POTENSI, BUKAN KONDISI
POTENSI, BUKAN KONDISI
Hakim-hakim 6
Setelah berkali-kali TERBIASA MEMEGANG berbagai alpukat, TANGAN saya kini TERLATIH untuk merasakan “POTENSI MATANG" sebuah alpukat.
Di ‘TANGAN AWAM’, alpukat-alpukat itu TERASA SAMA KERASNYA.
Tapi, berbekal PENGALAMAN, saya bisa MEMBEDAKAN MANA yg PASTI MATANG dalam 1-2 hari, MANA yg BUTUH WAKTU AGAK LAMA, dan MANA yg kemungkinan besar akan BUSUK dulu sebelum sempat matang.
Gideon, ANAK TERMUDA di keluarganya dan dari KAUM TERKECIL di antara sukunya.
la MERINDUKAN KELEPASAN BANGSANYA dari cengkeraman Midian, tetapi TAK YAKIN DIRINYA yg akan TAMPIL DI DEPAN.
Namun, BAGAIMANA TUHAN MENYAPANYA?
“PAHLAWAN yg GAGAH BERANI… PERGILAH dengan KEKUATANMU dan SELAMATKANLAH orang Israel” (ay. 12, 14).
Di mata manusia, Gideon BUKAN SIAPA-SIAPA, persis seperti orang awam yg TAK MENGETAHUI POTENSI MATANG dalam sebuah alpukat.
Sebaliknya, TUHAN itu SANGAT AHLI dalam MELIHAT POTENSI yg SESUNGGUHNYA.
TERBUKTI PILIHAN TUHAN SANGAT TEPAT!
APAKAH hari-hari ini kita DIPERCAYA memikul TANGGUNG JAWAB yg LEBIH BESAR?
Bahkan, menurut perhitungan, LEBIH BESAR daripada yg MAMPU kita EMBAN?
Selama ini kita mungkin memang MERINDUKANNYA dan kita YAKIN TUHAN sendiri yg MENARUH KERINDUAN itu di dalam HATI kita.
Namun, jika menengok KONDISI kita saat ini, SEPERTINYA ini masih JAUH DI LUAR KEMAMPUAN kita.
APA yg BISA kita PERBUAT?
Apabila TUHAN sudah MEWUJUDKAN KERINDUAN tersebut hari ini, BERARTI TUHAN MELIHAT POTENSI kita untuk MENJALANKAN TANGGUNG JAWAB itu.
BERGANTUNG PENUH pada PENYERTAAN TUHAN (ay. 16) dan BUKAN pada KEKUATAN KITA SENDIRI.
Komentar
Posting Komentar