GAJI ISTRI > GAJI SUAMI
GAJI ISTRI > GAJI SUAMI
1 Korintus 4:6-7
Ketika SUAMI ISTRI BEKERJA, bisa terjadi PENGHASILAN atau KARIER istri LEBIH BESAR atau LEBIH TINGGI dari suami.
Tentu ini HAL BAIK yang patut DISYUKURI.
Namun, hal ini juga bisa menjadi MASALAH bagi RELASI antara SUAMI dan ISTRI sendiri.
1. SIKAP ISTRI.
- TANPA SADAR agak MEMANDANG RENDAH suami.
Karena merasa PERAN PENCARI NAFKAH utama kini IBARAT BERPINDAH ke dirinya, maka ia TAK LAGI MAU MENJALANKAN PERAN ISTRI dan IBU di rumah.
- CENDERUNG ingin jadi PENGAMBIL KEPUTUSAN, khususnya dalam hal KEUANGAN, karena "ini uangku" atau "ini mobilku, rumahku, dst".
SUASANA di rumah, khususnya ketika terkait KEUANGAN-pun menjadi KURANG NYAMAN.
2. SIKAP SUAMI.
- MERASA TIDAK NYAMAN, TERANCAM, atau BINGUNG.
Maka, penting untuk dingat para suami: "HIDUPLAH BIJAKSANA" (1 Petrus 3:7) atau HIDUP dengan PENUH PENGERTIAN.
Ini perlu USAHA dan PROSES.
MENGERTI ISTRI dimulai dengan MAU MENDENGARKAN, MEMAHAMI IMPIAN dan HARAPANNYA.
Daripada CURIGA, IRI atau TERANCAM, MEMAHAMI (IMPIAN) ISTRI akan membuat kita bisa MENGAMBIL SIKAP yang BENAR.
Ya, nyatanya banyak KONFLIK PERNIKAHAN terjadi hanya karena SUAMI ISTRI TAK MAU DUDUK BERSAMA dan SALING MENDENGARKAN, MENGKOMUNIKASIKAN APA yang jadi IMPIAN dan HARAPANNYA.
KOMUNIKASIKAN dengan ISTRI, dengan SIKAP yang BAIK, jika memang ada SIKAPNYA yang MEMBUAT Anda KEBERATAN.
Tapi, tentu itu BUKAN KEBERATAN hanya karena ingin MEMPERTAHANKAN EGO PRIBADI Anda.
BAGAIMANAPUN KEBERHASILAN ISTRI jauh LEBIH BAIK DIRAYAKAN daripada DIPERMASALAHKAN, bukan?
ISTRI memiliki PENGHASILAN, bahkan yang LEBIH BESAR dari SUAMI, TIDAKLAH SALAH (baca Amsal 31:16-19).
Sebagaimana menjadi KAYA pun TIDAK SALAH, tapi KECINTAAN pada KEKAYAANLAH yang membuat kita JATUH dalam DOSA.
Demikian pula, ini BUKAN SOAL PENGHASILANNYA, tapi KESOMBONGAN dan SIKAP TAK LAGI MENGHORMATI SUAMILAH yang SALAH.
SUAMI tetap PEMIMPIN ISTRI dan ISTRI tetap PENOLONG yang SEPADAN bagi SUAMI.
PENOLONG BUKAN PESAING, apalagi PENGHINA.
Komentar
Posting Komentar