MENAMBAH JAM KERJA?



MENAMBAH JAM KERJA?
Pengkhotbah 1:16-17, 3:1-15

DURASI LAMANYA Anda BEKERJA tidak menentukan PRODUKTIVITAS KERJA Anda.

Jika Anda bekerja 12 jam sehari atau bahkan lebih, itu BUKAN JAMINAN bahwa Anda memiliki PRODUKTIVITAS TINGGI.

Yg lebih kerap terjadi adalah, SEMAKIN PANJANG DURASI Anda bekerja SEMAKIN TIDAK EFEKTIF apa yg Anda lakukan itu.

Banyak sekali PENELITIAN yg telah menunjukkan bahwa SETELAH 8 JAM bekerja, KEMAMPUAN BERPIKIR kita mulai TURUN hingga 50%!

Itu seperti PETINJU yg BERTANDING di RONDE-RONDE TERAKHIR.

Sekalipun ia MASIH TETAP MEMUKUL, tapi pukulannya sudah TIDAK BEGITU KUAT, TIDAK LAGI AKURAT, dan hantamannya pun TIDAK LAGI MEMATIKAN.

Itu terjadi karena STAMINANYA SUDAH MENURUN.

Jadi, SOLUSINYA BUKAN MENAMBAH JAM KERJA Anda melainkan bagaimana BEKERJA secara EFEKTIF di jam kerja normal Anda.

Seperti BERTINJU, yg Anda lakukan BUKANLAH MENAMBAH JUMLAH PUKULAN, tapi benar-benar MEMFOKUSKAN PUKULAN Anda pada SASARAN yg TEPAT.

Dalam sebuah PENELITIAN menunjukkan bahwa ORANG SUKSES ternyata memiliki JAM TIDUR dan JAM ISTIRAHAT LEBIH BANYAK dibandingkan rata-rata orang biasa.

Mereka MENYIMPAN TENAGANYA dan MENJAGA supaya tidak kelelahan, lalu MENGOPTIMALKAN ENERGINYA pada jam kerja berikutnya.

Itu sebabnya dengan DURASI JAM KERJA NORMAL, mereka bisa PRODUKTIF dan mampu MENGHASILKAN HAL-HAL HEBAT dalam pekerjaannya.

Seperti yg Pengkhotbah katakan (Pkh 1:16-17) yg berarti juga, bahwa MEMPERBESAR dan MENAMBAH JAM KERJA hanya berujung pada KELELAHAN, inipun USAHA SIA-SIA.

Kalaupun terlihat PENAMBAHAN JAM KERJA kita ADA HASILNYA, itu pun TIDAK SEBANDING dengan PRODUKTIVITAS yg kita dapatkan.

Kita MENGORBANKAN terlalu BANYAK untuk MENDAPATKAN sesuatu yg SEDIKIT.

Pengkhotbah memberi NASIHAT agar kita menjadi BIJAK sebab segala sesuatu di bawah langit ini ADA WAKTUNYA.

ADA WAKTUNYA BEKERJA, ADA WAKTUNYA BERISTIRAHAT dari pekerjaan kita (Pkh. 3).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR