PENGARUH LINGKUNGAN?

 

PENGARUH LINGKUNGAN?

Daniel 1, Roma 12:2

Andi sebelumnya bertahun-tahun BEKERJA dengan BAIK di PERUSAHAAN KECIL dengan RASA KEKELUARGAAN yg DEKAT.

Namun, ia lalu PINDAH ke PERUSAHAAN yg jauh LEBIH BESAR.

Ternyata di tempat baru, PERSAINGAN dan SALING JEGAL antar rekan kerja begitu terasa sehingga ia IKUT TERSERET ke dalamnya.

Andi pun TERTEKAN dan MERASA GAGAL di tempat baru itu.

Berbeda dengan Mina, yg GAJINYA 20 juta/bulan, Mina MERASA KAYA karena teman-temannya GAJINYA hanya SEPARUH atau bahkan KURANG dari itu.

Tapi ia langsung MERASA MISKIN saat BERADA di antara PARA CRAZY RICH yg bisa menghabiskan 20 juta untuk 1x dinner saja.

Andi bisa saja MENYALAHKAN BUDAYA di kantor barunya.

Mina juga bisa BERSIKAP NYINYIR dengan CARA para orang kaya tadi MEMBELANJAKAN UANGNYA.

APAKAH SIKAP MENYALAHKAN LINGKUNGAN itu bisa MENGUBAH apa-apa?

Nyatanya TIDAK.

1 Korintus 15:33 menyatakan BAGAIMANA LINGKUNGAN dan PERGAULAN kita akan memberi PENGARUH SANGAT BESAR bagi kita. 

Ini BUKAN semata tentang ORANG-ORANG SEKITAR KITA, melainkan justru tentang DIRI KITA.

Jika LINGKUNGAN KITA BURUK, PINDAHLAH ke LINGKUNGAN yg LEBIH BAIK.

Itu OPSI PERTAMA.

Mungkin Anda protes: TIDAK SEMUDAH ITU! 

BAGAIMANA jika kita seperti Daniel, dkk, yg MAU TAK MAU harus ada di LINGKUNGAN Babel yg BURUK?

Kita harus sadar bahwa sesungguhnya PENGARUH LINGKUNGAN itu muncul saat kita mulai MENILAI DIRI dengan STANDAR SEKITAR KITA.

Andi MEMBANDINGKAN DIRINYA dengan orang yg MENGHALALKAN SEGALA CARA demi MERAIH POSISI.

Ketika ia TAK MELAKUKANNYA, ia MERASA dirinya GAGAL.

Mina MERASA MISKIN karena MEMBANDINGKAN DIRI dengan PARA JUTAWAN.

MENGAPA harus MEMBANDINGKAN DIRI dengan mereka?

Daripada MENYALAHKAN LINGKUNGAN, LEBIH BAIK BERHENTI MENILAI DIRI dengan STANDAR di LINGKUNGAN itu.

Jika STANDAR kita BAIK, LINGKUNGAN BURUK pun TAK AKAN MEMENGARUHI kita, bukan? 

Lagipula, BUKANKAH STANDAR kita juga BUKAN dunia ini, melainkan KRISTUS (Rm. 12:2)?