TETAP BEKERJA DI HARI TUA?

 



TETAP BEKERJA DI HARI TUA?

Bilangan 8:23-26, Titus 2:3b


Di Indonesia, USIA PENSIUN BERBEDA-BEDA, bergantung profesinya.


Biasanya BERKISAR usia 55-60 tahun.


Di Jepang USIA PENSIUN bisa sampai 70 tahun, sedangkan di Amerika dan Eropa, BATASNYA adalah 65-67 tahun.


Bilangan 8:23-26 mencatat bahwa TUHAN menetapkan USIA kaum Lewi yg MELAYANI di Kemah Suci adalah 25-50 tahun.


Jika sudah LEBIH dari 50 tahun, ia akan DIBEBASTUGASKAN meskipun TETAP BOLEH MEMBANTU junior-juniornya.


BUKAN ANGKANYA yg PENTING.


Tapi, kita bisa melihat bahwa TUHAN TAHU manusia BUTUH PENSIUN.


Jika kita tetap MEMAKSAKAN DIRI BEKERJA, KEMAMPUAN FISIK yg MENURUN akan membuat HASIL KERJA kita TAK MAKSIMAL. 


Selain itu, PENSIUN juga menciptakan REGENERASI demi KEBAIKAN BERSAMA.


Namun, untuk mereka yg memasuki USIA PENSIUN, kadang ini TIDAK MUDAH.


Rasa TIDAK RELA, TAKUT TAK LAGI DIHARGAI, KHAWATIR PENERUSNYA TIDAK SEBAIK DIRINYA, BINGUNG jika TIDAK BEKERJA, bisa MUNCUL.


Tapi, sebagaimana para "PENSIUNAN" pelayan Kemah Suci tadi, sebenarnya MASA PENSIUN BUKAN BERARTI kita sama sekali DILARANG bekerja.


Namun, PERAN kita kini BERBEDA.


PERAN sebagai PEMBIMBING, MEMBERIKAN NASIHAT, menjadi MENTOR, tetap bisa kita LAKUKAN.


MEMBIMBING BUKAN berarti IKUT CAMPUR sehingga PENGGANTI kita hanya menjadi ALAT kita.


MEMBIMBING adalah SIAP MEMBERI MASUKAN jika penerus kita KESULITAN, MENGAJAR hal-hal yg hanya bisa didapat dari PENGALAMAN, MEMBERI TELADAN, dll (bdk. Tit. 2:1-5).


Itu sebabnya, JANGAN terlalu TAKUT bahwa MASA PENSIUN artinya kita TIDAK LAGI BISA BERGUNA atau TIDAK LAGI BISA BERKARYA.


Kita bisa menjadi MENTOR yg MEMBAGIKAN PENGALAMAN untuk generasi di bawah kita. 


Kita bisa MEMBIMBING anak-anak muda, kita bisa MELAYANI sesama, kita juga bisa tetap BELAJAR hal baru dan MEMADUKANNYA dengan PENGALAMAN kita, dst.


TETAP SEMANGAT!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR