MENYADARI BATAS
MENYADARI BATAS
Pengkhotbah 9:10, Ibrani 3:13
Ada istilah "THE POWER of KEPEPET".
Ini adalah fenomena ketika seseorang menjadi LEBIH KREATIF, LEBIH SEMANGAT, dan LEBIH BEKERJA KERAS ketika sedang KEPEPET alias TERDESAK.
Ketika DEADLINE sudah MEPET, ketika KEUANGAN sudah MENIPIS, ketika ada KEBUTUHAN MENDESAK, MENDADAK ia jadi LEBIH RAJIN, LEBIH BANYAK IDE, dan LEBIH BERANI MENCOBA.
Namun, tentu saja hal ini TIDAK TERJADI pada SEMUA ORANG dan TIDAK TERJADI di SETIAP WAKTU juga.
TUHAN memang TIDAK TERBATAS.
Tapi, kita harus ingat bahwa TUHAN menetapkan BATAS-BATAS di HIDUP kita.
Dalam sehari kita DIBATASI oleh 24 jam saja.
USIA HIDUP kita juga TERBATAS.
KEMAMPUAN FISIK kita TERBATAS.
Kita TIDAK BISA HADIR di DUA TEMPAT SEKALIGUS, dsb.
Ya, sebagai manusia kita punya banyak KETERBATASAN.
MENYADARI BATAS di dalam HIDUP sangatlah PENTING.
Itu wajib dilakukan agar kita bisa punya HATI yang BIJAKSANA (Mm. 90:12) dan BERSIKAP ARIF saat menjalani hidup (Ef. 5:15-16).
KETERBATASAN bisa dipandang dengan DUA CARA BERBEDA.
1. MENJADIKAN BATAS sebagai ALASAN untuk TIDAK BISA BERKEMBANG.
Mereka beralasan TIDAK PUNYA WAKTU melakukan ini itu, TIDAK AKAN KUAT jika harus mengerjakan semua, TIDAK CUKUP PINTAR, KURANG MODAL, dsb.
Mereka memandang BATAS itu sebagai PENGHALANG dan menjadikannya ALASAN untuk TIDAK MELANGKAH.
2. MEMAHAMI adanya BATAS lalu berusaha mencari CARA yang KREATIF untuk bisa MENYIASATI KETERBATASAN itu.
Inilah SIKAP yang DINASIHATKAN TUHAN.
Apapun yang masih bisa kita KERJAKAN hari ini, KERJAKAN itu dengan SEKUAT TENAGA (Pkh. 9:10).
MENGAPA? Karena setelah kita MATI, kita TAK BISA LAGI MELAKUKANNYA.
Selama masih ada hari ini, SALING MENASIHATILAH satu sama lain (Ibr. 3:13).
KENAPA? Sebab mungkin kita sudah TERLAMBAT jika MENUNDANYA besok atau satu jam lagi.
KETERBATASAN, entah itu dalam hal WAKTU, TENAGA, MODAL, dsb, justru seharusnya menjadi MOTIVASI kita untuk LEBIH BERSEMANGAT dan MEMANFAATKAN APA yang ADA dengan SEBAIK-BAIKNYA.
Komentar
Posting Komentar