MEMBUANG KEBENCIAN



MEMBUANG KEBENCIAN
1 Yohanes 3:11-18

Pada usia 6 tahun, Pema Tshering, seorang seniman PAHAT dan LUKIS berbakat dari Bhutan DITELANTARKAN oleh orang tuanya karena ia mengidap PENYAKIT CEREBRAL PALSY.

Pema lalu DIASUH oleh kakek neneknya lalu DIAJARI MELUKIS dan MEMAHAT MENGGUNAKAN KAKI, karena kedua tangannya sulit untuk digerakkan akibat PENYAKIT tersebut.

Ketika Pema berusia 18 th, HIDUPNYA BERUBAH.

Ratu Bhutan BERKUNJUNG ke desanya dan MELIHAT KONDISI Pema.

Sang ratu kemudian MEMBERIKAN sebuah TOKO di SIMPLY BHUTAN MUSEUM untuk Pema menjual hasil karyanya, sehingga kini Pema menjadi SENIMAN yg terbilang SUKSES.

Meski orang tuanya telah MENELANTARKANNYA, Pema TIDAK merasa BENCI atau DENDAM pada mereka.

Pema bahkan MEMBANTU hidup orang tuanya dengan MEMBANGUN 2 rumah dan toko untuk mereka.

LARANGAN untuk MEMBENCI dengan tegas dikatakan di ALKITAB (ay. 15).

Di hadapan TUHAN, menyimpan DENDAM maupun KEBENCIAN merupakan sesuatu yg JAHAT.

Maka dari itu, KEBENCIAN harus DIBUANG dari hidup kita, sebab akan MENGHALANGI BERKAT TUHAN atas kita.

Saat memiliki KEBENCIAN terhadap seseorang, DOA yg kita naikkan akan menjadi TERHALANG (Mat. 5:23-24).

TIDAK ADA MANFAATNYA menyimpan KEBENCIAN, karena mereka yg kita BENCI TIDAK AKAN MERASA RUGI.

Justru kitalah yg sesungguhnya RUGI bila MENYIMPAN KEBENCIAN, karena SUKACITA dan DAMAI SEJAHTERA di dalam hati kita akan TERENGGUT.

Sebagal umat TUHAN, kita diciptakan untuk SALING MENGASIHI satu dengan yg lain, oleh karena itu kita harus MELEPASKAN KEBENCIAN itu, BELAJAR MENGAMPUNI dan MEMAAFKAN, serta MEMENUHI HATI kita dengan KASIH.

Lagipula, KEHIDUPAN yg kita jalani akan terasa INDAH saat kita TIDAK DIKUASAI oleh KEBENCIAN, sebab TUHAN akan MELIMPAHKAN BERKAT-NYA bila kita HIDUP dalam KERUKUNAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?