REAKTIF VS RESPONSIF
REAKTIF VS RESPONSIF
2Raja-raja 6:14-18
Dalam keseharian kerja, BAGAIMANA kita MERESPONS satu kejadian atau peristiwa?
Ketika mendapat TEGURAN dari atasan, misalnya, APA yg biasanya kita LAKUKAN?
Orang yg REAKTIF akan MERESPONS TEGURAN itu secara NEGATIF.
la mungkin akan MERASA DIRI BURUK, MARAH, MENANGIS, MURUNG seharian di tempat kerja, dan bahkan MENDENGKI atasan tersebut.
Tapi, orang yg RESPONSIF akan bersikap
Sebaliknya.
la segera MEMOHON MAAF atas keteledorannya, MEMPERBAIKI KESALAHANNYA, dan BERJANJI TIDAK AKAN MENGULANGI KESALAHAN tersebut.
Menjadi REAKTIF memang kadang perlu.
Misalkan ada KECELAKAAN KERJA, maka kita perlu SESEGERA mungkin MENGAMBIL SIKAP agar TIDAK TERLAMBAT memberikan PERTOLONGAN.
Tapi dalam KONTEKS KERJA, kita sering kali DITUNTUT untuk menjadi pribadi yg RESPONSIF (BERPIKIR DAHULU ketika menanggapi sesuatu) ketimbang REAKTIF (SPONTAN, seperti yg ditunjukkan oleh bujang Elisa pada ayat ke-15).
Pribadi yg REAKTIF biasanya mendahulukan EMOSI dan EGOIS, sedang pribadi yg RESPONSIF biasanya mendahulukan TANGGUNG JAWAB.
Ketika DITEGUR seperti contoh tadi, misalnya, ia mengutamakan EMOSINYA.
la menuntut orang lain MEMAHAMI DIRINYA dan MEMIKIRKAN apa yg orang lain seharusnya LAKUKAN.
Sementara pribadi yg RESPONSIF akan berusaha MEMAHAMI orang lain dan MEMIKIRKAN apa yg bisa ia LAKUKAN.
Nah, PRIBADI yg MANAKAH Anda?
Komentar
Posting Komentar