PAMER, BERDOSAKAH?

 



PAMER, BERDOSAKAH?

2 Raja-raja 20:12-21


PADI itu SEMAKIN BERISI SEMAKIN MERUNDUK.


Orang yang benar-benar "BERISI", biasanya TIDAK MAU PAMER.


Sedangkan, mereka yang TANGGUNG biasanya akan berusaha MENONJOLKAN DIRI secara BERLEBIHAN.


MENGAPA BISA DEMIKIAN?


Karena mereka yang "BERISI" TIDAK PERLU PEMBUKTIAN, sedangkan mereka yang "ISINYA" masih SEDIKIT butuh VALIDASI dari ORANG LAIN untuk MENEGASKAN bahwa dia CUKUP SUKSES.


Itu sebabnya mereka yang SERBA TANGGUNG ini akan PAMER di sana sini.


BANDINGKAN dengan ORANG yang BENAR-BENAR KAYA, biasanya mereka BERSAHAJA.


BISA BELI MOBIL MEWAH, tapi MEMILIH MOBIL BIASA supaya TIDAK MENARIK PERHATIAN.


BISA BELI BAJU yang LOGO BRANDNYA TERLIHAT BESAR, tapi MEMILIH mengenakan BAJU BAGUS tapi orang lain TAK TAHU MEREK APA yang melekat pada baju itu.


Pertanyaannya, APAKAH PAMER itu TIDAK BERDOSA? 


PAMERNYA sendiri TIDAK BERDOSA, tapi PAMER bisa membuat kita BERDOSA yaitu ketika kita: 


- Menjadi SOMBONG.


- KEHILANGAN SUKACITA di saat TIDAK ADA orang yang memberikan PUJIAN seperti yang kita HARAPKAN.


Kita semua pasti PERNAH PAMER.


Ada fase tertentu di mana kita TIDAK TAHAN jika TIDAK PAMER.


Tapi seiring dengan BERTAMBAHNYA KEDEWASAAN kita secara ROHANI, harusnya kita TIDAK LAGI SEDIKIT-SEDIKIT PAMER.


Hizkia MEMAMERKAN SELURUH ISTANA dan PERBENDAHARAAN RAJA kepada utusan-utusan negeri Babel.


Itu adalah sebuah KEBODOHAN BESAR yang akhirnya di kemudian hari semuanya itu DIJARAH oleh bangsa Babel.


Maka JAGA HATI-LAH supaya RENDAH HATI, BUKANNYA PAMER untuk MENONJOLKAN DIRI.


MEMILIH untuk BERSAHAJA daripada HIDUP BERGELIMANG KEMEWAHAN hanya demi PEMBUKTIAN DIRI saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR