SIA-SIA VS BERMAKNA
SIA-SIA VS BERMAKNA
Pengkhotbah 2, 2 Timotius 4:6-8
Jangan sampai kita MENGHABISKAN seluruh WAKTU, ENERGI, PERHATIAN, CINTA, dan SUMBER DAYA untuk sesuatu yg sama sekali TIDAK LAYAK untuk DIPERJUANGKAN.
Itu akan menjadi PENYESALAN TERBESAR dalam HIDUP.
Memiliki PENCAPAIAN HEBAT, tapi PENCAPAIAN itu seolah merupakan hal yg SIA-SIA.
Kita meraih PUNCAK SUKSES, tapi TIDAK MENEMUKAN APA-APA di sana.
Persis seperti pengakuan seorang PEBISNIS SUKSES yg BERDUKA, “Saya telah MENGHABISKAN SELURUH HIDUP saya untuk MENAIKI TANGGA KESUKSESAN, hanya untuk MENDAPATI bahwa TANGGA tersebut BERSANDAR pada DINDING yg SALAH!”
Sungguh MENGECEWAKAN, sekaligus MENYEDIHKAN!
Sungguh mengherankan, Salomo seorang RAJA yg sangat BERHASIL dan memiliki PENCAPAIAN-PENCAPAIAN HEBAT mengulang-ulang kalimat yg sama, "Sebab segala sesuatu adalah KESIA-SIAAN dan usaha MENJARING ANGIN." (ay. 17).
Salomo memiliki :
- HARTA BENDA yg TAK TERHITUNG BANYAKNYA.
- KEKUASAAN yg membuat banyak raja TAKLUK dan MEMBERI UPETI kepadanya.
- HIKMAT dan PENGETAHUAN yg TAK TERTANDINGI.
- ISTANA yg MEWAH, TAMAN yg INDAH, dan SERIBU ISTRI!
Di masa tuanya, barulah Salomo MENGAKUI bahwa semua PENCAPAIANNYA itu adalah KESIA-SIAAN belaka.
Paulus juga MENGEJAR sesuatu dengan SANGAT KERAS.
Demi hal itu, ia RELA MENDERITA dan DIANIAYA.
Namun di akhir hidupnya, ia berkata dengan PUAS, “Aku telah mengakhiri PERTANDINGAN yg BAIK, aku telah mencapai GARIS AKHIR dan aku telah MEMELIHARA IMAN. Sekarang telah TERSEDIA bagiku MAHKOTA KEBENARAN yg akan dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN.” (2 Tim. 4:7-8).
Yg membedakan antara Salomo dan Paulus adalah TUJUANNYA.
Salomo MENGEJAR sesuatu yg BUKAN TUHAN, Paulus MENGEJAR TUHAN.
Akhirnya, yg satu merasa SIA-SIA dan yg satu merasa BERGUNA
Komentar
Posting Komentar