PEDULI ORANG MISKIN

 

PEDULI ORANG MISKIN

Rut 2

HATI TUHAN itu selalu ADA bagi ORANG MISKIN.

TUHAN selalu MEMIKIRKAN KELANGSUNGAN HIDUP ORANG MISKIN dan BAGAIMANA mereka tetap TERPELIHARA dalam SITUASI yang PALING BURUK sekalipun.

Itu sebabnya, TUHAN bahkan membuat sebuah KETETAPAN TAURAT bahwa orang yang sedang MENUAI HASIL PANEN TIDAK BOLEH MEMANENNYA SECARA PENUH , tapi MENYISAKAN SEDIKIT HASIL PANEN itu untuk ORANG MISKIN (Im. 23:22).

Namun di zaman sekarang BANYAK ORANG justru BERLOMBA-LOMBA untuk MENCARI dan MENDAPATKAN KEUNTUNGAN PRIBADI.

PELITNYA kadang KELEWATAN.

Kita melihat ada ORANG KAYA yang begitu "SADIS" kalau MENAWAR di pasar tradisional.

Ketika melihat DAGANGAN seorang penjual MASIH BANYAK dan TAK LAKU-LAKU, BUKANKAH harusnya kita MEMBELI dan MENOLONGNYA?

Tapi yang SERING TERJADI justru SEBALIKNYA, kita malah MEMANFAATKAN SITUASI TERSEBUT, SEMAKIN MENEKAN dan MENAWAR dengan HARGA SERENDAH-RENDAHNYA.

BUKANNYA kita TIDAK BOLEH MENAWAR ketika hendak MEMBELI SESUATU.

Tapi LIHATLAH dengan SIAPA kita sedang BERTRANSAKSI dan JADILAH BIJAK.

Kalau kita MENAWAR dalam KONTEKS BERBISNIS, SILAKAN saja.

Tapi kalau kita BERTRANSAKSI dengan ORANG MISKIN, JANGANLAH kita MENEKANNYA sedemikian rupa. 

Justru harusnya kita MEMBELI SAMBIL MEMBERKATINYA.

KETETAPAN TAURAT tentang TIDAK MEMUNGUT KEMBALI HASIL PANEN yang TERJATUH itu ternyata MENYELAMATKAN SATU KELUARGA yaitu Naomi dan Rut.

Kita TIDAK PERNAH TAHU bahwa HAL SEDERHANA yang kita LAKUKAN kepada ORANG MISKIN ternyata BERDAMPAK BESAR bagi HIDUP mereka.

BUKANKAH kita MEMBERI LEBIH dan hal itu TIDAK MENGURANGI KEKAYAAN kita?

Sedangkan ORANG yang MENERIMA KEBAIKAN kita bisa TERPELIHARA dengan BAIK.