INGIN SEPERTI ORANG LAIN

 


INGIN SEPERTI ORANG LAIN

1 Samuel 8:1-22


Sebagai MAKHLUK SOSIAL, kita bisa TERINSPIRASI dan juga MENGINSPIRASI orang lain.


Meski demikian, KEHADIRAN orang di sekitar kita juga kadang TIDAK HANYA MEMBERI INSPIRASI, tapi juga bisa menjadi "TEKANAN".


Apalagi kita hidup di masyarakat Timur, di mana jamak sekali muncul KOMENTAR atau PERTANYAAN seperti: "KENAPA BELUM MENIKAH?", "Temanmu sudah mendirikan TIGA PERUSAHAAN, kok kamu masih jadi KARYAWAN?", dsb.


KOMENTAR-KOMENTAR seperti ini tak hanya SULIT DIJAWAB, tapi juga kadang kala benar-benar menjadi BEBAN PIKIRAN bagi yang MENERIMANYA. 


Mereka pun mulai TIDAK PUAS dengan hidupnya dan INGIN BISA SEPERTI ORANG LAIN.


Samuel adalah HAKIM Israel yang LUAR BIASA. 


Namun, ketika Samuel DIGANTIKAN anak-anaknya, Yoel dan Abia, KEADAAN BERBALIK 180⁰. 


Anak-anak Samuel ini KORUP dan membuat KEPUTUSAN-KEPUTUSAN TIDAK ADIL.


Bangsa Israel pun mulai MELIHAT bangsa-bangsa lain MEMILIKI RAJA dan merasa KEADAAN akan LEBIH BAIK jika mereka DIPIMPIN seorang RAJA, BUKAN DIATUR HAKIM yang merupakan UTUSAN TUHAN langsung.


Mungkin bangsa lain pun memberi KOMENTAR MIRIP seperti di atas.


"Andai bangsamu DIPIMPIN RAJA, maka KEADAANMU akan LEBIH BAIK."


"LIHAT kami, LIHAT RAJA kami. Dia membuat KEHIDUPAN kami LEBIH BAIK dari KEHIDUPANMU.", dst.


Semestinya, Israel bisa cukup MEMINTA TUHAN MENGANGKAT HAKIM BARU menggantikan Yoel dan Abia.


Tapi, mereka justru BERKERAS MEMINTA RAJA manusia.


BERAPA sering kita memiliki PERASAAN SEPERTI ITU? 


Kita merasa harus MENDAPAT SESUATU hanya karena ORANG LAIN MEMILIKI sedangkan kita TIDAK. 


TUJUAN HIDUP kita LEBIH DITENTUKAN oleh ORANG LAIN ketimbang diri kita sendiri, apalagi TUHAN.


HATI-HATILAH!


Tentu kita boleh TERINSPIRASI PRESTASI ORANG LAIN.


Namun, PERIKSA lebih dulu APAKAH memang itu KEHENDAK TUHAN atas HIDUP kita?


BAGAIMANAPUN kitalah yang akan MENJALANI HIDUP kita, BUKAN ORANG LAIN.


Dan HIDUP kita adalah MILIK TUHAN yang mestinya kita ARAHKAN agar SESUAI KEHENDAK-NYA, BUKAN KEHENDAK orang-orang itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?