Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

KOMUNITAS KITA

Gambar
  KOMUNITAS KITA Mazmur 1 Dulu saya BUKAN PENIKMAT KOPI dan tentu saja banyak istilah "PERKOPIAN" yang TIDAK SAYA PAHAMI. Namun karena teman-teman saya kerap MENGAJAK NGOPI, lagipula sekarang ini TEMPAT yang NYAMAN untuk NGOBROL adalah KEDAI KOPI, maka SEKARANG saya sudah lebih TERBIASA dengan KOPI, bisa bedakan JENIS-JENIS KOPI, tahu ISTILAH-ISTILAH KOPI, bahkan jika saya SERING BERKUMPUL dengan BARISTA, maka lama-lama saya bisa RACIK KOPI yang ENAK! Dari yang TIDAK SUKA NGOPI, bisa KECANDUAN NGOPI. Dari yang TIDAK TAHU ISTILAH KOPI, BISA MERACIK KOPI dengan segala variannya! Semuanya bermula dari KEBIASAAN yang MEMBENTUKNYA. Jika soal KOPI saja bisa memberi PENGARUH yang sedemikian BESAR, apalagi soal VALUE atau NILAI-NILAI dalam KEHIDUPAN. Jika kita BERGAUL dan BERINTERAKSI TERUS MENERUS dengan ORANG yang SALAH, maka KITA pun akan jadi SALAH. BERGAUL dengan ORANG yang PESIMIS, NEGATIF, dan GAMPANG PUTUS ASA, membuat kita yang AWALNYA punya MENTAL TANGGUH pun akhirnya jadi

EMPATI DALAM BISNIS

Gambar
  EMPATI DALAM BISNIS Roma 12:15, Matius 22:39 Banyak orang mengartikan PEMASARAN sebagai CARA MEMBUJUK ORANG agar MEMBELI dari kita. Bisa dengan MERAYU, MENARIK PERHATIAN, MEMPERMAINKAN PERASAAN, membuat mereka BERGANTUNG pada kita, dsb. APA memang SEPERTI itu? Itu sebenarnya KURANG TEPAT. Karena kita BERBISNIS dan MENJUAL kepada manusia, kita tak akan benar-benar tahu APA yang orang lain BUTUHKAN. Kita tak akan tahu persis ALASAN orang TERTARIK kepada SESUATU. MANUSIA BUKAN MESIN. SIAPA yang TERTARIK dengan menu "DAUN DISEDUH AIR? Tapi, jika ditulis TEH MANIS atau BLACK TEA, itu MENARIK karena kata "MANIS" dan WARNA HITAM membuat konsumen bisa MEMBAYANGKAN APA yang akan mereka NIKMATI. Konsumen punya PERASAAN, IMAJINASI dan NILAI, mereka juga butuh RELASI, BUKAN HANYA LOGIKA. Ini sebabnya, BISNIS dan MENJUAL harus disertai PERASAAN dan EMPATI alias bisa MENEMPATKAN DIRI di POSISI ORANG LAIN. BEREMPATI, KEPEDULIAN terhadap PERASAAN ORANG LAIN, MEMBANGUN RELASI, dsb, BUK

TEMUKAN NILAI

Gambar
  TEMUKAN NILAI Filipi 1:12-26 PERNAHKAH Anda merasa bahwa PEKERJAAN Anda seolah TIDAK MEMBAWA Anda ke MANA-MANA, STUCK atau MANDEG meski Anda sudah BERUSAHA SEBAIK-BAIKNYA? Anda sudah melakukan INOVASI dan mengadaptasi PERUBAHAN TERKINI, tapi tetap saja Anda merasa TIDAK AMAN dan TIDAK PUAS. Coba PIKIRKAN, APAKAH Anda selama ini melihat PEKERJAAN: - Sekadar sebagai ALAT PENCARI UANG belaka? - Hanya sebagai PEMBERI STATUS di masyarakat? Karena bagaimanapun memiliki PEKERJAAN TETAP LEBIH TERHORMAT daripada MENGANGGUR, bukan?  Masalahnya, jika memandang PEKERJAAN hanya untuk MENCARI UANG, maka begitu HASILNYA TAK SESUAI HARAPAN, Anda pun KHAWATIR dan TIDAK PUAS. Jika Anda memandang PEKERJAAN hanya untuk STATUS, BAGAIMANA jika ternyata orang-orang menganggap PEKERJAAN Anda TIDAK BERGENGSI? Masalahnya adalah Anda menaruh RASA AMAN itu pada hal-hal yang TAK TENTU, seperti PENGHASILAN dan PENILAIAN ORANG LAIN. Padahal, ada ASPEK LAIN dalam PEKERJAAN yang juga bisa memberi RASA AMAN. BAGA

TUHAN YANG MEMAMPUKAN

Gambar
  TUHAN YANG MEMAMPUKAN Yosua 1 "With GREAT POWER comes GREAT RESPONSIBILITY." Ini yang DIKATAKAN kepada Peter Parker, si Spiderman di film Spiderman. Perkataan tersebut ingin MENGINGATKAN Peter Parker, si Spiderman, bahwa ketika ia memiliki KEKUATAN SUPER, maka ia juga memiliki TANGGUNG JAWAB BESAR yang harus ia JALANKAN. TANGGUNG JAWAB yang ia JALANKAN haruslah SEBANDING dengan KEKUATAN yang DIPERCAYAKAN kepadanya. KEKUATAN BESAR harus dimbangi dengan TANGGUNG JAWAB yang BESAR. Namun PRINSIP SEBALIKNYA yang kita temukan di tokoh-tokoh ALKITAB seperti halnya Musa, Yosua, Gideon, dsb. Justru karena MENERIMA TANGGUNG JAWAB yang BESAR, maka KEKUATAN yang BESAR MENYERTAI mereka. AWALNYA bukan karena mereka memiliki KEKUATAN BESAR, tapi justru karena mereka menerima TANGGUNG JAWAB yang BESAR maka TUHAN memberikan kepada mereka KEKUATAN yang BESAR agar bisa menyelesaikan TANGGUNG JAWAB itu dengan BAIK. TUHAN memberi TANGGUNG JAWAB yang MAHA PENTING kepada: - Musa. MEMIMPIN bangs

KEHILANGAN

Gambar
  KEHILANGAN Ayub 1 Peristiwa KEHILANGAN itu selalu MENYEDIHKAN, bahkan MENYAKITKAN. Ketika KEHILANGAN HARTA BENDA, mungkin ada di antara kita yang bisa berkata bahwa HARTA DUNIA itu FANA. Tapi pada KENYATAANNYA, ada RASA KECEWA juga, bukan? Tak perlu merasa diri KUAT seolah kita menanggapi PERISTIWA KEHILANGAN itu BIASA. Pada saat ORANG yang DEKAT dengan kita harus BERPISAH untuk SELAMA-LAMANYA, peristiwa itu menyisakan RASA KEHILANGAN yang AMAT DALAM.  Tak perlu merasa diri kita TANGGUH saat KEKASIH HATI MENINGGALKAN kita. Saya tahu bahwa TUHAN pasti memberi PASANGAN yang TERBAIK, tapi PERISTIWA DITINGGALKAN seperti itu benar-benar membuat HATI kita TERLUKA, SEDIH, dan merasa DIKHIANATI. Ayub menghadapi serangkaian PERISTIWA KEHILANGAN, ANAK-ANAKNYA MATI, BISNISNYA BANGKRUT, ISTRINYA MENINGGALKAN DIA. Ayub sendiri terkena PENYAKIT PARAH yang sungguh MENJIJIKAN. Ayub secara manusia jelas SEDIH (ay. 20). APAKAH Ayub tidak merasa KEHILANGAN? Secara manusia, pasti KECEWA melihat BISNIS y

INGIN BESAR ATAU KECIL?

Gambar
  INGIN BESAR ATAU KECIL? Lukas 12:35-48 Jika Anda disuruh MEMILIH RUMAH yang akan Anda TEMPATI, Anda MEMILIH RUMAH yang BESAR, yang ada TAMAN INDAH, KOLAM RENANG, dan RUANG yang BANYAK serta LUAS atau RUMAH KECIL dan SIMPEL? INGAT, Anda disuruh MENEMPATI, BUKAN MEMILIKI.  Mungkin secara spontan Anda MEMILIH RUMAH BESAR yang memiliki FASILITAS KOMPLIT. Tapi coba pikirkan, APAKAH Anda sudah SIAP:  - Membayar BIAYA PEMELIHARAAN RUMAH yang SANGAT BESAR? - Bayar TAGIHAN LISTRIK dan AIR yang SANGAT BANYAK? - Memperkerjakan dua atau tiga ASISTEN RUMAH TANGGA? - Membayar BIAYA PERAWATAN TAMAN dan KOLAM RENANG? Setelah tahu betapa besar TANGGUNG JAWAB dan PENGELUARAN Anda, mungkin Anda lebih memilih menempati RUMAH yang KECIL saja! Semakin BESAR yang kita MILIKI, semakin BESAR TANGGUNG JAWABNYA (baca ay.48). Semakin TINGGI POSISI atau JABATAN kita, semakin BESAR TANGGUNG JAWAB kita. Dulu kita hanya BERPIKIR tentang DIRI KITA SENDIRI, seiring dengan NAIKNYA JABATAN, kita harus MEMIKIRKA

PROMOSI DARI TUHAN

Gambar
  PROMOSI DARI TUHAN Yohanes 7:1-13 Bagi kebanyakan ARTIS atau PUBLIK FIGUR, POPULARITAS adalah sesuatu yang PENTING. Tak heran, banyak orang kemudian suka PANSOS (PANJAT SOSIAL), melakukan PENCITRAAN, bahkan melakukan hal-hal yang SENSASIONAL demi MENCURI PERHATIAN banyak orang. POPULARITAS memang menjadi ALAT agar mereka bisa BERTAHAN di DUNIA SELEBRITIS. POPULARITAS dan PROMOSI pun DIKEJAR terus. Bagi KARYAWAN-PUN, PROMOSI adalah hal yang paling DIIMPIKAN. Demi mendapat POPULARITAS dan PROMOSI, semua cara DIHALALKAN! Hari raya PONDOK DAUN adalah salah satu HARI RAYA BESAR orang Israel. SEMUA RAKYAT dari segala penjuru akan DATANG ke Yerusalem yang berada di wilayah Yudea. Bisa dibayangkan, TEMPATNYA akan PENUH SESAK karena semua orang berkumpul di sana. Saudara-saudara YESUS pun memberi SARAN agar YESUS pergi saja ke Yudea dan melakukan banyak MUJIZAT di sana. YESUS harus MENAMPAKKAN DIRI kepada dunia (ay.4).  Harus melakukan HAL-HAL HEBAT sebagai PEMBUKTIAN DIRI. MUMPUNG SEMUA ORAN

BERKAT ITU APA?

Gambar
  BERKAT ITU APA? Lukas 12:13-21 Setiap orang ingin DIBERKATI, ingin BERHASIL, bahkan ingin KAYA. Punya KEINGINAN untuk SUKSES atau "DIBERKATI" tentu SAH-SAH aja, namun jika kita tidak melihat BERKAT dengan SUDUT PANDANG yang BENAR, maka KEKAYAAN bisa membawa kita TERJEBAK dalam PUSARAN dosa (baca 1 Timotius 6:9). APA sih sebenarnya BERKAT itu? Kita terlanjur mendefinisikan BERKAT itu sebagai UANG, KEKAYAAN, MATERI, KEKUASAAN, dan APA saja yang kita INGINKAN. Jadi, kalau punya BANYAK UANG artinya DIBERKATI.  Kalau TIDAK ADA UANG berarti TIDAK DIBERKATI.  SESEMPIT itukah PANDANGAN kita soal BERKAT?  Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, BERKAT adalah PEMBERIAN TUHAN untuk mendatangkan KEBAIKAN bagi manusia. Dengan kata lain, kalau TIDAK MENDATANGKAN KEBAIKAN sebenarnya itu BUKAN BERKAT! Tidak peduli punya UANG SEBANYAK APAPUN, kalau UANG itu TIDAK MENDATANGKAN KEBAIKAN maka itu BUKANLAH BERKAT! Apa ada orang yang punya BANYAK UANG tapi TIDAK bahagia. ADA, bahkan BANYAK! Jack Ma, pe

TENANG ATAU PANIK?

Gambar
  TENANG ATAU PANIK? 1 Samuel 13:1-22 Suatu malam, seekor KUCING MENDEKATI BURUNG yang berada di SANGKAR BESI. Sontak, BURUNG tersebut jadi PANIK dan TERBANG KIAN KEMARI dalam SANGKAR tersebut. Semakin KUCING itu MENDEKAT, BURUNG tersebut semakin KETAKUTAN. Bahkan sampai MENABRAKAN DIRI ke DINDING SANGKAR tersebut, karena INGIN KELUAR dari SARANG untuk MENGHINDARI KUCING itu. Keesokan paginya didapati BURUNG itu SUDAH MATI!  MATI KELELAHAN, MATI karena MENABRAK DINDING SANGKAR, dan yang pasti, MATI karena KETAKUTAN! KUCING itu sebenarnya hanya bisa MENGINTIMIDASI, tapi TIDAK AKAN PERNAH BISA MELUKAI, apalagi MEMANGSA BURUNG itu. SANGKAR BESI itu SANGAT KUAT untuk melindungi dan TIDAK MUNGKIN RUSAK oleh serangan kucing.  Sayang, BURUNG itu LEBIH FOKUS pada ANCAMAN KUCING itu daripada PERCAYA bahwa SANGKAR BESI itu memberikan PERLINDUNGAN SUPER AMAN. Hal yang sama kerap terjadi dalam HIDUP kita.  TUHAN menjadi PERISAI. TUHAN menjadi GUNUNG BATU yang MELINDUNGI kita. TUHAN menjadi PEMBELA

MENYERAP KEBENCIAN

Gambar
  MENYERAP KEBENCIAN Matius 18:21-35 Kebanyakan kita berpikir, bahwa jika KEPEDASAN, karena itu membuat MULUT terasa PANAS, maka kita harus MENGOBATINYA dengan mencari MINUM AIR bahkan AIR DINGIN. Padahal, ada CARA yang LEBIH EFEKTIF. 1. Minum SUSU atau MADU. DUA ZAT ini mengandung ZAT yang bisa mengikat ZAT PENYEBAB RASA PEDAS itu. 2. Makan NASI atau ROTI TAWAR. DUA JENIS MAKANAN ini juga bisa berfungsi menjadi semacam SPONS yang MENYERAP LEMAK PENYEBAB RASA PEDAS itu. Maka, biasanya orang yang KEPEDASAN akan cenderung MENAMBAH NASINYA karena itu membuat MULUT mereka TIDAK TERLALU "TERBAKAR". Meski banyak PENYUKA PEDAS, tapi jika RASA PEDAS itu terus MELEKAT di MULUT, tetap saja lama-lama akan MENGGANGGU. Kita pun akan berusaha MENYINGKIRKANNYA. Seperti RASA PEDAS, RASA BENCI pun akan meninggalkan RASA TIDAK NYAMAN yang akan terus MELEKAT di HATI dan PIKIRAN kita. CARA untuk bisa MENYINGKIRKANNYA BUKANLAH dengan sekadar melakukan hal yang BERKEBALIKAN.  MENGHILANGKAN RAS

PERUBAHAN YANG GAGAL

Gambar
  PERUBAHAN YANG GAGAL Matius 19:16-26 Pere Borrell del Caso, PELUKIS Spanyol ini dikenal dengan karyanya yang berjudul ESCAPE FROM CRITICISM (LARI DARI KRITIK). LUKISANNYA itu dibuat dengan teknik bernama TROMPE-L’OEIL yang membuat objeknya, yakni seorang ANAK KECIL, tampak seperti hendak KELUAR dari BINGKAI LUKISAN. TEKNIK LUKIS itu menciptakan KARYA ILUSI OPTIK yang meski SEKARANG sudah BANYAK kita JUMPAI, tapi tetap MEMUKAU. LUKISAN itu dibuat tahun 1874 (150 tahun lalu!).  Bisa dibilang del Caso adalah SENIMAN yang LAHIR TERLALU CEPAT. Andai ia LAHIR di ZAMAN SEKARANG, ia akan dianggap SENIMAN BESAR dengan KARYA INOVATIFNYA. Meski demikian, NAMANYA kini toh tetap TERCATAT di SEJARAH SENI. Banyak orang dan pembuat kebijakan sering TAKUT melakukan sebuah INOVASI atau PERUBAHAN karena ALASAN seperti: masyarakat BELUM SIAP, ini TERLALU CEPAT, ini BERISIKO, dst. Padahal, SEJARAH berulang kali membuktikan bahwa yang lebih sering disebut sebagai KEGAGALAN BUKANLAH PERUBAHAN yang dilakuka

ALASAN IMPIAN TAK TERCAPAI

Gambar
  ALASAN IMPIAN TAK TERCAPAI Yakobus 2:14-26 Kita semua punya IMPIAN atau TUJUAN dalam HIDUP ini. Namun, mungkin ada banyak kita yang hingga hari ini masih BELUM BERHASIL MERAIH TUJUAN tersebut. Bahkan BUKANNYA MENDEKAT, TUJUAN itu justru terasa MAKIN MENJAUH. Kita pun merasa INGIN MENYERAH saja, kita BINGUNG harus berbuat apa, atau kita berpikir untuk MENGUBAH TUJUAN kita. Coba PERIKSA terlebih dulu TUJUAN Anda tersebut.  1. Mungkinkah TUJUAN atau IMPIAN Anda TERLALU MULUK? APAKAH IMPIAN itu hanya bisa DICAPAI jika kita mendapatkan KESEMPATAN yang AMAT LANGKA?  APAKAH IMPIAN itu hanya bisa DICAPAI orang-orang tertentu dengan KUALIFIKASI TERTENTU, yang mana itu tak Anda MILIKI? Jika itu masalahnya, MENGUBAH TUJUAN mungkin perlu DILAKUKAN. MENGEJAR TUJUAN yang TERLALU SULIT bahkan TIDAK REALISTIS hanya akan membuat PUTUS ASA. 2. Mungkin TUJUAN Anda bisa DICAPAI, tapi kita butuh USAHA LEBIH KERAS. Mungkin kita harus MENUNGGU sekian waktu, kita mesti LEBIH EKSTRA TEKUN. Jika inilah ma

RAJIN TANPA PENGETAHUAN

Gambar
  RAJIN TANPA PENGETAHUAN Amsal 19:2 Salah satu KELAKUAN LALAT yang MENJENGKELKAN adalah saat ia "TERJEBAK" di depan JENDELA, entah JENDELA MOBIL atau JENDELA RUMAH. LALAT di depan JENDELA BENING itu akan MENABRAK-NABRAKAN DIRINYA, seolah ingin menuju dunia luar.  la TAK SADAR jika ada KACA di sana. Kadang saya MEMBUKAKAN JENDELA itu agar ia bisa KELUAR. Tapi, LALAT itu masih terus MENABRAKAN DIRI ke KACA, padahal cukup dengan MENGUBAH ARAH TERBANGNYA, ia sudah bisa BEBAS. KELAKUAN LALAT itu MIRIP dengan GAMBARAN orang yang BEKERJA KERAS TANPA HIKMAT (Amsal 9:2). Di DUNIA KERJA, mungkin kita juga bisa MENJUMPAI ORANG-ORANG JENIS INI. Mereka sudah SANGAT LAMA BEKERJA di satu tempat, mereka juga RAJIN masuk kerja dan MENAATI semua ATURAN PERUSAHAAN, tapi KARIER mereka MANDEG. Mereka BEKERJA tapi hanya melakukan CARA yang SAMA, TIDAK BERNIAT MENGEMBANGKAN KAPASITASNYA dengan MEMPELAJARI LEBIH BANYAK HAL, tak pernah MENYUMBANGKAN IDE-IDE, atau MENGAMBIL PERAN serta TANGGUNG JAWAB

MODAL = UANG?

Gambar
  MODAL = UANG? Amsal 28:18-20 Pada umumnya orang mengaitkan MODAL dengan UANG. Memang harus diakui bahwa UANG adalah SALAH SATU MODAL. Namun perlu dicatat bahwa UANG BUKAN SATU-SATUNYA MODAL! Memang benar, setiap USAHA membutuhkan UANG sebagai MODAL. Namun jika UANG yang kita punya SEDIKIT atau bahkan TIDAK PUNYA UANG sama sekali, itu bukan berarti kita harus MENGUBUR IMPIAN kita menjadi seorang ENTREPRENEUR. MODAL bisa dalam bentuk KECAKAPAN plus KARAKTER yang BAIK. Dengan memiliki KOMBINASI DUA HAL itu, maka akan ada BANYAK INVESTOR yang tertarik untuk MENDANAI BISNIS kita. Misalnya William Tanuwijaya, seorang ANAK MUDA BIASA yang punya IDE mendirikan Tokopedia. Dari sebuah IDE, berikutnya ALIRAN DANA TRILIUNAN RUPIAH mendanai Tokopedia menjadi TOKO ONLINE TERBESAR di Indonesia. Selama kita punya IDE BISNIS yang BRILIAN dan kita CAKAP MELAKUKANNYA, itu adalah LANGKAH AWAL yang BAGUS untuk MEMULAI sebuah USAHA.  Berikutnya, kita perlu memiliki NAMA BAIK agar INVESTOR PERCAYA untuk me

STRATEGI DISKON

Gambar
  STRATEGI DISKON Matius 5:41 APAKAH TOKO yang mematok HARGA TERMURAH pasti adalah yang PALING LARIS? BELUM TENTU. HARGA MURAH nyatanya BUKANLAH SEGALANYA.  PRODUK yang bagi sebagian orang dianggap MAHAL nyatanya tetap selalu LAKU dan PENJUALANNYA MENINGKAT. Meski demikian, tentu MEMBERI HARGA LEBIH MURAH tetap EFEKTIF MENARIK PEMBELI. Tapi, memberikan HARGA MURAH ini juga BERISIKO.  PRODUK yang dipatok dengan HARGA DI BAWAH RATA-RATA bisa dianggap sebagai BARANG yang KUALITASNYA KURANG BAGUS. Ini BEDA dengan DISKON. MANA yang LEBIH MENARIK? SEPATU yang dibandrol HARGA 100 ribu atau SEPATU SEHARGA 300 ribu tapi DIDISKON 50% hingga menjadi 150 ribu? Bagi kebanyakan pembeli, yang 150 ribu TAMPAK LEBIH MENARIK. Lebih ada RASA PUAS karena bisa mendapatkan SEPATU seharga 300 ribu dengan SEPARUH HARGA. Memang TIDAK SEMUA ORANG seperti itu. Maka, kita perlu juga MENGENALI SIAPA KONSUMEN kita. Dengan begitu, kita bisa menerapkan STRATEGI yang SESUAI. Meski demikian, kita harus SADAR bahwa STRA

MOTIVASI 3.0

Gambar
  MOTIVASI 3.0 Amsal 20:5 MANAJEMEN TRADISIONAL masih menerapkan KONSEP REWARD/PUNISHMENT (IMBALAN/HUKUMAN). Orang MELAKUKAN SESUATU karena DIBAYAR. Yang lain MELAKUKAN SESUATU karena ANCAMAN akan HUKUMAN atau DENDA. Namun, dalam perkembangannya, MOTIVASI manusia BERUBAH. Daniel. H. Pink menyebutnya MOTIVASI 3.0.  Manusia tak lagi hanya didorong oleh KEBUTUHAN FISIK, tapi juga punya dorongan INTRINSIK. Manusia MELAKUKAN SESUATU juga karena ingin bisa BERPRESTASI atau ingin MENGUASAI SESUATU (itu sebabnya orang BERSEKOLAH TINGGI atau TEKUN BELAJAR), ingin memiliki KENDALI (sehingga bersedia BERTANGGUNG JAWAB dan MEMIMPIN), juga ingin TERHUBUNG dengan ORANG LAIN, mengetahui bahwa APA yang mereka LAKUKAN punya DAMPAK bagi orang lain. Ini SEBABNYA/ALASANNYA: - Tak semua orang TERTARIK BEKERJA di satu perusahaan hanya karena DIGAJI TINGGI. - Orang memilih menjalankan BISNIS SENDIRI yang HASILNYA LEBIH KECIL dari GAJI yang ia dapat sebagai KARYAWAN. - Orang mau menjadi RELAWAN yang bah

IMAN BIJI SESAWI

Gambar
  IMAN BIJI SESAWI Matius 17:14-2 APA yang dimaksud TUHAN YESUS ketika DIA menghendaki kita memiliki IMAN sebesar BIJI SESAWI? Beberapa orang menafsirkan bahwa IMAN sebesar BIJI SESAWI artinya memiliki IMAN KECIL saja sudahlah CUKUP untuk MENGERJAKAN PERKARA-PERKARA BESAR. Tentu saja itu adalah PEMAHAMAN yang KURANG TEPAT. IMAN sebesar BIJI SESAWI artinya adalah IMAN yang BERTUMBUH, sekaligus IMAN yang membuat KEHIDUPAN menjadi BERKAT. BAGAIMANA TIDAK? Ketika BIJI SESAWI itu BERTUMBUH menjadi POHON yang BESAR, burung-burung bisa membuat SARANG pada cabang-cabangnya (baca Mat. 13:32). TUHAN YESUS menghendaki kita memiliki IMAN yang mana membuat HIDUP kita MENGHASILKAN BUAH-BUAH KEHIDUPAN yang dapat DINIKMATI oleh BANYAK ORANG. IMAN sebesar BIJI SESAWI menunjukkan sebuah PERTUMBUHAN IMAN. AWALNYA HIDUP kita menjadi BATU SANDUNGAN, tapi semenjak PERCAYA kepada YESUS maka HIDUP kita TIDAK LAGI MEMBUAT orang lain TERSANDUNG. Seiring PERTUMBUHAN IMAN kita, maka kita tidak hanya sekedar TIDAK

TUHAN MENDENGARKAN DOA

Gambar
  TUHAN MENDENGARKAN DOA Mazmur 65 KAPAN kita menaikan PUJI-PUJIAN dan UCAPAN SYUKUR kepada TUHAN? Sering kali KETIKA kita menerima JAWABAN TUHAN atas doa-doa yang selama ini kita naikkan. Tentu saja itu HAL yang BAIK. Justru ketika kita sudah mengalami PERTOLONGAN TUHAN, tapi kita TIDAK BERSYUKUR, itu yang KEBANGETAN. Namun jika kita membaca Mazmur Daud di pasal 65 ini, kita akan tahu MENGAPA TUHAN begitu BERKENAN kepada Daud. Salah satunya adalah SIKAP Daud dalam hal DOA!  Daud menaikkan PUJI-PUJIAN serta UCAPAN SYUKUR KETIKA TUHAN MENDENGARKAN DOANYA (baca ayat 2-3). TUHAN MENDENGARKAN DOA kita, tapi BELUM TENTU TUHAN MENGABULKAN DOA kita, BUKAN? Itu sebabnya banyak orang Kristen MENUNGGU TUHAN MENGABULKAN DOANYA, baru kemudian MENGUCAP SYUKUR kepada TUHAN. Namun Daud sungguh BERBEDA. Daud MENGUCAP SYUKUR karena TUHAN MENDENGARKAN DOANYA, TIDAK HARUS MENUNGGU TUHAN MENGABULKAN DOANYA. ARTINYA, mau DIJAWAB atau TIDAK, Daud selalu BERSYUKUR kepada TUHAN! Itu adalah sebuah TINDAKAN IMA

ANDA BUKAN KORBAN!

Gambar
  ANDA BUKAN KORBAN! Hakim-Hakim 6 DIKEJAR DEADLINE. TUNTUTAN PROFESIONALISME. DITEKAN ATASAN. TERPAKSA LEMBUR. Demi KELANJUTAN KARIER. Demi JABATAN. Agar DAPUR tetap NGEBUL. Mungkin KALIMAT macam itu setiap hari kita DENGAR dan UCAPKAN! APA yang SALAH dengan KALIMAT tersebut?  BUKANKAH memang itu yang TERJADI di DUNIA KERJA sehari-hari? BENAR, kita: - Harus LEMBUR karena DEADLINE yang sudah mepet. - DIMINTA ATASAN atau KLIEN melakukan ini itu. - Kadang harus MELAKUKAN HAL-HAL yang terasa BERAT atau yang TAK SESUAI SELERA dan KEINGINAN kita. - TANPA BEKERJA maka tak bisa mendapatkan NAFKAH. Tapi, KENAPA kita harus menempatkan diri sebagai KORBAN? KALIMAT-KALIMAT di atas semuanya menempatkan diri kita sebagai OBJEK atau KORBAN. Kita DIKEJAR, DITUNTUT, DITEKAN, DIBURU, DIPAKSA, dst.  BENARKAH itu yang TERJADI? BENARKAH di tempat kerja kita TAK PUNYA KEKUATAN apa-apa dan selalu jadi KORBAN? Tentu TIDAK. Namun, MENTAL KORBAN seperti ini banyak terjadi dan NYATANYA justru akan MEMEN

DELEGASI

Gambar
  DELEGASI Markus 6:6b-13 PEMIMPIN yang BERHASIL BUKANLAH PEMIMPIN yang HEBAT secara SENDIRIAN, melainkan PEMIMPIN yang bisa MENCETAK PEMIMPIN-PEMIMPIN HEBAT berikutnya. CONTOHNYA: Daud. KEHEBATAN Daud bukan hanya BERPERANG, justru terlihat dari BAGAIMANA ia MENGHASILKAN PAHLAWAN-PAHLAWAN HEBAT. LEBIH HEBAT lagi, PAHLAWAN-PAHLAWAN HEBAT itu punya latar belakang sebagai ORANG BIASA saja, yaitu orang-orang gua Adulam. BAGAIMANA CARA Daud MENCETAK PEMIMPIN-PEMIMPIN HEBAT? BERANI MENDELEGASIKAN TUGAS dan PERCAYA bahwa mereka BISA MELAKUKAN TUGAS itu dengan BAIK. Ketika kita berani MEMBERI DELEGASI kepada orang-orang yang kita PIMPIN, maka sesungguhnya kita mendapatkan BANYAK MANFAAT secara POSITIF. 1. Kita TIDAK KELELAHAN, bahkan kita punya WAKTU untuk terus BELAJAR dan MENGEMBANGKAN DIRI.  Ini membuat kita bisa BEKERJA dengan MAKSIMAL, bahkan KEMAMPUAN kita menjadi LEBIH TAJAM. 2. Orang-orang yang kita PIMPIN akan BERKEMBANG. Seiring dengan KEPERCAYAAN yang kita BERIKAN, secara otomat

