JALAN YANG RUSAK
JALAN YANG RUSAK
Roma 12:9-21
JALAN yg kita LEWATI untuk berkendara selalu DIPERBAIKI secara BERKALA, sehingga JALAN kembali menjadi MULUS.
MENGAPA JALAN yg semula MULUS bisa LOBANG, BERGELOMBANG, dan RUSAK di sana sini?
Karena JALAN tersebut DILEWATI oleh BANYAK KENDARAAN, bahkan kadang DILEWATI oleh KENDARAAN bermuatan BERAT.
BAGAIMANA jika JALAN yg TIDAK tersebut DIBIARKAN terus menerus dan TIDAK DIPERBAIKI?
Maka JALAN tersebut akan MAKIN RUSAK, membuat PENGENDARA yg melewati jalan tersebut menjadi TIDAK NYAMAN, hingga akhirnya orang akan BERHENTI MELEWATI JALAN tersebut.
Yg DIRUGIKAN tentu DAERAH itu sendiri karena DAERAH itu akan menjadi SEPI dan
RODA EKONOMI akan SULIT BERGERAK.
Kita adalah MAKHLUK SOSIAL yg selalu MEMBANGUN HUBUNGAN satu sama lain.
HUBUNGAN SUAMI ISTRI.
ORANG TUA dengan ANAK.
MERTUA dengan MENANTU.
HUBUNGAN dengan REKAN KERJA.
PERUSAHAAN dengan PELANGGAN.
HUBUNGAN dengan TEMAN DEKAT, dst.
HUBUNGAN itu mirip dengan JALAN.
SEMAKIN sering "DILEWATI" atau SEMAKIN INTENS kita BERTEMU, POTENSI terjadinya MASALAH SEMAKIN BESAR.
Sesungguhnya ini hal yg WAJAR.
Jadi, TAK PERLU BERUSAHA untuk MENGHINDARI MASALAH yg mungkin saja terjadi, karena itu HAL yg TIDAK MUNGKIN.
Yg TERPENTING justru ketika muncul MASALAH dalam HUBUNGAN kita, kita berusaha MEMPERBAIKI MASALAH itu hingga HUBUNGAN kita kembali MULUS.
Yg TIDAK BOLEH adalah ketika MASALAH MUNCUL dalam HUBUNGAN kita, maka kita MEMBIARKAN MASALAH itu BERLARUT-LARUT dan TIDAK ADA UPAYA untuk melakukan REKONSILIASI atau MENYELESAIKAN MASALAH tersebut.
Sebagaimana kita TIDAK AKAN MEMBIARKAN JALAN yg BERLOBANG/RUSAK TERUS MENERUS, maka kita juga TIDAK INGIN MEMBIARKAN HUBUNGAN kita dalam keadaan RUSAK.
JANGAN BIARKAN HUBUNGAN kita menjadi DINGIN, TANPA ADA USAHA kita untuk MEMPERBAIKI atau melakukan REKONSILIASI.
HUBUNGAN yg BAIK membuat HIDUP menjadi INDAH, bukan?
Komentar
Posting Komentar