SENDIRI ITU TIDAK BAIK

 

SENDIRI ITU TIDAK BAIK

Kejadian 2:15-25, Amsal18:1

Di setiap ALLAH MENCIPTAKAN sesuatu, selalu ditulis: IA melihat yang DICIPTAKANNYA itu BAIK. 

Tapi, tiba-tiba TUHAN melihat ADA yang TIDAK BAIK. 

APA itu?

KESENDIRIAN Adam.

MENGAPA?

KARENA:

- TUJUAN TUHAN MENCIPTAKAN Adam BUKAN sekadar MENCIPTAKAN SATU MANUSIA, tapi UMAT MANUSIA.

- Adam BELUM SEMPURNA, Ia saja TIDAK CUKUP, maka DICIPTAKANLAH Hawa.

Manusia baru akan bisa mencapai POTENSI TERBAIKNYA saat mereka BEKERJA SAMA atau memiliki RELASI dengan orang lain.

Ini tak hanya bicara PERNIKAHAN, tapi tentang KEHIDUPAN SOSIAL.

Sayangnya, hari-hari ini didapati bahwa makin banyak orang mengalami KESEPIAN.

Di Amerika, KESEPIAN bahkan sudah disebut sebagai EPIDEMI karena SEPARUH dari orang Amerika mengaku MENGALAMINYA.

BAHAYA dari hal ini DISETARAKAN dengan RISIKO MENGISAP 15 BATANG ROKOK TIAP HARI dan MENINGKATKAN RISIKO KEMATIAN DINI sebesar 30%. 

Di Indonesia, HAMPIR SEPARUH dari GANGGUAN MENTAL dipicu KESEPIAN.

FAKTA ini harus DISIKAPI SERIUS.

BERAPA banyak orang yang demi MENGEJAR PENCAPAIAN dalam KARIER, misalnya, lalu MENGESAMPINGKAN RELASINYA dengan SESAMA?

Memang ada kalanya KEHADIRAN ORANG LAIN seolah terasa menjadi BEBAN dan MENGHALANGI kita untuk MERAIH KEBERHASILAN.

KONFLIK pun TERJADI saat kita HIDUP BERSAMA ORANG LAIN.

BERTINDAK SENDIRI pun kadang terasa LEBIH BAIK. 

Tapi ketika kita MENYENDIRI, kita TIDAK BISA MELIHAT SISI LAIN dari apa yang kita hadapi (baca Amsal 18:1).

Kita bisa mengambil LANGKAH KELIRU.

Dan saat kita SADAR jika kita GAGAL/KELIRU, kita TAK PUNYA ORANG LAIN yang bisa memberi DUKUNGAN dan PENGHIBURAN.

Di sinilah muncul PENYAKIT-PENYAKIT MENTAL tadi.

Tak hanya itu, andai kita lalu benar-benar MERAIH CITA-CITA karena BERTINDAK SENDIRI, PENCAPAIAN itu pun segera TIDAK LAGI TERASA BERARTI sebab kita TAK PUNYA SIAPA-SIAPA untuk BERBAGI KEGEMBIRAAN. 

“BERJALAN SENDIRI akan membuat kita BERJALAN LEBIH CEPAT, tapi BERJALAN BERSAMA membuat kita BERJALAN LEBIH JAUH”.