PERHATIKAN AKU!

 



PERHATIKAN AKU!

Amsal 11:30, 20:5


Banyak IKLAN dibuat SEHEBOH mungkin, kadang dengan menghabiskan BIAYA yang AMAT MAHAL.


Banyak PROMOSI dan MARKETING CAMPAIGN diusahakan agar bisa VIRAL serta DILIHAT SEBANYAK MUNGKIN ORANG, kadang dengan MENABRAK ETIKA dan memakai CARA yang justru membuat KONTROVERSI.


Jika IKLAN itu diibaratkan manusia, mereka seolah berkata, "AYO SEMUANYA PERHATIKANLAH AKU!"


TUJUAN AKHIRNYA tentu adalah supaya orang-orang MEMBELI PRODUK yang dijualnya.


TIDAK SEMUA BERHASIL.


Banyak orang sekadar MENENGOK SEBENTAR, tapi TAK MEMERHATIKAN.


Banyak juga yang TAHU IKLAN atau KAMPANYE PEMASARANNYA, tapi mereka justru TIDAK MEMERHATIKAN APA yang DIJUAL, bahkan TAK TAHU itu IKLAN PRODUK APA.


Atau ada juga IKLAN yang DIPERHATIKAN orang, tapi DITANGGAPI dengan KEMARAHAN.


Jelas IKLAN seperti itu malah KONTRAPRODUKTIF.


Nah, BAGAIMANA jika sikap "PERHATIKANLAH AKU dan BELILAH PRODUKKU" itu DIUBAH menjadi "AKU SUDAH MEMERHATIKANMU dan AKU PUNYA YANG KAU BUTUHKAN"?


Ya, kadang PEMASARAN MELUPAKAN ini.


Pada dasarnya orang LEBIH TERTARIK pada sesuatu yang SESUAI DIRI dan KEBUTUHAN mereka, KETIMBANG pada yang SEKADAR HEBOH, VIRAL dan KONTROVERSIAL.


Benar, IKLAN/PROMOSI tetap harus KREATIF dan MENARIK.


Tapi MENARIK KARENA APA?


Itu juga PENTING.


Maka, perusahaan perlu melakukan PENGAMATAN ataupun RISET tentang APA yang DIBUTUHKAN atau yang sedang menjadi KERESAHAN masyarakat saat ini, terutama mereka yang jadi TARGET PASAR PRODUK Anda.


Ini memang TIDAK MUDAH.


Tapi jika PEMASARAN adalah CARA MEMASARKAN/MENJUAL, akan LEBIH EFEKTIF jika FOKUS kita adalah membuat orang TERTARIK BUKAN hanya karena IKLAN kita MENYOLOK, tapi karena APA yang kita TAWARKAN menjawab KEBUTUHAN atau KERESAHAN mereka.


TUNJUKKAN bahwa Anda TAHU yang mereka MAU dan bahwa Anda PEDULI pada mereka. 


BELAJARLAH MENIMBA ISI HATI mereka (Ams. 20:5), dan dengan NIAT yang BENAR dan dengan HIKMAT, REBUTLAH HATI mereka (Ams. 11:30)!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?