PERUBAHAN & MASA DEPAN
PERUBAHAN & MASA DEPAN
Pengkhotbah 3
Tak seorang pun bisa melihat MASA DEPAN, padahal dunia terus BERUBAH.
BUKAN HANYA BERUBAH karena PANDEMI, KRISIS, PERANG, atau BENCANA, tapi juga karena TEKNOLOGI dan PELUANG-PELUANG BARU.
DUNIA KERJA pun terus BERUBAH.
APA yg BERHASIL di saat ini BELUM TENTU TETAP BERHASIL untuk 10 tahun ke depan.
Saat BERSIAP menghadapi PERUBAHAN yg pasti terjadi, orang pun MELAKUKAN BEBERAPA HAL.
Ada yg MENYIAPKAN "SEGALA SESUATU".
Hanya saja, karena kita TAK TAHU PERUBAHAN APA yg AKAN TERJADI, kita juga TAK PERNAH BENAR-BENAR TAHU APA yg harus DISIAPKAN.
Contoh, ada orang MENYIAPKAN MASA DEPAN dengan:
- MENYIMPAN EMAS, tapi, ternyata BENCANA ALAM terjadi dan EMAS itu HILANG.
- MENYIAPKAN CADANGAN.
Jika RENCANA A GAGAL, masih ada RENCANA B.
- PRINSIP "PAGAR MANGKOK".
Ia membangun KONEKSI LUAS.
EKONOMI bisa TERGUNCANG, BENCANA bisa TERJADI, tapi selama ia punya BANYAK SAHABAT yg bisa MENOLONG, maka kemungkinan untuk SURVIVE LEBIH BESAR.
- MENGHILANGKAN KETERGANTUNGAN akan sesuatu.
Jika punya 15 PELANGGAN BESAR, KEHILANGAN 1 pun TAKKAN MEMBUAT USAHA GOYAH.
Jika PEKERJAAN sejak awal DIDESAIN FLEKSIBEL TAK HARUS DI KANTOR, keharusan WORK FROM HOME pun tetap bisa BEKERJA.
Kita boleh memakai STRATEGI apapun untuk menghadapi PERUBAHAN.
Namun, kita harus SADAR bahwa PERUBAHAN, baik secara GLOBAL atau PERUBAHAN DALAM DIRI kita (usia, fisik, dll) pasti TERJADI, dan kita TAK TAHU APA PERUBAHAN itu.
SEMUA STRATEGI di atas memiliki KELEBIHAN dan KEKURANGAN.
Tapi, ada satu STRATEGI terbaik, yaitu PERCAYA pada RENCANA ALLAH (ay. 10-11).
BUKANKAH IA tahu bahkan BERKUASA atas
MASA DEPAN?
Adalah BAIK MENYIAPKAN MASA DEPAN, tapi BUKAN dengan KEKHAWATIRAN sehingga TAK BISA MENSYUKURI dan MENIKMATI MASA INI (ay. 12-13).
BUKAN juga dengan BERPIKIR bahwa ada SESUATU di dunia ini yg akan bisa kita ANDALKAN, LEBIH dari DIA yg BERKUASA ATAS SEGALANYA.
Komentar
Posting Komentar