HARGA ITU TIDAK PENTING!
HARGA ITU TIDAK PENTING!
Amsal 3
BAGAIMANA CARA membuat pelanggan MEMBELI produk atau jasa kita?
Kemungkinan sebagian besar akan menjawab:
“JUAL saja dengan HARGA” MURAH!
“BERIKAN DISKON”.
“BANTING HARGA semurah-murahnya!”
Namun, pada kenyataannya APAKAH ada JAMINAN 100 persen bahwa dengan kita MENJUAL MURAH pasti barang atau jasa kita LAKU?
Ternyata TIDAK!
Sebuah WARUNG KOPI menjual secangkir kopi seharga 5.000 rupiah dan PENJUALANNYA bisa DIHITUNG dengan JARI, sementara kedai Starbucks menjual secangkir kopi dengan harga 50.000 rupiah dan PEMBELI harus RELA ANTRE.
MENGAPA bisa demikian?
BENARKAH orang MEMBELI sesuatu semata-mata karena FAKTOR HARGA saja?
Sebenarnya kita harus tahu PROSES PEMBENTUKAN HARGA dalam mekanisme pasar.
Orang akan selalu MEMBANDINGKAN HARGA dan MANFAAT yg diperoleh.
Jika HARGA LEBIH TINGGI dari MANFAATNYA, konsumen TAK AKAN MAU BELI.
Konsumen akan menyebutnya KEMAHALAN.
Jika HARGA dan MANFAAT SEIMBANG, maka konsumen bisa BELI, bisa juga TIDAK.
Jika HARGA LEBIH MURAH dibandingkan dengan MANFAATNYA, konsumen akan bersedia MEMBELI.
SEMAKIN BESAR MANFAAT dibandingkan dengan HARGANYA, orang akan berbondong-bondong MEMBELINYA.
Dalam kasus kedai kopi Starbucks, BUKANKAH secangkir kopi dengan harga 50.000 SANGATLAH MAHAL jika dibandingkan dengan kopi yg DIJUAL di warkop?
JANGAN HANYA LIHAT HARGANYA tapi LIHATLAH “MANFAAT” berupa TEMPAT yg NYAMAN, SUASANA yg MENYENANGKAN, BERGENGSI, dan dianggap bisa MENAIKKAN STATUS SOSIAL.
Sebagai pengusaha atau penjual, PIKIRKANLAH NILAI yg bisa kita TAMBAHKAN untuk meningkatkan NILAI MANFAAT.
Jika konsumen sudah PAHAM dengan “NILAI MANFAAT” yg kita tawarkan, HARGA menjadi TIDAK TERLALU PENTING.
Jadi, JANGAN hanya fokus BAGAIMANA MENDISKON HARGA atau MEMBANTING HARGA jadi MURAH, tapi BAGAIMANA MEMBERI NILAI TAMBAH dan MENINGKATKAN MANFAAT.
Inilah CARA BERBISNIS yg CERDAS.
Komentar
Posting Komentar