BERBELIT BELIT
BERBELIT BELIT
Kejadian 3, Pengkhotbah 7:29
Bagi saya, orang melakukan KESALAHAN adalah HAL WAJAR.
Yg PENTING adalah BAGAIMANA bisa BELAJAR dari KESALAHAN itu sehingga KESALAHAN itu TAK TERULANG kembali.
Sebenarnya SESEDERHANA itu.
Namun pada kenyataannya TIDAKLAH DEMIKIAN.
Saya kerap berurusan dengan orang yg jelas-jelas MELAKUKAN KESALAHAN, tapi TIDAK MAU MENGAKUI KESALAHANNYA.
Orang seperti ini akan mencari ALASAN dan BERBELIT-BELIT.
Jika dicecar pertanyaan, tapi JAWABANNYA TIDAK NYAMBUNG dan BERBELIT-BELIT, sebenarnya itu merupakan SINYAL KUAT bahwa dia sudah TIDAK JUJUR dan ADA
KESALAHAN yg DISEMBUNYIKAN.
Ketika TUHAN memanggil dan bertanya kepada Adam, “DI MANAKAH engkau?”
Bukankah sebenarnya GAMPANG sekali MENJAWABNYA?
Ketika istri saya sedang MEMANGGIL, saya sering DITANYA seperti itu, maka saya tinggal MENJAWAB, “Sedang di garasi”, “Sedang di dapur” atau sedang di mana.
GAMPANG sekali.
Tapi Adam malah MENJAWAB dengan BERTELE-TELE, "Ketika aku MENDENGAR, bahwa ENGKAU ada dalam taman ini, aku menjadi TAKUT, karena aku telanjang; sebab itu aku BERSEMBUNYI." (ay. 10).
Ketika TUHAN mencecar dengan PERTANYAAN selanjutnya, “Siapakah yg MEMBERITAHUKAN kepadamu, bahwa engkau telanjang?
APAKAH engkau MAKAN dari buah pohon, yg KU-LARANG engkau MAKAN itu?" (ay.
11).
Bukannya MENJAWAB YA atau TIDAK, lagi-lagi JAWABAN Adam TIDAK NYAMBUNG, “Perempuan yg KAUTEMPATKAN di sisiku, dialah yg MEMBERI dari buah pohon itu kepadaku, maka KUMAKAN." (ay. 12).
Malah MENYALAHKAN pihak lain!
Sebenarnya TUJUAN TUHAN MENCECAR PERTANYAAN itu, hanya supaya Adam MENYADARI dan MENGAKUI DOSANYA.
Hanya orang yg MENYADARI DIRINYA sebagai ORANG BERDOSALAH yg butuh JURU SELAMAT.
Adalah BAIK bagi kita untuk MENGAKUI KESALAHAN kita supaya kita bisa BELAJAR dari KESALAHAN itu.
Adalah BAIK bagi kita untuk BERSIKAP JUJUR dan TIDAK BERBELIT-BELIT supaya kita gampang DIPULIHKAN.
Komentar
Posting Komentar