam HAL-HAL LAIN.
JADWAL yg terlalu PADAT membuat KELELAHAN, PERTUNJUKAN yg terlalu PENUH SESAK mengakibatkan SITUASI yg TIDAK NYAMAN, sungai yg airnya MELUBER membuat BANJIR.
Ternyata MELIMPAH pun bisa menjadi HAL BURUK.
Namun, kita HIDUP di zaman yg mendorong orang untuk mengejar KONDISI PENUH, KENYANG, BERLIMPAH-LIMPAH.
Memang banyak FIRMAN TUHAN tentang BERKAT BERLIMPAH.
Namun, itu adalah JANJI TUHAN.
Itu HAK PREROGATIF-NYA.
Sebaliknya, NASIHAT untuk MENCUKUPKAN DIRI, itu DITUNJUKKAN UNTUK KITA.
Itu BAGIAN KITA.
Sayang, bagi sebagian orang, CUKUP dianggap TIDAK CUKUP.
Yg mereka kejar adalah RASA KENYANG, bahkan KEKENYANGAN.
Padahal, KENYANG itu PERASAAN SEMENTARA.
Orang yg awalnya BIASA MAKAN SATU PIRING akan KENYANG saat MAKAN DUA PIRING.
Tapi, setelah ia BIASA MAKAN DUA PIRING, ia akan merasa DUA PIRING itu TIDAK MENGENYANGKAN lagi.
Tidak demikian dengan CUKUP.
Orang yg bisa merasa CUKUP adalah orang yg BISA MENGENDALIKAN dan BUKAN DIKENDALIKAN oleh apa yg ia punya.
la pun akan bisa BERSYUKUR dan merasa HIDUPNYA LEBIH BAHAGIA.
Jadi, memang benar TUHAN bisa memberikan BERKAT BERLIMPAH.
Namun, KUNCI untuk kita bisa MENIKMATI BERKAT itu sesungguhnya adalah ketika kita BERSYUKUR, dan itu DIMULAI dari RASA CUKUP.
Itu sebabnya, YESUS pun MENGAJARKAN kita BERDOA untuk MAKANAN SECUKUPNYA (Mat. 6:11).
CUKUP BUKAN KURANG.
CUKUP BUKAN BERARTI memiliki TARGET RENDAH.
CUKUP itu TAHU untuk BERSYUKUR.
“Orang yg bisa berkata CUKUP adalah orang yg mampu BERSYUKUR.”
Komentar
Posting Komentar