MEMPERKATAKAN MIMPI
Kejadian 37:1-11
Ketika Yusuf MENCERITAKAN MIMPINYA kepada saudara-saudaranya, APAKAH itu hal yang BENAR ATAUKAH itu justru sebuah KESALAHAN?
Ada yang BERPENDAPAT:
1. Yusuf DIJUAL ke Mesir karena KESALAHANNYA SENDIRI, yaitu "BANYAK OMONG".
Ia SOMBONG karena MENCERITAKAN MIMPI BESARNYA itu kepada saudara-saudaranya, AKIBATNYA saudara-saudara Yusuf itu menjadi IRI dan MARAH, sehingga mereka MENJUAL Yusuf sebagai BUDAK.
2. Orang-orang VISIONER tahu bahwa MIMPI TIDAK BOLEH DISIMPAN untuk DIRINYA SENDIRI.
MIMPI harus DIPERKATAKAN secara TERUS MENERUS.
MIMPI harus DICERITAKAN.
Soal BAGAIMANA CARA MENCERITAKAN MIMPI, itu ada CARANYA sendiri.
Jika kita BELAJAR dari KISAH Yusuf, memang berawal dari ia MENCERITAKAN MIMPINYA itu kepada saudara-saudaranya maka mereka menjadi IRI HATI dan kemudian BERNIAT MENCELAKAKAN Yusuf.
Namun kita TAHU bahwa ini semua justru menjadi BAGIAN dari RENCANA TUHAN.
Seolah ALKITAB hendak MENGAJARKAN kepada kita semua bahwa JANGAN TAKUT untuk BERMIMPI dan MENCERITAKAN MIMPI.
Sebagai PEMIMPIN, TANGKAPLAH VISI dari TUHAN dan BAGIKANLAH VISI itu kepada orang-orang dalam tim Anda.
INGATLAH APA yang kita BICARAKAN TERUS, itulah yang akan MENARIK kita ke sana.
Ada ENERGI yang MENDORONG kita untuk BERGERAK ke ARAH VISI.
Jika kita MEMBICARAKAN VISI kita secara TERUS MENERUS maka kita akan SEMAKIN DEKAT dengan VISI kita tersebut.
Jika kita TIDAK PERNAH MEMPERKATAKAN MIMPI kita, bisa saja MIMPI kita itu menjadi KABUR bagi DIRI KITA SENDIRI.
Jika MIMPI itu sedemikian KABUR bagi DIRI KITA SENDIRI, APALAGI bagi ORANG LAIN!
Jika kita TIDAK PERNAH MEMPERKATAKAN MIMPI kita, BAGAIMANA mungkin ORANG-ORANG dalam TIM KITA bisa MENANGKAP VISI dan TUJUAN bersama?
BAYANGKAN jika setiap orang BERGERAK dan BERJALAN SENDIRI-SENDIRI, TIDAK AKAN TERJADI SINERGI di antara masing-masing individu.
BERARTI, kita KEHILANGAN KESEMPATAN yang BESAR untuk melihat KEKUATAN yang BERLIPAT-LIPAT itu TERJADI dalam tim kita.
Komentar
Posting Komentar