DILARANG BEKERJA?
DILARANG BEKERJA?
Amsal 31:10-31
Terkadang ISTRI BEKERJA dianggap hanya untuk MENGISI WAKTU, AKTUALISASI DIRI, atau yang sering, untuk MENAMBAH PEMASUKAN KELUARGA.
Jika tidak ada masalah dalam PENGHASILAN, jika ISTRI dianggap sudah punya BANYAK KEGIATAN, maka TAK ADA ALASAN untuk ISTRI BEKERJA.
ALKITAB TAK PERNAH MELARANG istri bekerja.
ISTRI CAKAP di Amsal 31, misalnya, digambarkan sebagai PENGUSAHA (ay. 16, 18, 24, 25).
Demikian juga, kita kenal SOSOK Lidia, PENGUSAHA WANITA SUKSES.
Atau Rut, PEKERJA WANITA yang RAJIN.
Namun, ALKITAB menyatakan bahwa ISTRI dan IBU HARUS tetap MENGATUR RUMAH TANGGANYA dengan KASIH pada SUAMI dan ANAK-ANAKNYA (Tit. 2:4-5).
Penggambaran ISTRI CAKAP di Amsal 31 menunjukkan bahwa sebagai PENGUSAHA, semua itu ia LAKUKAN untuk KELUARGANYA.
Ya, KELUARGA adalah PRIORITAS yang UTAMA bagi sang ISTRI CAKAP, LEBIH dari KEPENTINGAN DIRINYA SENDIRI.
Hal ini bisa menjadi PANDUAN kita, khususnya untuk para WANITA KARIER.
MENGEJAR KARIER itu TIDAK SALAH.
MENGEMBANGKAN POTENSI dan TALENTA melalui PEKERJAAN juga BAIK.
Namun, ketika MOTIVASI kita MELAKUKANNYA hanyalah untuk MEMBUKTIKAN DIRI, untuk EGO SENDIRI, bahkan karena itu kita sampai MENGABAIKAN keluarga, kita perlu MEMIKIRKAN ULANG PRIORITAS kita tersebut.
SEBALIKNYA, bagi SUAMI, kita juga perlu BIJAK.
Tidak semua WANITA KARIER pasti MENGABAIKAN KELUARGA.
MENGURUS ANAK dan SUAMI pun TIDAK SELALU harus DILAKUKAN dengan menjadi IBU RUMAH TANGGA.
Jika ISTRI Anda memang bisa MEMBAGI WAKTU dengan BAIK dan tahu PRIORITASNYA, jika sebagai SUAMI Anda juga bisa BERBAGI TUGAS atau sesekali BERGANTIAN dengan ISTRI untuk MENGURUS ANAK, misalnya, bisa jadi MELARANG ISTRI BERKARIER justru TIDAK BIJAK, bahkan EGOIS.
BUKANKAH SUAMI harus MENGASIHI ISTRINYA seperti DIRINYA SENDIRI (Ef. 5:28)?
Komentar
Posting Komentar