BELAJAR MENDENGARKAN
BELAJAR MENDENGARKAN
Amsal 18
PERNAHKAH Anda BICARA panjang lebar tapi ternyata REAKSI LAWAN BICARA Anda MENGECEWAKAN?
BISA JADI karena Ia:
- Menangkap PESAN yang KELIRU.
- TIDAK MENGERTI.
- Segera LUPA dengan APA yang Anda SAMPAIKAN.
PENELITIAN mengungkapkan, RATA-RATA ORANG DEWASA hanya MENYERAP 25-50% dari INFORMASI yang mereka DENGAR.
Padahal sebenarnya, OTAK MANUSIA mampu MEMPROSES INFORMASI dengan KECEPATAN 400 kata/menit (orang normal rata-rata BICARA 100-150 kata/menit).
ARTINYA, kecuali LAWAN BICARA kita BICARA dengan KECEPATAN SUPERCEPAT, maka semestinya kita bisa MENYERAP 100% PEMBICARAAN LAWAN BICARA kita.
KENAPA orang sering TAK MENGERTI walau tampaknya mereka MENDENGARKAN?
Karena banyak orang begitu mudah TERALIH PERHATIANNYA.
Apalagi KECENDERUNGAN masyarakat saat ini adalah melakukan MULTITASKING, maka MENDENGARKAN pun makin menjadi HAL SULIT.
Sering juga terjadi, kita memang DIAM saat orang lain BICARA, tapi kita TIDAK MENDENGARKAN.
Kita hanya MENUNGGU GILIRAN untuk BICARA.
Ini DUA HAL yang AMAT BERBEDA.
Ketika kita DIAM untuk MENUNGGU GILIRAN BICARA, yang di kepala kita hanyalah APA yang hendak kita SAMPAIKAN.
Segala UCAPAN yang disampaikan LAWAN BICARA kita pun hanya BERLALU saja, jadi sebenarnya TIDAK MENDENGARKAN.
Amsal berkata, ini adalah KEBODOHAN dan KEBEBALAN (ay. 2, 13).
PENDENGAR yang BAIK BUKANLAH mereka yang hanya DIAM saat orang lain BICARA.
PENDENGAR yang BAIK justru adalah mereka yang:
- Kadang kala MENGINTERUPSI karena mereka butuh KLARIFIKASI,
- Kadang BERTANYA karena mereka benar-benar BERPIKIR dan TERTARIK dengan APA yang DISAMPAIKAN,
- INGIN TAHU dan BUKAN MERASA SUDAH TAHU.
Banyak orang BERHARAP bisa MENGETAHUI APA yang sebenarnya DIINGINKAN KONSUMEN, KLIEN, ATASAN, atau TARGET PASAR mereka.
Mereka bahkan MENYEWA KONSULTAN MAHAL untuk itu.
Banyak orang juga BERMIMPI BISA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN.
Padahal, semua itu bisa dimulai dari HAL SEDERHANA ini: MAU MENDENGARKAN mereka secara AKTIF (Ams. 20:5).
Ini HAL SEDERHANA tapi makin sering DIABAIKAN ORANG.
Komentar
Posting Komentar