CARA MUDAH

Gambar
  CARA MUDAH Lukas 9:57-62 “Inilah CARA MUDAH mendapatkan bla bla bla..” “PENGGUNAANNYA SANGAT MUDAH, cukup dengan a, b, c..” Kita sering mendengar KALIMAT-KALIMAT seperti itu dalam MENGIKLANKAN sebuah PRODUK. Dengan istilah "CARA MUDAH" maka diharapkan orang jadi TERTARIK mencoba. Jika marketing itu bertujuan menunjukkan bahwa PRODUK kita bisa memberi SOLUSI kepada konsumen, apalagi jika SOLUSI itu diberi keterangan "MUDAH", orang tentu akan MAKIN TERTARIK, bukan? Hanya saja, kadang TIDAK SELALU APA yang diberi label "MUDAH" itu BENAR-BENAR MUDAH bagi yang MENCOBANYA. Nyatanya, KEMAMPUAN dan PEMAHAMAN tiap orang BERBEDA-BEDA. Bagi REMAJA, MEDSOS itu MUDAH, tapi bagi LANSIA itu RUMIT. Jika demikian, istilah "MUDAH" yang kita tujukan ke SEMUA ORANG itu malah BISA DIANGGAP MENGELABUI. APA yang mesti DILAKUKAN? 1. Kita bisa ARAHKAN IKLAN itu ke SEGMEN TERTENTU. SEMINAR CARA MUDAH BERINVESTASI SAHAM akan LEBIH MENOLONG jika diberi keterangan tambah

PERCAYA DIRI BERLEBIHAN

Gambar
  PERCAYA DIRI BERLEBIHAN Yosua 7 Ketika menonton acara tv AJANG PENCARIAN BAKAT, kita melihat banyak orang sedemikian ANTUSIAS menunjukkan BAKATNYA.  Memang ada yang benar-benar BERBAKAT, tapi ada juga yang PEDENYA TAK KETULUNGAN. Cara NYANYINYA NGAWUR, SUARANYA FALS, GAYANYA juga NORAK, tapi saat ditanya oleh juri orang itu dengan PEDENYA akan menjadi JUARA. Saya berpikir MENGAPA orang itu TIDAK MENGUKUR KEMAMPUANNYA dulu? Lebih heran lagi, MENGAPA ORANG-ORANG TERDEKATNYA TIDAK MEMBERI TAHU jika sebenarnya KEMAMPUANNYA PAS-PASAN bahkan JAUH DI BAWAH STANDAR? Namun, bisa jadi orang itu hanya punya RASA PERCAYA DIRI yang BERLEBIHAN. Merasa diri HEBAT dan TIDAK BISA MENERIMA MASUKAN! PERCAYA DIRI itu BOLEH, bahkan HARUS. Tentu saja PERCAYA DIRI dalam PORSI yang TEPAT.  TIDAK BOLEH BERLEBIHAN. Apalagi PERCAYA DIRI yang NGAWUR. Ujung-ujungnya nanti hanya akan MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI. Di DUNIA KERJA-PUN SIKAP PERCAYA DIRI yang BERLEBIHAN ini kerap jadi BUMERANG. Ada orang yang MENGELUAR

TIDAK MENUNGGU ORANG LAIN

Gambar
  TIDAK MENUNGGU ORANG LAIN 1 Samuel 18:6-30 Salah satu KESALAHAN yang sering dilakukan orang adalah ketika ia hanya BERFOKUS untuk MENGALAHKAN ORANG LAIN. MENGAPA ini SALAH? 1. Karena ini akan membuat kita MENGHABISKAN ENERGI untuk hal-hal yang sebenarnya TAK TERLALU PENTING. Di DUNIA USAHA, ada perusahaan besar BERUSAHA MEMATIKAN KOMPETITORNYA yang sebenarnya jauh LEBIH KECIL dengan cara membuat produk baru demi MEMATIKAN PRODUK LAWANNYA itu. Setelah PRODUK LAWANNYA benar-benar DIMATIKAN, PRODUK BARU itu juga BERHENTI DIPRODUKSI lagi. Hanya karena EGO INGIN MENGALAHKAN, UANG dan ENERGI yang tidak sedikit DIBUANG. 2. Membuat kita hanya BERGERAK jika ADA LAWAN. Jika kita ada di PUNCAK, TAK ADA LAWAN berarti, kita pun MALAS BERINOVASI karena merasa NYAMAN. Ada BANYAK CONTOH PERUSAHAAN seperti ini.  Mereka yang awalnya MENGUASAI PASAR lalu merasa NYAMAN, dan tiba-tiba ZAMAN BERUBAH dan ia TAK SIAP dengan PERUBAHAN. Sekadar ingin MENGALAHKAN ORANG LAIN tak akan membuat kita MAJU dan B