KENAPA LUPA?

 



KENAPA LUPA?

Ulangan 8:11-20


Ljubomir Ivanov (asal Makedonia) melakukan PERJALANAN dari Italia ke Jerman bersama istrinya, Iskra.


Di tengah jalan, mereka BERHENTI untuk mengisi bensin lalu MELANJUTKAN PERJALANAN. 


Sekitar 6 JAM BERLALU dan mobil sudah mulai MEMASUKI wilayah Jerman.


Saat itulah, ada PANGGILAN TELEPON dari kepolisian yg MENGABARKAN bahwa Iskra, istrinya TERTINGGAL di SPBU di kota Pesaro, Italia!


Bisa dibayangkan BAGAIMANA kira-kira REAKSI sang istri setelah BERTEMU lagi dengan suaminya yg MELUPAKANNYA begitu saja.


Namun, BAGAIMANA mungkin 6 jam berlalu begitu saja TANPA Ivanov MENYADARI istrinya TERTINGGAL?


Kemungkinan besar mereka TIDAK SALING BICARA selama perjalanan, baik SEBELUM maupun SESUDAH sang istri TERTINGGAL.


Andai mereka BIASA BICARA, tentu sang suami langsung SADAR jika istrinya TIDAK ADA DI MOBIL, bukan?


TANPA KOMUNIKASI, kita MUDAH MELUPAKANNYA.


Kita TAK AKAN LUPA dengan teman SD yg kini minimal masih SERING BERINTERAKSI dengan kita di MEDSOS.


Tapi, kita BISA MELUPAKAN teman SMA yg sudah TAK PERNAH MENJALIN KONTAK lagi dengan kita, TIDAK SALING MENGIKUTI MEDSOSNYA, bahkan saat masih SMA pun kita JARANG MENGOBROL dengannya.


Orang yg PERNAH jadi KONSUMEN kita akan TETAP INGAT PRODUK kita jika kita minimal MASIH MENYAPANYA lewat PESAN SINGKAT, MEDSOS, atau lainnya.


Kitapun bisa MELUPAKAN TUHAN jika kita jarang BERKOMUNIKASI dengannya saja, bahkan tidak pernah.


Kita TAK PERNAH BERSAAT TEDUH, JARANG BERIBADAH, ENGGAN BERDOA, dll.


TUHAN memang TIDAK AKAN MELUPAKAN kita (Yes. 49:15), tapi kitalah yg KERAP MELUPAKAN DIA.


Kita MELUPAKAN TUHAN saat sedang berada di PUNCAK, seolah SEMUA HASIL USAHA kita sendiri.


KESOMBONGAN adalah tanda kita MELUPAKAN DIA.


Sebaliknya, kita juga bisa MELUPAKAN TUHAN saat TERPURUK dan KALUT karena MASALAH. 


Seolah HIDUP ini hanya TERGANTUNG KEMAMPUAN kita yg TAK SEBERAPA ini.


KEKHAWATIRAN juga TERJADI karena kita MELUPAKAN TUHAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR