TIDAK IRI

 



TIDAK IRI

1 Samuel 20:1-43, 23:17


ASTRONOT yang IKUT dalam misi Apollo 11 adalah Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins.


Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi DUA ORANG PERTAMA yang MENGINJAKKAN KAKI di BULAN.


KEMANA Michael Collins?


Ketika itu, Collins rupanya SENDIRIAN MEMPILOTI MODUL PERINTAH yang mengelilingi bulan selama 21 jam.


Collins IKUT ke BULAN tapi TIDAK PERNAH MENGINJAKKAN KAKI di sana.


Namun Collins mengaku TAK PERNAH MENYESALI perannya itu.


"Aku jujur berkata bahwa aku benar-benar PAS dengan (TUGAS) yang KUDAPAT. MISI ini dirancang untuk tiga orang, dan aku anggap bahwa POSISIKU sebagai yang ketiga SAMA PENTING dengan dua lainnya."


Yonatan, PUTRA MAHKOTA Israel, tentu TAHU jika Samuel telah MENGURAPI Daud menjadi RAJA pengganti Saul yang memberontak dari TUHAN.


TANDA-TANDA itu jelas melalui berbagai KEBERHASILAN Daud dalam PEPERANGAN. 


Namun, Yonatan sama sekali TIDAK IRI pada Daud.


Jiwa Yonatan bahkan BERPADU dengan Daud (1 Sam. 18:1).


Yonatan sudah PUAS andai menjadi ORANG KEDUA di bawah Daud nanti.


Yang penting ia bisa BERPERAN untuk KEMAJUAN bangsa Israel.


Sayang, setelah Daud menjadi RAJA, Yonatan telah TEWAS.


Tapi Daud tetap MENUNJUKKAN KASIHNYA pada KETURUNAN Yonatan yang bernama Mefiboset, seorang yang cacat kakinya.


Banyak orang justru IRI melihat orang lain LEBIH SUKSES, LEBIH BERPRESTASI ataupun LEBIH POPULER dari dirinya.


PANDANGAN kita padanya pun akan cenderung selalu NEGATIF.


Tentu ini pada akhirnya hanya membawa KERUSAKAN daripada KEMAJUAN.


Maka, JAUHKAN IRI HATI, PANDANGAN kita pun pasti akan jadi BERBEDA.


IKUT GEMBIRA melihat KEBERHASILAN orang lain.


IKUT BANGGA melihat teman atau saudara LEBIH BEPRESTASI.


Daripada MENGELUH KENAPA dia dan bukan kita yang DIPERCAYA menangani tugas tertentu, LIHAT TUGAS kita sebagai TUGAS yang juga PENTING dan kita pun bisa memberi KONTRIBUSI yang BAIK asal kita tetap BEKERJA KERAS melakukan TANGGUNG JAWAB kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?