SEPAKAT
SEPAKAT
1 Samuel 15:1-35
Dua orang pria BERJUANG SEKUAT TENAGA MEMINDAHKAN sebuah mesin cuci yg cukup BESAR.
ANEHNYA, setelah beberapa menit mereka TAK JUGA BERHASIL.
Mereka pun BERHENTI dan hampir KEHABISAN TENAGA.
Setelah mengatur nafas, pria A berkata kepada pria B: "KENAPA SULIT sekali MEMASUKKAN mesin cuci ini ya?"
Pria B TERKEJUT. "MEMASUKKAN?"
"Saya hendak MENGELUARKANNYA karena mesin ini akan saya BAWA ke tukang reparasi!"
Rupanya mereka MELAKUKAN HAL yg BERLAWANAN!
Tidak heran USAHA mereka GAGAL.
Mereka TIDAK SEPAKAT.
TANPA KESEPAKATAN, semua USAHA menjadi SIA-SIA.
Sekalipun SELURUH TENAGA DIKERAHKAN, tetap TAK BERHASIL.
Hari itu, melalui nabi Samuel, TUHAN menyuruh Saul untuk pergi MENGALAHKAN orang Amalek dan MENUMPAS HABIS segala yg ada padanya.
Ibaratnya TUHAN mau MENGANGKUT Amalek 'KE LUAR', dalam arti MELENYAPKAN mereka dari muka bumi.
Sayang Saul TIDAK SEPAKAT.
la justru membawa Amalek 'KE DALAM' dengan MEMBIARKAN HIDUP Agag, sang raja dan MENGAMBIL hewan-hewan ternak yg terlihat baik.
TUHAN KECEWA terhadap Saul.
JABATAN RAJA yg semula DIBERIKAN kepada Saul, DIALIHKAN TUHAN kepada Daud.
Beda dengan Saul, Daud MAU SEPAKAT dengan TUHAN.
Daud MAU MELAKUKAN segala KEHENDAK TUHAN sehingga ia menjadi seorang yg BERKENAN di HATI-NYA (Kis. 13:22).
BAGAIMANA dengan kita?
MAUKAH kita BEKERJA SAMA atau SEPAKAT dengan TUHAN atau justru MELAWAN DIA?
Kita tentu MAU SEPAKAT dengan TUHAN!
KESEPAKATAN itu TIDAK HANYA DIUCAPKAN, tetapi perlu DITUNJUKKAN!
CARANYA?
Dengan KESEDIAAN untuk HIDUP SETURUT FIRMAN, BUKAN KEHENDAK DIRI SENDIRI.
LAKUKAN dengan SEPENUH HATI, JANGAN SETENGAH-SETENGAH, APALAGI TIDAK SAMA SEKALI!
Komentar
Posting Komentar