DIPERBUDAK UANG



DIPERBUDAK UANG
Pengkhotbah 5:7-19

Banyak orang BEKERJA dengan sedemikian KERAS, bahkan sudah dalam tahap KECANDUAN KERJA atau WORKAHOLIK.

Orang-orang seperti ini bahkan TIDAK KENAL WAKTU, TIDAK PEDULI apakah ia punya WAKTU untuk KELUARGANYA, bahkan TIDAK PEDULI dengan KESEHATANNYA sendiri.

KAPAN ia akan BERHENTI BEKERJA?

Ketika ia JATUH SAKIT karena kelelahan dan harus BAYAR MAHAL dengan UANG yg DICARINYA dengan SUSAH PAYAH.

Atau, kalau ia melihat RUMAH TANGGA dan KELUARGANYA HANCUR BERANTAKAN karena ia TIDAK PUNYA WAKTU dan TIDAK PERNAH MEMBERI PERHATIAN kepada mereka.

BUKANKAH ini semua SIA-SIA saja?

APA GUNANYA kita mengejar BERKAT begitu rupa jika BERKAT itu TIDAK BISA JADI BERKAT bagi kita pada akhirnya?

APA GUNANYA kita BERSUSAH PAYAH BEKERJA, jika itu TIDAK MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN?

“Siapa MENCINTAI UANG tidak akan puas dengan UANG, dan siapa MENCINTAI KEKAYAAN tidak akan puas dengan PENGHASILANNYA. Ini pun SIA-SIA.” (ay. 9).

AKAR dari semua KEBODOHAN itu jelas, yaitu karena CINTA AKAN UANG!

Semakin kita CINTA UANG, semakin UANG tidak akan memberi KEPUASAN kepada kita.

Semakin kita CINTA UANG, semakin sulit UANG menjadi BERKAT dan memberi KEBAHAGIAAN kepada kita.

Itu terjadi karena UANG akan MENGIKAT dan MEMPERBUDAK kita.

Dari luar kita TERLIHAT KAYA dan PUNYA SEGALANYA, tapi sesungguhnya kita jadi BUDAK!

SIAPA yg tak mau jadi ORANG KAYA dan punya BANYAK UANG?

Namun demikian, kita harus HATI-HATI supaya JANGAN sampai kita MENEMPATKAN HATI di atas HARTA atau UANG.

JANGAN sampai kita jadi CINTA akan UANG.

Begitu kita CINTA UANG, di situlah PERBUDAKAN dan KESIA-SIAAN dalam HIDUP DIMULAI.

Biarlah kita mendapatkan BERKAT yg memang menjadi BAGIAN kita.

SYUKURI BERKAT yg TUHAN beri dan BELAJARLAH berpadan serta MENCUKUPKAN DIRI dengan apa yg ada.

Maka BERKAT itu akan benar-benar jadi BERKAT dan memberi KEBAHAGIAAN kepada kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?